Connect with us

DAERAH

Teater Orok, “PINANGAN” Konflik Debat Cinta Yang Nyeleneh

Published

on

Ket foto: Pementasan Orok di Art center.

[socialpoll id=”2499781″]


Denpasar, JARRAKPOS.com – Dalam pementasannya Bali Mandara Nawanatya III, Teater Orok garapan Mahasiswa Unud di Gedung Ksirarnawa Art Center, (Sabtu malam 19/05/2018). Yang diketuai oleh I Komang Widhi Trisnayasa. Menceritakan, drama Pinangan tentang kisah dua orang yang sudah berteman lama hingga muncul keinginan salah satu dari mereka untuk melamar. Tokoh Agus Tubagus yang diceritakan berwatak sombong dan berpenyakitan, secara tiba-tiba datang ke rumah Rukmana Kholil untuk melamar putrinya, yaitu Ratna Rukmana.

Trisnayasa menambahkan, pementasan tersebut banyak melibat para komunitas lainya, teater Cakrawala, Purwacaraka, Komunitas Senja, Kalangan, serta banyak lagi yang terlibat didalamnya. Dirinya mengakui pementesan Orok di Art Center sudah kesekian kalinya, dan dalam pementasan pinangan sendiri berpesan untuk tidak bertele-bertele dalam menyapaikan pesan, sehingga dalam kehidupan nyatanya tidak akan terjadi istilah miss komunikasi.

Advertisement

“Dalam pementasa Orok dengan tema Pinangan merupakan drama yang realistis, ditambah lagi dengan settingan properti yang digunakan juga alami,” paparnya trisnaya dengan didampingi Wakil Ketua Teater OrokPutu Nandito Narayana, sekretaris Teater Orok Ni Putu Widiyani Sukma, serta endahara Teater Orok Ridwan Hasanuddin.

Dirinya menambahkan, jaman sekarang banyak sekali terjadi perbedaan persepsi antara orang tua dengan anaknya sendiri. Sehingga Pinangan berkonsep perbedaan persepsi sehingga penonton akan membuat persepsi sendiri akan alur cerita dari pinangan dan penonton mempunyai jawaban tersendiri yang pada akhirnya akan berbeda dengan jawaban penonton lainya.

“Pinagan ini berkonsep perbedaan, dimana nantinya para penonton yang menyimpulkan sendiri maksud dari teater yang kami pentaskan,” paparnya trisnaya.

Trisnaya berharap, kedepan pemerintah agar lebih peduli lagi akan teater, sehingga pihaknya bersama komunitas teater lainnya mempunyai wadah pementasan, agar Bali yang dikenal dengan pariwisata bisa berkolaborasi dengan para seniman teater.

Advertisement

“Teater sendiri banyak bagiannya bukan hanya drama saja, saya harap pemerintah lebih peduli lagi kepada para seniman teater,” tutupnya. tra/ama

Continue Reading
Advertisement
Click to comment

Warning: Undefined variable $user_ID in /home/jarrakpos/public_html/wp-content/themes/zox-news/comments.php on line 49

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply