Connect with us

NEWS

Viral Potongan Video Megawati soal Merebus, Bambang Pacul Angkat Bicara

Published

on

JAKARTA(jarrakpos.com) – Untuk diketahui, potongan video Megawati yang kini viral itu berasal dari webinar yang diselenggarakan kemarin. Pernyataan Megawati ini kemudian ramai dibahas, termasuk oleh eks Menpora Roy Suryo. Berikut pernyataan Megawati yang viral:

“Lihat kenyataan di masyarakat. Sampai kalau sekarang kita lihat toh, hebohnya urusan beli minyak goreng. Saya tuh sampai ngelus dodo. Bukan urusan masalah ndak ada atau mahalnya minyak goreng. Saya tuh sampai mikir, jadi tiap hari ibu-ibu itu apakah hanya menggoreng sampai begitu rebutannya? Apa tidak ada cara untuk, apa itu namanya, merebus, lalu mengukus, atau seperti rujak. Apa nggak ada? Itu menu Indonesia loh. Apa, njelimet gitu”

Potongan video pernyataan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri yang memaparkan beberapa metode masak dengan merebus saat berbicara fenomena antre minyak goreng yang viral tersebut, ditanggapi Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP) Bidang Pemenangan Pemilu Bambang Pacul panggilan akrab Bambang Wuryanto.

Bambang menjelaskan sang ketum punya cara berpikir yang teoretis di balik pernyataan itu.
“Dengarkan baik-baik, statement seorang politisi itu, yang pertama, pasti ada dasar filosofi,” kata Bambang Wuryanto Pacul kepada wartawan di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (21/3/2022).

Advertisement

“Orang belum belajar cara berpikirnya Ibu Mega. Ibu Ketua Umum sering menggunakan statement yang ‘unlearn’,” lanjut dia.

Bambang Pacul menyebut pernyataan Megawati menggunakan konsep belajar yang terdiri dari learn, relearn, dan unlearn. Dia mengatakan, dalam melihat suatu kasus, seseorang perlu mempelajarinya atau disebut proses ‘learn’.

“Yang pertama, learn. Learn itu belajar kasus. Misal, kasus minyak goreng. Kenapa migor langka, migor langka itu adalah migor yang berasal dari kelapa sawit. Lho kenapa (langka), oh kelapa sawit diekspor harganya mahal, kan gitu,” ujarnya.

Kemudian, dia menuturkan konsep selanjutnya adalah relearn. Apabila menggunakan konsep ini, sebutnya, arahan statement-nya adalah menyetop kebijakan ekspor minyak goreng.

Advertisement

Namun, dia mengklaim konsep ini bukanlah yang digunakan oleh Megawati.

“Relearn-nya adalah, kalau supaya minyak goreng banyak, relearn-nya adalah, setop ekspor. Statement-nya relearn ini yang saya katakan setop ekspor, ini relearn. Nah, Bu Mega apakah relearn? Bukan,” ucapnya.

Simak selengkapnya penjelasan Bambang Pacul di halaman berikutnya.

Dia mengatakan pernyataan Megawati tersebut didasari konsep unlearn. Dengan kata lain, katanya, masyarakat dapat meninggalkan minyak goreng kelapa sawit dan menggunakan metode masak alternatif.

Advertisement

“Bu Mega itu unlearn. Kalau migor (minyak goreng) nggak ada, sudah lupakan, kan, gitu, lho. Ibu-ibu boleh, misalnya, dengan cara apa menggorengnya, Ibu (Megawati) mengatakan dikukus. Masak kok cuma ini (menggoreng), kan bisa direbus,” ujarnya.

“Bisa digoreng dengan cara lain, misalnya minyak kelapa, namanya minyak kelentik, misal. Clear. Ibu Ketua Umum bicara unlearn. Lupakan migor sawit, unlearn-lah, iki (migor sawit) lupakan. Ini adalah teknik unlearn,” imbuh dia.

Dengan demikian, dia mengklaim Megawati tak bermaksud menyinggung hati masyarakat. Menurutnya, masyarakat yang berkomentar soal pernyataan Megawati tersebut belum memahami konsep yang dia maksud.

“You are wrong. Lha, Ibu (Megawati) kan sering begitu. Ibu Ketum sering melakukan unlearn,” katanya.

Advertisement

“Inilah kawan-kawan, mohon izin, yang berkomentar belum belajar ini. Kalau yang berkomentar sudah belajar ini, pasti nggak akan komentar ini,” imbuhnya.(gus)

Continue Reading
Advertisement
Click to comment

Warning: Undefined variable $user_ID in /home/jarrakpos/public_html/wp-content/themes/zox-news/comments.php on line 49

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply