Connect with us

PARIWISATA

Kawal Pariwisata Sanur, Satgas Br. Semawang Pastikan Tak Ada Terpapar Covid-19

Published

on

Denpasar, JARRAKPOS.com – Tidak kenal lelah dan selalu bekerja ikhlas melayani masyarakat menjadi semangat bagi Satuan Tugas (Satgas) Gotong Royong Covid-19 Banjar (Br) Semawang untuk memastikan dan mengawal masyarakat di wilayahnya tidak terpapar wabah yang melanda dunia saat ini. Menjadi salah satu bagian dadi penjaga pintu masuk kawasan pariwisata Sanur, Satgas yang beranggotakan 25 orang itu bersama Satgas di Desa Adat Intaran dan Kelurahan Sanur bahu-membahu memastikan upaya pencegahan masuknya pandemi Covid-19 berjakan optimal.

1bl-bn#29/5/2020

Kelihan Adat Br. Semawang A.A. Md. Agus Rumawan, SH.BBA., selaku Pelindung Satgas Gotong Royong Covid-19 Br. Semawang mengatakan, pembentukan Satgas dilakukan pada bulan Februari dan efektif melakukan pencegahan Covid-19 di awal Bulan Maret 2020. Satgas yang bekerja secara skala dan niskal ini juga diterangkan dilengkapi susunan bidang mulai dari Bidang Spiritual, Edukasi dan Sosialisasi, Data (krama, logistik dan dokumentasi), Pencegahan dan Penggalian Dana. “Satgas Br. Semawang dibentuk bulan Februari, Maret kita sudah efektif menjalankan tugas,” ujar pria yang akrap disapa Agung Bagus itu saat ditemui di Br. Semawang, Selasa (2/6/2020).

Diawal bulan Maret pihaknya juga tuntas memberikan edukasi kepada masyarakat termasuk dunia usaha untuk menjalankan protokol kesehatan penanggulangan Covid-19. Dipastikan tidak ada satupun masyarakat atau wisatawan tidak menggunakan masker sesuai imbauan dari pemerintah. Tempat usaha yang masih buka diwajibkan menyediakan tempat cuci tangan dan sabun, hand sanitizer dan melakukan penyemprotan disinfektan secara berkala. Menanggulangi dampak Covid-19 pihaknya juga telah menyalurkan bantuan dari donatur sejak bulan Maret, hingga pihak Br. Adat Semawang membagikan Sembako kepada seluruh warganya.

12th-ik#27/3/2020

“Donatur mulai masuk dari bulan Maret, diprioritaskan bagi masyarakat terdampak pertama kali termausk untuk masyarakat pendatang. Selanjutnya bantuan Sembako Br. Semawang tahap pertama untuk krama banjar tanggal 14 Mei lalu. Menyusul bantuan Sembako dari donatur lainnya dan dari desa adat yang diterima Satgas untuk diberikan kepada masyarakat di lingkungan Br. Semawang. Mengingat banyak masyarakat tidak bekerja seiring himbauan tidak keluar rumah, Br. Semawang selanjutnya akan kembali serahkan Sembako gelombang kedua tanggal 5 Juni dan gelombang ketiga 1 Juli 2020,” jelas kelihan adat dua periode itu.

Pada kesempatan sama Kepala Lingkungan Banjar Semawang I Made Dewin yang juga selaku Pelindung Satgas mengatakan, upaya memutus rantai Covid-19 juga dilakukan dengan memastikan Pekerja Migran Indonesia (PMI) dan penduduk pendatang dari Pulau Jawa diwilayahnya telah melewati karantina mandiri selama 14 hari. Selanjutnya bagi pendatang baru atau baru pulang dari mudik juga dipastikan memenuhi syarat administrasi dan hasil tes kesehatan yang diperlukan. Karena memiliki kawasan pantai pihaknya menegaskan tidak melakukan penutupan akses ke pantai namun pembatasan aktivitas dengan tetap menjalankan protokol kesehatan sejak tanggal 19 Marer 2020. “Kami dari Kelurahan Sanur sudah mengajukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PKM) tapi suratnya belum turun,” terangnya.

1th-bn#1/2/2020

Sementara Ketua Satgas Gotong Royong Covid-19 Br. Semawang I Wayan Suastika menerangkan, pihaknya selalu mengawasi pergerakan orang khususnya pendatang dan wisatawan. Membagi diri menjadi tiga tim untuk sosialisasi dan pengawasan secara focus bersama pecalang menyasar hotel, restauran, villa, tempat umun, perdagangan hingga rumah kost. “Masyarakat kita pastikan menjalankan protokol kesehatan dengan melakukan physical distancing. Kita pastikan di Br. Semawang tidak ada kasus Covid-19,” ujar guide Jepang yang lanjut menyampaikan pesan dari dunia usaha agar roda ekonomi kembali digerakkan oleh pemerintah. “Dunia usaha di Semawang siap menjalankan adaptasi normal baru atau new normal yang tetap menerapkan protokol kesehatan untuk pengendalian risiko penularan Covid-19,” terangnya. eja/ama

Advertisement
Continue Reading
Advertisement