Connect with us

NEWS

Dukung Angkutan Konvensional, Gubernur Koster Segera Terbitkan Pergub Zonasi Pembatasan Taxi Online

Published

on

Lebih  jauh, Koster pun berjanji akan segera mengambil langkah-langkah yang mendukung keberadaan transport konvensional, salah satunya yakni segera menerbitkan Peraturan Gubernur (Pergub) yang mengatur zonasi operasi antara konvensional dan taxi online (taxol). “Dalam Pergub akan dimuat pengaturan wilayah, jadi taxol tidak boleh memasuki wilayah transport-transport konvensional yang sudah memiliki pangkalan tetap dan menjalin kerja sama dengan organisasi peguyuban. Jika taxol ingin ikut, ya mereka harus terdaftar sebagai anggota peguyuban. Kita pun akan dukung kualitas para driver konvensional ini, semisal kita bantu fasilitasi peremajaan kendaraan bersama BPD, tentunya dengan bunga paling rendah,” urai Koster yang disambut dukungan para anggota BTB.

Ik-14/5/2019

Sebelum berinisiatif menemui ratusan anggota BTB untuk menyampaikan komitmennya secara langsung, Koster sebelumnya juga berkesempatan menerima audiensi dari perwakilan BTB di ruang kerjanya. Dalam kesempatan itu, Ketut Suriadi selaku pembicara menyampaikan  harapannya agar ada jalan keluar dari pemerintah untuk mengatur keberadaan sarana transportasi konvensional bersama taxol, supaya bisa meredam perselisihan yang sering timbul.

Baca juga : Ancam Gugat Gubernur Koster, Jayamahe Menolak Keras Rencana Penutupan Taksi Online

Ia pun menjelaskan bagaimana para driver transportasi konvensional tergabung dalam sebuah peguyuban dan hanya bisa menarik penumpang di pangkalan yang dibawahi paguyubannya. “Di luar area itu, kami tidak berhak mengambil penumpang, karena kami juga menghormati mereka yang memiliki pangkalan itu, jadi kami tidak sembarang ambil penumpang. Untuk masuk peguyuban kami juga harus melewati seleksi dengan kriteria tertentu dan membayar kontrak dengan jumlah tertentu, itu yang perlu diketahui, agar bisa saling menghormati antar-driver,” ujarnya. mas/ama

Advertisement

Laman: 1 2

Continue Reading
Advertisement
1 Comment

1 Comment

  1. I Made Sumerta

    28/05/2019 at 7:49 am

    Kepada yg terhormat Bapak Gubernur Bali Bapak Wayan Koster.

    Saya adalah salaH satu masyarakat Bali yg berkecimpung dipariwisata Bali yg salah satunya sebagai penunjang sarana Pariwisata di Bali dibidang Transportasinya sejak Th 1990 saya sudah mulai melakoni professi saya sebagai sopir Pariwisata, dan dimana saya sudah melengkapi diri saya dengan Ijin mengemudi atau SIM Umum A sekitar 3 tahunan dan setelah itu saya menggantinya dengan SIM B 1 Umum. Dan kendaraannya juga dilengkapi dengan ijin Pariwisata.
    Dimana itu persyaratan saya untuk bisa mengikuti aturan dipemerintahan demi lancarnya professi saya.
    Dari semenjak itu saya yg berkecimpung di Transportasi konvensional dengan Professional saya melayani Para Tourist yg membutuhkan Jasa tour service saya dan memberikan Mereka ( Tourist) pelayanan yg amat baik atau High Responsibility selama di dalam perjalanan tour adalah merupakan tanggung jawab saya sebagai penjual jasa tour service.
    Di dalam pelayanan saya utk para pelanggan yg menggunakan jasa tour service mendapatkan layanan yg special sampai2 saya bikin Video record disetiap obyek wisata yg kami kunjungi dan itu sebagai souvenir utk Mereka bawa pulang ke Negaranya, sehingga mereka dengan senang hati me recommend saudara, kerabat dan teman2 Mereka yg mw bepergian utk holiday ke Bali disarankan utk mengghubungi nomer telp yg saya berikan pada waktu mereka melakukan pelawatan wisata dengan tours service saya. Dengan professi saya yg sedemikian rupa mereka tourist tetap datang ke Bali utk jadikan Bali sebagai salah satu destinasi utk holiday mereka.
    Dengan apa yg saya lakoni semua itu sudah barang tentu saya dengan tidak langsung sudah ikut mempromosikan Bali itu sendiri.
    Dengan ajeg Bali yg berlandasan Tri hitta karana yg berkebudayaan.
    Utk melangsungkan ajeg Bali pertama tama kita masyarakat Bali Khususnya harus mengajegkan Bali dalam artian bisa melakukan atau melestarikan Adat istiadat, tradisi dan kebudayaan yg notabenenya dilakukan oleh orang Bali itu sendiri baik yg asli Bali maupun penduduk musiman.
    Tetapi dengan adanya teknologi yg canggih dan kepintaran SDM manusia dimasa skrg ini, sehingga timbulnya banyak perkembangan yg ada. Yg salah satunya seperti Aplikasi yg ikut masuk diranah transportasi yg dimana tarif yg diberikan oleh aplikasi tersebut sangat tidak sesuai dengan tarif yg sudah ada sebelumnya, sehingga sering terjadi keributan saat ini antara sopir yg beroperasi yg menggunakan Aplikasi online taxi dengan Sopir konvensional.
    Sehingga timbulnya rasa yg amat kurang nyaman khususnya di transportasi yg b3rzona di daerah pariwisata.
    Dengan rencana dikeluarkannya aturan daerah oleh Bapak Gubernur Bali dengan melarang atau membatasi zona utk aplikasi taxol beroperasi khususnya di daerah perhotelan dan obyek wisata lainnya, saya sangat setuju dan memberi aprisiasi yg bagus karena itu bs bikin Bali lebih nyaman dan Bali rasanya tidak dijual terlalu murah atau Bali bs jadi murshan dimata Dunia. Karena Bali ini tdk boleh disamakan dengan daerah lain di Indonesia..
    Saya berharap Bapak Gubernur Bali bs melaksanakan dan memberi kebijaksanaan yg tepat untuk Daerahnya sendiri karena Bapak Gubernur adalan orang putra daerah Bali.
    Saya melihat akhir2 ini adanya kesembrautan di ranah Transportasi sehingga terlihat kurang nyaman.
    Saya takut dengan ketidak nyamanan ini para Tourist tidak lagi memilih Bali sebagai salah satu destinasi liburan Mereka.
    Hanya itu untuk sementara yg bisa saya sampaekan apa yg ada dibenak pikiran saya karena saya langsung berkecimpung diranah tersebut.

    Salam hangat buat Bapak Gubernur Bali

    I Made Sumerta


Warning: Undefined variable $user_ID in /home/jarrakpos/public_html/wp-content/themes/zox-news/comments.php on line 49

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply