Connect with us

PARIWISATA

Masa Pandemi Pariwisata Terpuruk, Cok Ace: Industri Kreatif Jadi Tumpuan Bali

Published

on

Denpasar, JARRAKPOS.com – Wakil Gubernur Bali (Wagub) Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati (Cok Ace), menegaskan Pulau Bali telah mendapat tempat tersendiri di mata industri pariwisata internasional. Keunikan pariwisata budaya Bali yang menarik perhatian dunia internasional dibuktikan dengan diraihnya berbagai penghargaan. Di tengah pandemi Covid-19 Pulau Bali masih dipercaya sebagai destinasi favorit wisatawan mancanegara.

“Pandemi Covid-19 membawa dampak yang signifikan bagi semua aspek kehidupan masyarakat, baik secara ekonomi, sosial dan budaya. Bali bukan satu-satunya yang mengalami tantangan ini, seluruh dunia juga menghadapi kesulitan yang sama. Pertumbuhan ekonomi Bali pada triwulan I tahun 2020 minus (1,14)%, sedangkan pada triwulan II tahun 2020 perekonomian Bali menurun lebih dalam hingga minus (10,98)%,” jelas Cok Ace saat menjadi narasumber Web Seminar (Webinar) Institut Pariwisata Bali (IPB) Internasional dari Denpasar, Sabtu (3/10/2020).

Pada Webinar Series 4 ‘World Tourism Day 2020’ yang bertajuk New Era Tourism Order, Wagub Cok Ace juga menyampaikan pertumbuhan yang lambat tersebut disebabkan penurunan tajam pendapatan utama Bali dari sektor pariwisata. Terjadi penurunan kunjungan wisatawan mancanegara sejak awal pandemi hingga 99,97 persen pada Mei 2020. “Bali mengalami kerugian sekitar Rp9,7 triliun setiap bulan dari sektor pariwisata saja. Berdasarkan data Dinas Tenaga Kerja dan Sumber Daya Mineral Provinsi Bali, per 25 Mei 2020, sebanyak 71.313 tenaga kerja sektor formal di PHK dan 2.570 orang kehilangan pekerjaan,” terangnya.

Hal mengembirakan juga disampaikan, bahwa Industri kreatif sebagai sektor ekonomi yang sedang berkembang di Indonesia dan dianggap paling menguntungkan secara nasional melalui peningkatan nilai tambah produk sebagai hasil kreativitas dan inovasi mampu menjadi tumpuan keterpurukan pariwisata Bali. Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif bahkan mencatat, industri kreatif memberikan kontribusi sekitar Rp989 triliun pada PDB nasional 2017 atau sekitar 7,28 persen.

Advertisement

Kontribusi sektor tersebut ditegaskan Cok Ace terus meningkat dimana pada tahun 2017 tumbuh 5,07 persen. Selain itu, industri kreatif menyediakan 17,7 juta lapangan kerja atau sekitar 14,61 persen dari angka penyerapan tenaga kerja nasional. Pekerja industri kreatif rata-rata menerima gaji Rp2,23 juta. “Melihat potensi yang luar biasa ini, saya sangat berharap Bali bisa menjadi yang terdepan di Indonesia dalam mengembangkan industri kreatif,” terangnya.

Memiliki kekayaan seni dan budaya menjadikan Bali memiliki potensi yang sangat besar dalam pengembangan sektor pariwisata dan industri kreatif. Secara nasional jumlah subsektor industri kreatif tertinggi adalah kuliner (41,47%), fashion (17,68%) dan kerajinan (14,99%). Bali memiliki peluang yang menjanjikan untuk mengembangkan kuliner, fashion, seni rupa dan seni pertunjukan. “Misalnya, Ubud pernah mendapatkan penghargaan dari UNWTO sebagai Global Gastronomy Destination pada tahun 2019. Selain terkenal dengan mahakarya seninya seperti lukisan dan tari tradisional, Ubud ternyata juga memiliki potensi kuliner lokal,” tandas Wagub Cok Ace. mas/ama/*

Continue Reading
Advertisement