Connect with us

EKONOMI

Penuhi Kebutuhan Pasar, Wisnuardhana : Revitalisasi Produk Pertanian

Published

on


Denpasar, JARRAKPOS.com – Untuk meningkatkan kualitas produk lokal pertanian, Kepala Dinas Pertanian, Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Bali, Ir. Ida Bagus Wisnuardhana, M.Si melakukan revitalisasi produk untuk menciptakan hasil pertanian yang berkualitas. Tujuannya agar produksi pertanian bisa memenuhi kebutuhan pasar, baik itu pasar modern maupun pasar tradisional. Salah satu caranya dengan menggandeng perguruan tinggi di Bali untuk melakukan pendampingan petani. Selain itu juga akan menggandeng pihak swasta, misalnya dengan menerapkan sistem inti flasma yang bekerjasama PT Great Giant Pineapple.

.

“Nantinya pihak swasta menyediakan pupuk petani, sekaligus juga mencarikan kredit, dan hasilnya nanti sebagian dipasarkan ke hotel dan restoran,” ujar birokrat asal Tabanan itu di Denpasar, Kamis (25/4/2019), seraya menyebutkan sudah melakukan kerjasama dengan Udayana Comunity Develpment Program (UCDP), yang mengandeng Balai Penelitian Jeruk dan Tanaman Sub Tropis dimana Balai tersebut telah menyerahkan bibit unggul 7000 strawbery dan 5000 bibit jeruk, yang fungsinya untuk memperbaiki sekaligus memberikan pendamping kepada para petani agar bisa menghasilkan produk yang berkwalitas,” terangnya.

Baca juga : Pegadaian Kanwil Denpasar Tumbuh Agresif, Target Laba Rp10,25 Triliun di Tahun 2023

Tidak hanya itu, pihaknya akan memberikan kredit murah kepada para kelompok tani, koperasi tani, agar para kelompok dan koperasi tersebut bisa menampung hasil para petani. Namun untuk memenuhi target tersebut sudah pasti para kelompok dan koperasi tani akan menemukan kendala permodalan. “Kami akan rancang Penguatan Modal Usaha Kelompok (PUMK) yang nantinya dana tersebut keluar pada anggaran perubahan. Sebab dana tersebut menggunakan dana APBD yang bisa diakses pada Bank BPD dengan suku bunga yang rendah,” imbuhnya Wisnuarrdhana.

.

Pihaknya saat ini sedang mempersiapkan proses adminitrasi karena harus sesuai dengan Pergub agar bisa menyalurkan PUMK. Ia pun berharap ketika PUMK sudah cair dan bisa diakses kepada kelompok maupun koperasi tani bisa bekerja secara intensif produksi pertanian berkualitas. Selanjutnya tinggal koperasi tani yang mengakses semua produk para petani. “Nanti para petani bisa memperpendek siklus pasar. Jadi petani berhubungan hanya dengan koperasi tani saja yang langsung memasarkan ke konsumen baik itu hotel, restoran, dan pasar,” tandasnya. tra/ama

Advertisement