Connect with us

EKONOMI

Dongkrak Penyerapan Produksi Lokal, Bali Genjot Koperasi Produksi

Published

on

Melihat peluang ini diharapkan semakin banyak koperasi produksi di Bali mampu menggarap potensi yang ada, tentunya dengan meningkatkan SDM dalam melakukan pengelolaan koperasi yang diimbangi kemampuan manajemen dan bisnis, perluasan jaringan dan kerjasama serta meningkatkan volume kewirausahaan. Peluang ini masih terbuka luas seperti di Kabupaten Karangasem dengan sentra produksi seperti buah salak, di Kabupaten Tabanan dengan buah manggisnya hingga potensi terbentuknya koperasi produksi untuk pengolahan garam di Kabupaten Buleleng. “Harapan yang paling dekat kita tumbuhkan lebih banyak koperasi produksi. Saya juga sudah bicara dengan Kadis Bangli segera membentuk koperasi produksi jeruk di Kintamani. Saat ini sedang kordinasi dengan Dinas Pertanian, mudah-mudaha satu dua minggu ini kesiapan kelompok untuk bertemu untuk kita datangi dan fasilitasi,” ungkapnya.

Ik-31/5/2019

Pria asal Mengwi ini juga menjelaskan saat ini sudah banyak koperasi yang sudah melihat potensi baru sehingga sudah ada beberapa koperasi merubah anggaran dasarnya. Tidak lagi berhmgerak di simpan pinjam namun juga menjadi koperasi produksi. Kemajuan ini juga dia jelaskan tidak terlepas dari dukungan Gubernur Bali Wayan Koster agar Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Bali ikut mendukung penyerapan produksi lokal di masyarakat. Mendukung upaya ini pihaknya juga terus melakukan komunikasi dengan PHRI dan asosiasi pariwisata lainnya yang pada intinya mereka siap menyerap produksi baik pertanian, perikanan dan industri kerajinan masyarakat Bali dengan catatan kualitas dan kuantitas produksinya mampu dijaga dengan baik. “Pertama agar mereka bisa eksis dan kuat berkembang dari sisi SDM. Kita perkuat kemampuan jiwa kewirausahanya, kemampuan teknis untuk bisa mengakses kemitraan kerjasama hotel, restauran dan catering,” jelasnya.

Baca juga : Perkuat Koperasi di Bali, Modal Awal Koperasi Diusulkan Minimal Rp500 Juta

Laman: 1 2 3