Connect with us

POLITIK

Tak Cari Panggung, Fraksi Golkar Bali Kompak Tidak Ikut Rapid Test

Published

on

Denpasar, JARRAKPOS.com – seluruh Anggota DPRD Provinsi Bali diberikan kehormatan melakukan rapid test untuk mendeteksi virus corona (covid-19), Selasa (31/3/2020). Namun tak satupun dari Fraksi Partai Golkar ikut nampak hadir. Sebanyak delapan orang anggota Fraksi Golkar DPRD Bali itu kompak tak menjalani rapid test tersebut. Padahal rapid test anggota Dewan yang difasilitasi Dinas Kesehatan Provinsi Bali itu atas permintaan Ketua DPRD Bali I Nyoman Adi Wiryatama.

1bl-bn-26/3/2020

Saat dikonfirmasi, Ketua Fraksi Partai Golkar DPRD Provinsi Bali I Wayan Rawan Atmaja mengatakan, rapid test itu seharusnya diprioritaskan untuk kelompok masyarakat yang beresiko terpapar Covid-19. Apalagi jumlah rapid test masih terbatas di Bali. “Saya dan teman-teman Fraksi Golkar masih mengutamakan bagi masyarakat yang memerlukan karena test ini masih terbatas, sedangkan yang ODP/PDP masih perlu penanganan yang utama,” ujarnya.

Rawan menambahkan, rapid test itu penting termasuk bagi anggota DPRD Bali. Setelah kelompok masyarakat yang diprioritaskan sudah menjalani rapid test, barulah anggota fraksi Golkar akan menjalani rapid test tersebut. Apalagi kondisi mereka sejauh ini masih sehat, dan menjalani karantina mandiri di rumah masing-masing. “Rapid test itu bagus juga cuman biar yang memerlukan diutamakan dulu. Kita belakangan saja,” ujar politikus Badung Selatan ini.

1bl-bn#24/3/2020

Rawan juga menepis anggapan tak menjalani rapit test itu untuk mencari panggung politik, agar mendapat simpati publik. “Kami tidak cari panggung, hanya kondisi kami masih rasa sehat-sehat saja dan disiplin karantina mandiri,” tegas anggota parlemen asal Nusa Dua ini. Di sisi lain, Ketua DPD Partai Golkar Provinsi Bali I Nyoman Sugawa Korry mengatakan, sikap Fraksi Golkar DPRD Bali sudah sejalan dengan sikap partai yang dipimpinnya. Dikatakan, rapid test diprioritaskan kepada orang yang terindikasi terpapar covid-19, orang yang datang dari luar negeri dan atau dari negara terpapar, petugas medis dan paramedis, serta petugas lainnya yang bersentuhan langsung.

“Karena saya merasa tidak dalam posisi seperti itu, saya memandang rapid test belum perlu. tapi saya mendukung teman-teman yang lakukan rapid test berdasarkan pertimbangan masing-masing. Pandangan saya sebagai ketua DPD Golkar memang seperti itu, yang juga sama dengan pandangan ketua fraksi dan seluruh anggota fraksi Golkar,” papar Ketua DPD Partai Golkar Bali itu. Seperti diketahui, Sekretaris DPRD Bali, Gede Suralaga, menjelaskan, rapid test tersebut digelar secara kolektif. Namun tidak semua anggota dewan yang ikut.

1bl-ik#8/3/2020

“Sebanyak 39 orang yang ikut. Hasilnya negatif,” sebutnya saat dikonfirmasi. Mengenai alasan mengapa DPRD Bali menggelar rapid test ke anggota dewan, dia menyebutkan bahwa itu merupakan arahan dari Ketua Dewan. Dengan pertimbangan, tidak sedikit anggota dewan yang sempat melakukan kunjungan kerja ke luar daerah. “Selain itu mereka juga tidak jarang harus bertemu dengan banyak orang,” imbuhnya. tim/ama

Advertisement