Connect with us

POLITIK

Ketua DPRD Bali Sarankan Rapid Test, Sebelum Turun Dipastikan Seluruh Anggota Dewan Tetap Sehat

Published

on

Denpasar, JARRAKPOS.com – Akhirnya seluruh Anggota DPRD Provinsi Bali melakukan rapid test untuk mendeteksi virus corona (covid-19), Selasa (31/3/2020). Hasilnya sungguh menyenangkan, karena seluruh anggota DPRD Bali yang ikut test tersebut sudah dipastikan hasilnya negatif dan tidak ada satupun terpapar virus corona. Namun sayangnya, dari 55 anggota parlemen tersebut, hanya 39 yang hadir karena seluruh anggota Fraksi Partai Golkar kompak memilih tidak ikut menjani test deteksi dini virus mematikan tersebut. Seperti diungkapkan sebelumnya, Sekretaris DPRD Bali, Gede Suralaga, mengakui rapid test tersebut digelar secara kolektif.

1th-1ik#26/3/2020

Namun sayangnya, malah tidak semua anggota dewan yang ikut test virus tersebut. Padahal disebutkan, rapid test itu merupakan arahan dari Ketua DPRD Bali, Nyoman Adi Wiryatama dengan pertimbangan, tidak sedikit anggota dewan yang sempat melakukan kunjungan kerja ke luar daerah. “Selain itu mereka juga tidak jarang harus bertemu dengan banyak orang,” imbuhnya. Saat dikonfirmasi terpisah, Rabu (1/4/2020) pagi, Nyoman Adi Wiryatama selaku pimpinan DPRD Bali mengakui pelayanan kesehatan adalah equal bagi masyarakat, artinya tidak pandang jabatan, kaya miskin, ras dan agama. Karena itulah, semua dapat hak dan pelayanan kesehatan yang sama.

Karena itu, seluruh wakil rakyat yang akan selalu bersentuhan langsung dengan masyarakat, juga sebagai garda terdepan yang wajib dipastikan kesehatannya, sebelum turun menemui konstituen. Apalagi akan dirasa sangat berbahaya bagi masyarakat, jika ada salah satu anggota dewan yang terpapar virus corona, namun malah tidak mengetahui terlebih dahulu kondisi kesehatannya. “Saya selaku pimpinan DPRD Bali memandang anggota DPRD itu juga garda depan dalam pelayanan kepada konstituennya. Walaupun mereka tidak dokter atau pun perawat, dalam keadaan bencana seperti ini, sudah pasti ada interaksi yang lebih meningkat antara anggota dewan dengan masyarakat konstituennya,” paparnya.

3bl-ik#4/2/2020

Untuk itu, mantan Bupati Tabanan dua periode ini sekali lagi menegaskan, rapid test tersebut bukan karena persoalan prioritas sebagai garda terdepan atau tidak. Namun memang sudah sangat mendesak dan wajib dilakukan oleh seluruh anggota DPRD Bali. Karena jika ada anggota dewan yang tidak sehat atau terpapar virus corona itu, siapa lagi yang akan turun membantu masyarakat, khususnya bagi para konstituennya untuk menghadapi wabah virus yang makin meresahkan itu. “Sebelum turun ke masyarakat saya ingin meyakinkan mereka (Anggota DPRD Bali, red) sehat dulu. Untuk itu saya menyarankan rapid test bagi anggota dewan yang juga selaku anggota masyarakat. Bukan prioritas-prioritasan,” tegas Adi Wiryatama.

Di sisi lain, Ketua Satgas Penanggulangan Covid-19 Provinsi Bali, Dewa Made Indra, menyebutkan rapid test yang dilakukan kepada anggota dewan tersebut memang atas permintaan Ketua DPRD Bali. “Dengan mempertimbangkan banyak anggota dewan yang dalam berapa minggu terakhir melakukan kunjungan-kunjungan ke luar daerah. Termasuk juga ke Jakarta. Sehingga menjadi kelompok yang berisiko,” sebut Dewa Indra saat menyampaikan update kasus dan kebijakan terkait Covid-19. Menurutnya, permintaan tersebut sejatinya sudah lama disampaikan. Namun, saat itu, alat rapid test belum ada. Meskipun demikian, saat alat rapid test datang untuk pertama kalinya, permohonan tersebut juga belum dipenuhi pihaknya.

1th-bn#1/2/2020

“Permohonan itu kami tunda terus. Karena kami mengutamakan kelompok berisiko lainnya. Ketika rapid test pertama kali datang, kami memprioritaskan kepada kelompok berisiko. Siapa itu? Para petugas medis yang menangani pasien positif dan PDP di rumah sakit. Kedua, pekerja migran yang baru pulang baik yang dikarantina maupun di bandara,” jelasnya. Dalam perkembangannya, datang lagi alat rapid test. Karena sudah dipandang cukup jumlahnya, baru permintaan DPRD Bali itu dipenuhi. “Setelah persediaan cukup, permintaan DPRD itu baru bisa dipenuhi. Sebetulnya sudah lama mereka ada kekhawatiran,” pungkas Dewa Indra. tim/ama

Advertisement