Connect with us

POLITIK

Tak Bertarung dengan “Sembako”, Dukungan Dana-Dipa Menggema di Desa Adat Nongan

Published

on

Karangasem, JARRAKPOS.com – Dukungan terhadap Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Karangasem Nomor Urut 1, I Gede Dana – I Wayan Artha Dipa menggema di Wantilan Banjar Bucu, Desa Adat Nongan, Kecamatan Rendang, Karangasem, Minggu (18/10/2020). Desa Adat Nongan yang memiliki 14 Banjar Adat dan sekitar 4.800 DPT ini sepakat bersatu padu menyuarakan komitmen pada tanggal 9 Desember 2020 untuk memenangkan paslon Nomor Urut 1, I Gede Dana – I Wayan Artha Dipa sebagai Bupati dan Wakil Bupati Karangasem.

1bl#ik-11/10/2020

Tokoh masyarakat Desa Adat Nongan yang diwakili Putu Marta Sugiantara mengatakan, kehadiran Ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi Bali, Wayan Koster di tempat sederhana ini semakin memotivasi untuk memenangkan Dana-Dipa yang memiliki Visi dan Misi ‘Nangun Sat Kerthi Loka Bali di Karangasem melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana menuju Karangasem Era Baru’. “Visi dan Misi Nangun Sat Kerthi Loka Bali ini sangat luar biasa dan serius membangun Bali, karena itu Karangasem membutuhkan pemimpin bupati dan wakil bupati yang sejalan dengan visi tersebut,” ujar Putu Marta Sugiantara.

Sugiantara juga berharap, ketika Dana-Dipa nanti dilantik menjadi pemimpin Karangasem, agar memperhatikan potensi desanya. Karena, lanjut dia, di Desa Nongan memiliki UKM Jajan Bali yang sudah memperkerjakan 100 orang. Bahkan produksinya sudah keliling Bali. “Desa Nongan juga punya kwalitas minyak kelapa terbaik, dan memiliki sumber air,” sebutnya. Dari potensi itu, lanjut dia, Desa Nongan juga memiliki permasalahan yang sampai saat ini belum mendapatkan sentuhan dari Pemkab Karangasem, seperti tidak memiliki lapangan untuk olahraga warga di desa, dan tidak mampu mengatasi kemacetan lalu lintas ketika ada piodalan di Pura Agung Besakih. “Untuk itu, kami di masyarakat Desa Nongan sudah memastikan pilihan, dan kita menginginkan Karangasem Era Baru,” ujarnya.

2mg#ik-7/10/2020

Calon bupati Gede Dana mengungkapkan bahwa Karangasem harus berbenah dengan konsep Era Baru, apalagi Desa Nongan merupakan pintu masuknya Pura Agung Besakih, maka infrastrukturnya harus dioptimalkan untuk memberikan pelayanan dan kenyamanan terhadap umat Hindu yang mau sembahyang ke Pura Agung Besakih. Dengan melihat keagungan Pura Agung Besakih tersebut, Gede Dana menyatakan ia memberanikan diri selesai menjadi Ketua DPRD yang jabatannya masih 4 tahun demi membangun Kabupaten Karangasem.

“Saya tidak bertarung dengan sembako yang hanya bermanfaat dalam hitungan hari. Namun Dana-Dipa siap bertarung untuk mensejahterakan masyarakat Karangasem dengan memiliki program yang bermanfaat kepada masyarakat secara berkelanjutan melalui gagasan pembangunan, dan jaringan yang kita miliki di Pemerintah Provinsi Bali serta Pemerintah Pusat,” tegas Gede Dana. Lebih lanjut, calon bupati asal Banjar Lebah, Desa Datah, Kecamatan Abang ini menegaskan bahwa dengan semangat masyarakat Desa Nongan yang berkobar ingin memenangkan Dana-Dipa, maka pihaknya semakin memantapkan langkah untuk bersama meraih kemenangan.

1th-ik#1/1/2020

“Program masa mendatang, kita perlu mengintegrasikan potensi di Desa Nongan dengan pariwisata,” ungkapnya. Sementara itu, Ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi Bali, Wayan Koster mengajak masyarakat Desa Nongan untuk komitmen memenangkan Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Karangasem dari Nomor Urut 1, I Gede Dana – I Wayan Artha Dipa. “Karangasem ini perlu Bupati yang serius dan fokus mengurusi daerahnya, apalagi di Karangasem memiliki nilai kesakralan yang luar biasa, seperti adanya Pura Agung Besakih yang sangat kita sucikan dan sekarang kondisinya perlu ditata kembali agar harmonis,” ujar Koster.

Koster juga menyinggung tentang Pura Agung Besakih yang sekarang kondisinya sangat tidak nyaman. Mulai dari parkirnya yang berantakan, keberadaan warungnya yang tidak tertata, toilet di mana-mana, dan macet. Dengan masalah itu, Koster menegaskan dirinya telah memproses Program Pelindungan Kawasan Suci Besakih dengan konsep parkir bertingkat 4 lantai ke bawah di Manik Mas yang di desain oleh seorang arsitektur terkenal dari Bali, dan untuk mengimplementasikannya secara anggaran mengunakan APBD Provinsi Bali serta APBN Pusat yang totalnya Rp 946 milyar.

Advertisement

1bl-bn#1/4/2020

“Kalau sudah selesai pada awal tahun 2022 mendatang, maka program ini kami dedikasikan untuk masyarakat Karangasem dan Bali, agar nyaman sembahyang ke Pura Agung Besakih,” jelas mantan Anggota DPR-RI 3 Periode dari Fraksi PDI Perjuangan ini. Koster juga menjelaskan, di dalam Program Pelindungan Kawasan Suci Besakih terdapat anjungan untuk memberikan fasilitas kepada wisatawan ke Pura Agung Besakih. Sehingga orang yang berkepentingan berwisata tidak boleh masuk di Utama Mandala Pura, namun para wisatawan bisa melihat keindahan Pura terbesar di dunia tersebut dari anjungan.

“Jadi kalau ingin Karangasem maju, pilihlah Calon Bupati dan Wakil Bupati Karangasem dari Nomor Urut 1, I Gede Dana – I Wayan Artha Dipa pada tanggal 9 Desember. Saya sudah berikan pesan ke Gede Dana disaat menjadi bupati harus memiliki jiwa kerja yang fokus, lurus, dan tulus dalam membangun daerahnya. Selama menjabat, saya juga minta Bupati Karangasem terpilih ini tidak ada yang main proyek hingga mengrogoti APBD Kabupaten Karangasem yang sudah kecil tersebut,” tandasnya. tim/jmg

Continue Reading
Advertisement