Connect with us

POLITIK

Made Urip Maraton “Turba” Gelorakan 4 Pilar Kebangsaan, Ratusan Anggota STT Sampai Ibu PKK Kompak Hadir

Published

on


Tabanan, JARRAKPOS.com – Ketua DPP PDI Perjuangan, Drs. I Made Urip, M.Si bisa dikatakan tak mengenal lelah turun ke bawah “turba” bertemu dan bertatap muka dengan masyarakat hingga ke pelosok desa terpencil di Tabanan. Bahkan, Anggota MPR RI yang juga Anggota Komisi IV DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan itu, rasanya tak kenal kata menyerah, karena terus konsisten secara maraton menanamkan pemahaman 4 Pilar Kebangsaan yang diawali di di Banjar Tunjuk Kaja, Desa Tunjuk Tabanan, Jumat (25/1/2019). Kedatangan Anggota DPR RI empat periode ini, didampingi Wayan Widnyana selaku Ketua PAC PDI Perjuangan Kecamatan Tabanan yang disambut sangat semarak oleh manggala banjar beserta ratusan krama banjar, anggota STT serta ibu-ibu PKK, sekeha dan kelompok tani setempat.

Selanjutnya, anggota dewan yang dijuluki wakil rakyat “sejuta traktor” itu, juga menggelar Sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan, sekaligus bertatap muka dengan manggala banjar, beserta semua komponen masyarakat, bersama ratusan anggota STT dan PKK termasuk para pecalang di Banjar Pejaten, Kediri dan Banjar Bongan Gede, Tabanan. Selaku Anggota Bangar (Badan Anggaran) MPR RI, Made Urip menegaskan Sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan ini sebagai salah satu tugas yang harus dijalankan ke seluruh Indonesia hingga keluar negeri. Terkait 4 Pilar Kebangsaan ini juga sebagai komitmen MPR RI untuk mengangkat pemahaman kehidupan berbangsa dan bernegara ke seluruh lapisan masyarakat, terutama generasi muda, karena negara dirasakan terus mendapat gonjangan, baik dari luar maupun dalam yang harus dijaga dari Sabang sampai Merauke.

Baca juga :

Made Urip Marathon Tatap Muka Petani Muda Keren, Turunkan Bantuan 3 Ribu Bibit Kopi Robusta

Advertisement

“Selain itu sosialisasi ini harus terus digulirkan dari pemerintah pusat terutama di pedesaan yang menjadi prioritas pertumbuhan ekonomi masyarakat. Seperti dengan dana desa sebagai komitmen Presiden Jokowi untuk membangun negara dari desa dan dari pinggiran untuk mengantisapasi arus urbanisasi,” jelas Caleg DPR RI Dapil Bali di nomor urut 1 dari PDI Perjuangan itu, seraya mengatakan, 4 Pilar kebangsaan ini juga sebagai komitmen yang harus dijaga dan dilestarikan serta diaplikasikan di tengah masyarakat. Seperti Pancasila yang menjadi ideologi bangsa dan sebagai penuntun arah pemimpinnya. Karena itu Pancasila tidak hanya dihapalkan, tapi harus diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari.

“Jadi Pancasila yang digali Bung Karno 1 Juni dan ditetapkan sebagai hari libur nasional oleh Presiden Jokowi harus diimplementasikan masyarakat agar selalu mencerminkan nilai-nilai Pancasila. Nilai inilah yang semakin tergerus, sehingga perlu disosialisasikan dan dihidupkan kembali. Misalnya nilai kegotongroyongan yang perlu dibangkitkan lagi yang semakin memudar,” tandas politisi asal Marga, Tabanan itu, sekaligus menjelaskan bagaimana caranya menjaga keutuhan NKRI? Salah satunya dengan pembangunan infrastruktur darat, laut dan udara agar terhubung menjadi satu. Makanya pembangunan harus merata lewat perbaikan infrastruktur, karena sebagai pemersatu bangsa.

Baca juga :

Made Urip Kawal Petani dan Krama Subak Abian di Jembrana, Perjuangkan Akses Bantuan Tingkatkan Produksi Kakau

Advertisement

“Dulu didaerah perbatasan jalannya hancur lebur bahkan patok-patok negara bergeser dan hilang. Karena itu Presiden Jokowi terus melakukan pembangunan infrastruktur. Jadi pembangunan yang dilaksanakan tidak boleh hanya di Jawa saja, sodara kita di Papuan sekian tahun tidak pernah diperhatikan,” jelasnya sembari menutup Sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan yang diakhiri di Desa Antapan, Baturiti bersama tokoh dan pakar LPD, I Nengah Wiratha, SE yang juga Caleg DPD RI Dapil Bali nomor urut 35. “4 Pilar Kebangsaan itu sangat penting ditanamkan dan diberi pemahaman utamanya buat generasi muda,” tambah Nengah Wiratha yang juga Anggota DPD RI Dapil Bali periode 2009-2014 tersebut. tim/ama