Connect with us

PARIWISATA

Usaha Travel Nganggur 4 Bulan, ASITA Bali Desak Objek Wisata Alam Segera Dibuka

Published

on

Denpasar, JARRAKPOS.com – Mewabahnya pandemi Covid-19 telah menyebabkan perusahaan travel yang tergabung di ASITA (Association of The Indonesian Tours And Travel Agencies) terancam gulung tikar. Apalagi usaha perjalanan wisata ini, telah nganggur selama 4 bulan, akibat vakumnya industri pariwisata semenjak Januari 2020. Dampaknya ratusan karyawan biro perjalanan wisata ini, dari berbagai macam perusahaan terpaksa dirumahkan. Saat dikonfirmasi, Ketua ASITA Bali I Ketut Ardana, S.H., di Denpasar, Rabu (17/6/2020) mengaku mendesak agar Gubernur Bali, Wayan Koster segera membuka pariwisata alam di Bali dengan batasan dan penerapan protokol kesehatan.

1th-Ik#29/4/2020

Lanjut Ardana menjelaskan, batasan yang dimaksud adalah tidak semua pariwisata harus dibuka semuanya, untuk mengawalinya dibuka yaitu objek pariwisata terbuka seperti pantai, maupun wisata alam. Pasalnya, jenis wisata pantai dan alam dari segi pengawasan sosial distancing sangat mudah diterapkan. Sebab wilayah wisata tersebut sudah pasti sangat luas, yang sangat memudahkan para petugas untuk mengawasi sekaligus menjalakan protab kesehatan. “Saya harapkan kepada Gubernur Bali untuk bisa membuka pariwisata terbuka seperti pantai maupun alam secara bertahap, karena jenis dan tempat wisata terbuka sangat mudah diawasi dari sisi protokol kesehatan. Dan pastinya pemilik usaha diharuskan untuk menginstrusikan petugas jaganya untuk selalu mobiling menjaga dengan ketat setiap pengunjung untuk bisa menerapkan protap kesehatan,” jelasnya Rabu (17/6/2020).

Ditambahkannya, untuk mengawali dibukanya pariwisata Ardana pun tidak harus mengandalkan wisatawan luar, sudah pasti diawali dengan wisatawan lokal terlebih dahulu. “Ketika nanti publik luar mengetahui pariwisata Bali sudah bisa berjalan dan penerbangan sudah normal baru kita mengundang wisatawan luar untuk datang ke Bali,” paparnya Selain itu juga Ardana memberitahukan, pada dasarnya pelaku pariwisata sudah sangat paham CHS (Cleaner Healt and Safety), bahkan penerapan CHS tersebut sudah lama diterapkan oleh pelaku pariwisata. “Seperti halnya clean para pekerja pariwisata sudah terbiasa melakukan cuci tangang menggunakan hand saniter untuk mengawali bekerja, selajutnya healt setiap pegawai wajib menjaga kondisi tubuhnya dan ketika sakit para pekerja pariwisata diwajibkan istirahat di rumah dan pastinya mengutamakan keselamatan para pengunjung dan pegawainya,” ucapnya.

1th-ik#1/1/2020

Ardana sangat berharap, akhir Juni 2020 pariwisata pantai dan alam sudah bisa dibuka oleh Pemerintah Bali, hal ini dilakukan untuk bisa menggerakan kembali ekonomi di Bali melalui pariwisata. “Ada beberapa anggota kami yang sudah tidak berkutik lagi akibat pariwisata ditutup, bahkan sekalipun ada yang bisa bertahan paling lama hanya sampai Juli 2020 saja. Artinya akhir Juni 2020 pariwsata sudah dibuka lagi, agar roda ekonomi bisa berputar. tra/ama

Continue Reading
Advertisement