Connect with us

EKONOMI

Berkonsep Neo Luxury, OXO The Residences Jadi Produk Properti Terbesar di Pulau Dewata

Published

on

Johannes Weissenbaeck, Founder dan CEO OXO Group Indonesia (kiri) memperkenalkan OXO The Residences, sebuah proyek hunian hasil kolaborasi dengan Alexis Dornier (kanan).

Tabanan, JARRAKPOS.com – OXO Group Indonesia, perusahaan pengembang dan manajemen properti butik yang berbasis di Bali, secara resmi memperkenalkan OXO The Residences, sebuah proyek hunian hasil kolaborasi dengan Alexis Dornier. Johannes Weissenbaeck, Founder dan CEO OXO Group Indonesia mengungkapkan, OXO The Residences mengejawantahkan fundamental OXO Group yang mengangkat prinsip-prinsip kebebasan, baik secara finansial, maupun menikmati pengalaman hidup. “Hal-hal fundamental tersebut merupakan aktualisasi dari konsep yang saat ini kita kenal sebagai Neo Luxury Living,” ungkap Johannes Weissenbaeck, saat memberikan keterangan pers di ASH Nuanu, Pantai Nyanyi, Desa Beraban, Kecamatan Kediri, Tabanan, pada Selasa (7/5/2024). Dia menerangkan, Neo Luxury Living yang ditawarkan OXO The Residences memandang kemewahan tidak lagi dibatasi oleh material bahan bangunan yang digunakan, misalnya marmer—namun lebih kepada value, desain, kepraktisan, experience, dan gaya hidup berkelanjutan.

“Kami meyakini bahwa OXO The Residences akan menjadi game changer yang menciptakan standar baru dalam industri properti di Bali,” tutur Jo sapaan akrab Johannes Weissenbaeck. Pria asal Austria ini menjelaskan, OXO The Residences dibangun dengan nilai proyek Rp500 miliar dan akan menampilkan 40-unit vila bergaya neo luxury di atas lahan seluas 2 hektare yang dilengkapi dengan fasilitas komunal bagi para penghuni. Dengan luas bangunan mulai 182-meter persegi hingga 286-meter persegi, OXO The Residences bakal memikat konsumen lokal maupun internasional dengan harga mulai dari Rp7,5 miliar. “Satu hal yang pasti, lokasi proyek hunian terbaru ini terletak tepat di depan Nuanu City, sebuah proyek yang digadang akan menjadi The Next Big Thing di Bali setelah Canggu dalam 2 sampai 3 tahun ke depan,” tambahnya. Menurutnya, semua penghuni OXO The Residences nantinya bisa menikmati fasilitas yang dimiliki Nuanu City, seperti ProEd Global School dan Luna Beach Club yang bisa dicapai hanya dengan beberapa menit berjalan kaki.

Proyek Neo Luxury Senilai Rp500 miliar akan menjadi bagian dari ekosistem Nuanu City.

Nuanu dikembangkan sebagai kota kreatif seluas 44 hektare dan mewujudkan esensi dari Tri Hita Karana, yang merupakan filosofi hidup dari masyarakat Bali. Dirancang sebagai ekosistem yang terintegrasi, Nuanu City menawarkan pengalaman transformatif yang memadukan seni, budaya, kesehatan, kehidupan yang terinspirasi dari alam, dan dampak sosial, menjadikannya destinasi yang wajib dikunjungi bagi mereka yang mencari petualangan yang kaya dan bermakna di Bali. Sebuah komunitas yang terdiri dari para creator, pemimpin, dan pembuat perubahan yang dinamis, Nuanu menciptakan sebuah lingkungan di mana pengunjung dan tamu dapat terhubung, berkolaborasi, dan berkreasi bersama. Mulai dari instalasi seni yang unik, cagar alam tepi pantai, program budaya hingga ruang kerja bersama dan ruang komunal yang inovatif, setiap aspek dari Nuanu dirancang untuk memicu kreativitas dan menumbuhkan hubungan yang bermakna.

“Setiap proyek hunian yang kami kerjakan harus memiliki standar internasional dan bisa diterima, bukan hanya oleh pasar domestik, namun juga pasar global,” ungkapnya. Meskipun pasar internasional saat ini masih kuat dan didominasi oleh konsumen dari Singapura, Amerika Serikat, Australia dan Jepang, jelas Johannes, OXO Group menargetkan 80% pembeli domestik, sementara 20% dari mancanegara. Sementara itu, Prisca Edwards CEO dari Investera Australia yang ditunjuk oleh OXO Group Indonesia untuk memimpin divisi penjualan dan pemasaran proyek OXO The Residences juga mengungkapkan optimismenya. “Kami melihat potensi yang sangat kuat dari calon pembeli dari Jakarta, Surabaya dan Medan, selain Bali sendiri,” bebernya. “Bahkan jumlah Expression of Interest (EOI) atau tanda jadi yang kami terima sejak tanggal 23 April lalu telah melampaui target dan ekspektasi kami,” jelasnya.

Konsultan Properti, Knight Frank menyatakan Bali merupakan salah satu dari sepuluh destinasi pilihan investasi orang kaya sebagai rumah kedua. Riset ini juga menyebut bahwa pertumbuhan ekonomi di Bali mencapai 7,5% sejak tahun 2021, dengan rata-rata okupansi yang terus meningkat hingga mencapai 75%, membuat investasi di Bali sangat menarik. Sementara Mordor Intelligence melaporkan bahwa pada tahun 2023, pasar properti residensial Indonesia bernilai sekitar US$ 67 miliar, dan diperkirakan pada tahun 2024 akan mencapai US$ 72 miliar, atau tumbuh sekitar hampir 8%. Di tahun 2029 bahkan diramalkan akan mencapai US$ 105,7 miliar. OXO The Residences akan diperkenalkan kepada publik untuk kali pertama pada 8 Mei 2024 di Nuanu City. Dengan jumlah undangan mencapai 500 orang—yang merupakan gabungan calon pembeli dari pasar domestik dan internasional, acara OXO The Residences ini digadang menjadi acara peluncuran terbesar produk properti Neo Luxury yang pernah diadakan di pulau Dewata.

Advertisement

Sementara untuk Grand Launch dari OXO The Residences ini akan dilaksanakan pada tanggal 8 Juni 2024. “Ini merupakan kesempatan bagi OXO Group Indonesia untuk mengumumkan kepada dunia bahwa kami akan meluncurkan OXO The Residences dalam 1 bulan ke depan. Ini adalah perayaan bersama para pemangku kepentingan dan calon pembeli yang menampilkan proyek paling menarik di Bali.” Ungkap Johannes. Lebih lanjut dia menjelaskan, OXO Group Indonesia merupakan perusahaan pengembang yang selalu mengedepankan gaya hidup berkelanjutan. Semua properti yang dibangun oleh OXO dilengkapi dengan panel tenaga surya, area resapan air hujan, water treatment, penyaring air osmosis, hingga bahan baku hasil daur ulang atau dapat didaur ulang. “Kami bahkan telah menerapkan Zero Waste dalam setiap proyek properti kami, dan kami telah melakukan semua hal tersebut sejak awal kami berdiri. Tentu kami juga memiliki sertifikasi green building dari GBCI dan tengah dalam proses untuk mendapatkan sertifikasi internasional B Corp,” kata Johannes.

Saat ini, OXO Group Indonesia telah mengembangkan dan memiliki sekitar 30 properti di Bali senilai Rp700 miliar, yang terdiri dari hunian pribadi, vila, townhouse, studio co-working, resor, dan kapal pesiar sepanjang 20 meter di Taman Nasional Komodo. “Hal yang perlu dipahami bersama adalah, saat ini Pulau Dewata sedang mengalami perubahan lanskap industri properti, dan tren Neo-Luxury telah menciptakan ceruk pasar baru di industri properti Indonesia. Dan kekuatan utama OXO Group Indonesia adalah kami bisa mengikuti tren pasar baru tersebut,” pungkas Johannes. Sementara itu, Alexis Dornier, sebagai desainer arsitektur yang merancang OXO The Residences juga mengungkapkan visinya atas hasil kreasinya tersebut. “Kami ingin menghadirkan sebuah desain arsitektur yang sederhana namun ikonik pada saat yang bersamaan. Arsitektur bangunan yang menyatu dengan alam dan budaya pulau Bali serta area perkampungan sekitar,” terang Alexis.

Dia menjelaskan, elemen yang digunakan juga harus mewakili identitas Pulau Bali, melalui alam sekitar dan material lokal, seperti batu bata yang dapat dengan mudah kita temukan di kawasan Tabanan, termasuk  bebatuan vulkanik. Melalui OXO The Residences, tutur Alexis Dornier, pihaknya ingin menyampaikan sebuah pernyataan gaya desain arsitektur yang mudah untuk dipahami sekaligus mendefinisi ulang arti kenyamanan dan kemewahan. tim/jp

Advertisement
Continue Reading
Advertisement
Click to comment

Warning: Undefined variable $user_ID in /home/jarrakpos/public_html/wp-content/themes/zox-news/comments.php on line 49

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply