Connect with us

POLITIK

Seluruh Hasil Rapid Test Anggota DPRD Bali Negatif

Published

on

Denpasar, JARRAKPOS.com – Anggota DPRD Provinsi Bali melakukan rapid test untuk mendeteksi virus corona (covid-19), Selasa (31/3/2020). Sekretaris DPRD Bali, Gede Suralaga, menjelaskan, rapid test tersebut digelar secara kolektif. Namun tidak semua anggota dewan yang ikut. “Sebanyak 39 orang yang ikut. Hasilnya negatif,” sebutnya saat dikonfirmasi. Mengenai alasan mengapa DPRD Bali menggelar rapid test ke anggota dewan, dia menyebutkan bahwa itu merupakan arahan dari Ketua Dewan. Dengan pertimbangan, tidak sedikit anggota dewan yang sempat melakukan kunjungan kerja ke luar daerah. “Selain itu mereka juga tidak jarang harus bertemu dengan banyak orang,” imbuhnya.

12th-ik#27/3/2020

Meski demikian, kegiatan tes cepat tersebut tidak seluruhnya diikuti anggota DPRD Bali. Anggota Fraksi Partai Golkar salah satunya , semuanya tidak mengikuti tes tersebut. Di sisi lain, Ketua Satgas Penanggulangan Covid-19 Provinsi Bali, Dewa Made Indra, menyebutkan rapid test yang dilakukan kepada anggota dewan tersebut didasari permintaan ketua DPRD Bali. “Dengan mempertimbangkan banyak anggota dewan yang dalam berapa minggu terakhir melakukan kunjungan-kunjungan ke luar daerah. Termasuk juga ke Jakarta. Sehingga menjadi kelompok yang berisiko,” sebut Dewa Indra saat menyampaikan update kasus dan kebijakan terkait Covid-19.

Menurutnya, permintaan tersebut sejatinya sudah lama disampaikan. Namun, saat itu, alat rapid test belum ada. Meskipun demikian, saat alat rapid test datang untuk pertama kalinya, permohonan tersebut juga belum dipenuhi pihaknya. “Permohonan itu kami tunda terus. Karena kami mengutamakan kelompok berisiko lainnya. Ketika rapid test pertama kali datang, kami memprioritaskan kepada kelompok berisiko. Siapa itu? Para petugas medis yang menangani pasien positif dan PDP di rumah sakit. Kedua, pekerja migran yang baru pulang baik yang dikarantina maupun di bandara,” jelasnya.

1bl-ik#20/3/2020

Dalam perkembangannya, datang lagi alat rapid test. Karena sudah dipandang cukup jumlahnya, baru permintaan DPRD Bali itu dipenuhi. “Setelah persediaan cukup, permintaan DPRD itu baru bisa dipenuhi. Sebetulnya sudah lama mereka ada kekhawatiran,” pungkas Dewa Indra. tim/ama