Connect with us

DAERAH

Ny Putri Koster Kampanyekan Penyedap Makanan Alami

Published

on


Denpasar, JARRAKPOS.com – Pemerintah Provinsi Bali melalui Tim Penggerak PKK terus berupaya mengembalikan gaya hidup sehat bagi masyarakat, khususnya generasi muda yang saat ini sudah mulai meninggalkan makanan tradisional. Saat ini makanan semakin banyak variasinya, memberi pilihan yang mudah bagi siapa saja, namun tidak menjamin bermanfaat untuk kesehatan warga. Sehingga perlu dilakukan penataan kantong-kantong atau tempat tersedianya makanan bergizi bagi publik.

Bn-24/8/2019

Hal ini disampaikan Ketua TP PKK Provinsi Bali Ny Putri Suastini Koster saat memberikan arahan pada acara ‘Pencanangan Gerakan Diversifikasi Pangan Lomba Cipta Menu/Festival Pangan Lokal B2SA, yang berlangsung di Kantor Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Bali, Jumat (30/8/2019). Menurut Ny Putri Koster, untuk mengembalikan nafsu makan anak-anak, orangtua khususnya seorang ibu harus mampu mengolah makanan sehat namun tanpa  menggunakan penyedap makanan. Ini dikarenakan secara alamiah masyarakat Bali di zaman terdahulu sudah memiliki penyedap alami, yakni berupa daun seledri dan buah limau.

Baca juga : Gubernur Koster Tegaskan Upaya Naikkan Pamor Arak Bali

Permasalahan gizi selalu menjadi hal urgen yang harus disikapi dengan seksama oleh pemerintah, dalam upaya mensejahterakan masyarakat sekaligus meningkatkan derajat kesehatan warganya. Bukan hanya kekurangan gizi, kelebihan gizi pun tetap menjadi prioritas yang harus diperhatikan. “Sedangkan pangan merupakan kebutuhan yang paling mendasar atau esensial dan sangat menentukan kualitas taraf hidup suatu bangsa,” ujar Ny Putri Koster.

1b#Bn-1/7/2019

Ketua TP PKK Provinsi Bali meminta kepada anggota tim penggerak PKK kabupaten bersinergi dengan instansi terkait, khususnya dinas pendidikan untuk memantau dan masuk ke kantong-kantong penyedia makanan di kantin, guna mensosialisasikan cara masak dan menyediakan makanan sehat, serta agar makanan tak sehat  hendaknya tidak disediakan dikantin. “Untuk meminimalisir anak-anak senang ke warung untuk berbelanja, maka ibu di rumah harus pintar memasak sesuai lidah si anak, sehingga mereka tidak punya alasan untuk jajan di luar,” ujar Ny Putri Koster di sela-sela arahannya. mas/ama

Advertisement