Connect with us

POLITIK

“Kosong Kosong” Tak Ada Solusi, Masyarakat Badung Diminta Cerdas

Published

on

Badung, JARRAKPOS.com – Tim Pemenangan Giri-Asa pasangan calon I Nyoman Giri Prasta dan I Ketut Suiasa nampaknya harus bekerja ekstra keras untuk mengajak masyarakat Badung, agar datang ke TPS pada 9 Desember 2020. Apalagi target kemenangan Giri-Asa harus meraih suara minimal di atas 90 persen di Pilkada Badung 2020 dengan melawan kotak kosong. “Tentu target 90 persen bukanlah hal yang gampang untuk diraih. Pasalnya, dalam ditengah situasi pandemi covid-19 dan tekanan ekonomi masyarakat Badung,” jelas tokoh masyarakat Badung yang juga politisi senior asal Desa Canggu, Kuta Utara, Badung, I Made Sudiana, SH., M.Si., ditemui Minggu (18/10/2020).

1bl#ik-11/10/2020

Mantan Wakil Bupati Badung ini, memaparkan Pilkada dalam situasi pandemi Covid-19 memang diperlukan kesadaran dan kecerdasan dari masyarakat Badung dalam memilih pemimpin. Sebab, masalah pandemi bukanlah masalah internal pemerintahan Badung, tetapi permasalahan global, dimana untuk mengatasi permasalahan tersebut harus diselasaikan dengan tanggung jawab bersama. “Kita berharap pandemi segera berakhir dan pariwisata Badung bisa kembali pulih, dan ekonomi bisa berjalan normal, karena permasalahan Covid-19 tidak ada kaitannya dengan Pilkada di Badung. Maka dari masyarakat harus cerdas, jangan mudah terpancing dari isu-isu di Medsos,” paparnya.

Pengusaha multi bisnis yang juga beberapa periode menjabat Anggota DPRD Badung ini melanjutkan, keberanian Paslon Giri-Asa kembali mencalonkan diri pada Pilkada 2020 dalam situasi pandemi ini, jelas tidak mau main-main. Bahkan sampai dihadapkan melawan kotak kosong. Artinya, menurut Sudiana, pentolan partai politik di Badung tidak ada yang berani melawan Giri-Asa. Sebab sepak terjang kepemimpinan Giri-Asa selama periode pertama sudah terbukti dengan terus berjalannya program Giri-Asa. Dipastinya Giri-Asa dua periode juga mempunyai solusi di bidang perekonomian di tengah pandemi Covid-19. “Nah disinilah sangat diperlukan kecerdasan masyarakat Badung dalam memilih calon pemimpin di Badung. Jangan sampai memilih kotak kosong yang sudah pasti tidak mempunyai visi misi. Apalagi pemecahan solusi perekonomian di tengah pandemi,” ungkapnya.

2mg#ik-7/10/2020

Sudiana mengakui, pihaknya di Kuta Utara terus mengajak masyarakat untuk datang ke TPS pada 9 Desember 2020 untuk memilih yang ada calon pemimpinnya di Badung. “Kalo memilih kotak kosong, saya menilai kurang bertanggung jawab sebab hasil dari kotak kosong tidak ada solusi dan sudah pasti tidak ada perubahan,” pungkasnya. tra/ama/jmg

Continue Reading
Advertisement