Connect with us

SUARA PEMBACA

Jaga dan Bangun Bali dengan Kritik

Published

on

Di masa pemerintahan Gubenrnur Wayan Koster, Bali kembali ‘dibangkitkan’ potensi dirinya. Segala yang bertalian dengan kekayaan kultural dan intelektual Bali; bahasa dan aksara Bali, busana khas Bali, pemberdayaan desa adat, pelestarian nama-nama khas Bali (Wayan, Made, Nyoman dan Ketut) melalui program Keluarga Berencana (KB) versi Bali, untuk menyebut beberapa hal dari kekayaan kultural Bali, dihidupkan kembali dalam langkah-langkah nyata. Beberapa kebijakan itu malah sudah dipergubkan dan diperdakan.

Beberapa rencana besar menyangkut infrastruktur dari Pemerintahan Koster tinggal juga tunggu waktu, seperti Tol yang menghubungkan Bali utara-selatan, pembangunan kereta api, bandara di Singaraja dan beberapa terobosan lain, termasuk pembebasan biaya bagi peserta Pesta Kesenian Bali. Nampak bahwa Koster dalam masa belum genap setahun pemerintahannya memperlihatkan progresivitas kerjanya. Ia juga ingin speed kerjanya menjadi langkah yang harus diikuti di jajaran di bawahnya. Ungkapan ‘sontoloyo’ sempat menjadi viral di dunia medsos ketika ia mengetahui ada jajaran di bawahnya yang bekerja lamban.

Banyak pencapaian Bali sejauh ini. Dan hal itu makin menguatkan kepercayaan diri warga Bali atas tanah kelahirannya. Sejumlah peristiwa yang fenomenal menimpa Bali seperti bom Bali, peristiwa alam seperti erupsi Gunung Agung beberapa bulan lalu, penumbangan pohon besar-besaran di Bali utara dan selatan berkaitan dengan peristiwa politik 1998, tak juga meruntuhkan nama Bali di mata dunia maupun nasional. Bali tetap melangsungkan kehidupannya sebagaimana biasanya.

TAPI Bali harus dievaluasi. Evaluasi adalah penilaian realitas. Ia bisa holistik dan bisa pula parsial. Dalam kontek Bali, evaluasi diperlukan untuk menjaga kesadaran bersama dalam menjaga Bali beserta seluruh kebudayaannya. Ada tanggung jawab kultural yang harus diemban oleh seluruh lapisan masyarakat sesuai dengan kapasitasnya. Mengapa Bali harus dievaluasi setiap waktu? Dan mengapa semua lapisan masyarakat memainkan perannya?

Advertisement

Laman: 1 2 3 4 5

Continue Reading
Advertisement
Click to comment

Warning: Undefined variable $user_ID in /home/jarrakpos/public_html/wp-content/themes/zox-news/comments.php on line 49

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply