Sejak Kecil Adi Cahyadi Lumpuh, Tak Kunjung Sembuh Infeksi Otak

Foto : Wayan Adi Cahya (kiri) bersama ibunya, Made Nurin.

[socialpoll id=”2481371″]

Gianyar, JARRAKPOS.com – Sungguh miris nasib Wayan Adi Cahya, pria beumur 17 tahun yang menderita keterbelakangan mental sejak kecil. Adi sejak lahir tidak bisa bermain seperti anak-anak pada umumnya, bahkan dalam berpakaian pun harus dibantu dan merangkak akibat kelumpuhan pada kedua kakinya. Made Nurin ibu dari Wayan Adi Cahya menceritakan, anaknya menderita keterbelakangan mental yang disebabkan demam yang tak kunjung sembuh saat Adi masih bayi. Hingga akhirnya menderita infeksi otak sebelah kiri dan harus segera di operasi.

“Awalnya 2 jam setelah lahir Adi mengalami demam lalu tiyang bawa ke ahli saraf anak di Kesiman, dan tetap saja tidak kunjung sembuh hingga akhirnya masuk rumah sakit Sanglah yang didiagnosa mengalami infeksi otak. Setelah dilakukan pengecekan pada sumsum tulang belakang, Wayan Adi dinyatakan mengalami pendarahan pada otak kiri dan harus segera di operasi,” jelas Made Nurin saat ditemui di rumahnya yang berkokasi di Banjar Kedewatan Let, Rabu (18/4/2018).

Ditengah derita yang dialami Wayan Adi Cahya, Made Nurin terpaksa bekerja untuk membantu suaminya Wayan Sujana yang juga dalam kondisi yang tidak sehat agar bisa mencukupi kehidupannya sehari-hari. Hingga saat ini dirinya mengaku belum menerima bantuan dari pemerintah pusat maupun daerah, kendati diwilayahnya juga ada yang menjadi DPRD di tingkat Provinsi. “Saya terpaksa harus bekerja untuk membantu bapaknya yang saat ini juga menderita gagal ginjal untuk membantu memenuhi kehidupan sehari-hari, serta membeli obat Adi anak saya,” keluhnya.

Nurin berharap kepada Bapak Gubernur Bali, Made Mangku Pastika agat anaknya diberikan pendidikan khusus agar Wayan Adi Cahya bisa mandiri, sebab dirinya sadar tidak bisa selamanya bisa mengurusi Adi, supaya tidak terlalu membebani keluarga yang lain. “Saya berharap kepada Pak Mangku Pastika, untuk bisa membantu anak saya dicarikan dan diberikan pendidikan khusus, agar kedepannya nanti anak saya bisa mandiri,” harapnya. eja/ama