Connect with us

NEWS

Dianggap Mampu Memimpin Papua Barat, Mantan Anggota Komisi III DPR RI, I Putu Sudiartana Dukung Komjen Pol. Paulus Waterpau Jadi Gubernur

Published

on

Dianggap Mampu Memimpin Papua Barat, Mantan Anggota Komisi III DPR RI, I Putu Sudiartana Dukung Komjen Pol. Paulus Waterpau Jadi Gubernur

Jarrakpos.com | Sejumlah tokoh adat Papua di Sorong Raya hingga Manokwari mendorong perwira tinggi Polri Komjen Pol. Paulus Waterpau diangkat pemerintah pusat sebagai Penjabat (Pj) Gubernur Papua Barat.

Pj gubernur adalah orang yang menggantikan sementara posisi gubernur definitif Dominggus Mandacan yang habis masa jabatannya pada 2022. Pj gubernur menjabat hingga Pemilu 2024 atau hingga ada gubernur definitif yang baru.

“Sosok Paulus Waterpauw dipandang layak menjabat karateker atau penjabat (Pj) Gubernur Papua Barat karena ia adalah putra asli Papua, berjiwa nasionalis serta memahami karakteristik budaya, serta kemajemukan warga di Papua Barat ini,” Ketua Dewan Adat Usbah Kabupaten Raja Ampat, Artemas.

Artemas mengatakan bahwa karir Paulus Waterpauw terbilang baik ketika memimpin Polda Papua dan Polda Papua Barat. Dia menganggap Paulus juga bekerja optimal ketika menjabat Kaba Intelkam Polri dan kini Deputi Bidang Pengelolaan Potensi Kawasan Perbatasan BNPP Kementerian Dalam Negeri.

Advertisement

Kabaintelkam Polri Komjen Paulus Waterpauw ungkap dampak negatif KKB di Papua dilabeli teroris.

Pemerintahan Papua Barat segera berganti pimpinan, sang Gubernur Dominggus Mandacan segera memasuki masa pensiun.

Banyak nama yang muncul terkait pengganti Gubernur Mandacan, satu di antara nama yang mencuat adalah Komjen Paulus Waterpauw.

Gubernur Papua Barat Dominggus Mandacan menanggapi desakan publik yang meminta Komjen Paulus Waterpauw jadi penggantinya.

Advertisement

Inilah sosok Dominggus Mandacan, Gubernur Papua Barat yang akhirnya menanggapi desakan masyarakat terkait sosok pengganti dia setelah pensiun.

Sebelumnya masyarakat Papua Barat meminta Komjen Paulus Waterpauw, Deputi Pengelolaan Potensi Kawasan Perbatasan Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP) menjadi penjabat gubernur Papua Barat.

Hal ini beralasan karena jabatan Dominggus Mandacan sebagai gubernur Papua Barat akan berakhir Mei 2022.

Permintaan itu disampaikan belasan mahasiswa mengatasnamakan Aliansi Masyarakat Pemerhati Hukum saat berdemonstrasi menyambut kedatangan Komjen Paulus Waterpauw di Kota Sorong, Papua Barat.

Advertisement

“Kami ingin menyampaikan kepada kakak bahwa kakak figur yang layak menjadi penjabat gubernur Papua Barat berdasarkan prestasi-prestasi yang kakak sudah capai menunjang kakak menduduki jabatan tersebut,” kata Angki Dimara, seorang peserta aksi.

Menurutnya, Paulus Waterpauw merupakan salah satu putra asli Papua yang layak memegang posisi itu.

Sebelumnya tokoh adat Papua wilayah Sorong Raya hingga Manokwari mendukung Komjen Paulus Waterpauw sebagai karateker atau penjabat Gubernur Provinsi Papua Barat periode 2022-2024.

Usulan ini disampaikan Ketua Dewan Adat Usbah Kabupaten Raja Ampat, Artemas Mambrisau melalui siaran pers yang diterima di Manokwari, Sabtu, dengan mengurai sejumlah alasan dukungan terhadap Waterpauw.

Advertisement

Menanggapi hal ini, Dominggus Mandacan menegaskan, keputusan penunjukan penjabat gubernur tetap ada di tangan Presiden Jokowi.

“Keputusan ada di tangan Presiden dan juga kementerian lembaga terkait memberikan masukan kepada Bapak Presiden, pada prinsipnya kita siap mendukung, ya toh, dan siapa yang ditugaskan kita sebagai tokoh masyarakat mendukung,” ujar Dominggus di Sorong.

Gubernur Papua Barat menjelaskan, selama lima tahun kepemimpinannya sudah ada kemajuan di wilayah itu.

Di tengah pandemi Covid-19 yang melanda selama dua tahun terakhir, kata Dominggus, banyak visi dan misi yang tercapai, meski begitu, Dominggus tak memerinci capaian itu.

Advertisement

“Tapi bukan itu menjadi alasan namun,tugas dan tanggung jawab yang diberikan Tuhan dan rakyat diberikan ke kita untuk memberikan tugas dan pelayanan yang terbaik,” imbuhnya.

Menjelang akhir masa jabatannya, Dominggus meneyebut, manusia memiliki kekurangan dan kelebihan.

Namun, ia sangat bersyukur dan berterima kasih telah mendapatkan kesempatan untuk memimpin Papua Barat.

Melansir dari Wikipedia, Dominggus Mandacan lahir pada 16 Desember 1959. Ia adalah Gubernur Papua Barat periode 2017–2022.

Advertisement

Dominggus Mandacan pernah menjabat sebagai Bupati Manokwari 2 periode yakni 2000–2005 dan 2005–2010 dan Pejabat Bupati Pegunungan Arfak periode 2013–2015.

Riwayat Jabatan:

Bupati Manokwari (2000–2005)

Bupati Manokwari (2005–2010)

Advertisement

Pj. Bupati Pegunungan Arfak (2013–2015)

Staf Ahli Khusus Bupati Pegunungan Arfak bidang Pemerintahan (2015–2016)

Gubernur Papua Barat (2017–sekarang).

Riwayat Organisasi:

Advertisement

Ketua DPW Partai NasDem Papua Barat[1] (2018–sekarang).

Pernah Menemui Jenderal Andika Perkasa

Beberapa waktu lalu, Dominggus Mandacan menemui Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa beserta staf di kantornya.

Pertemuan tersebut bertujuan untuk silaturahmi serta berbincang santai, mengenai kerja sama TNI AD dengan pemerintah daerah Papua Barat.

Advertisement

Terkait penerimaan Bintara Prajurit Karier TNI AD Program Otonomi Khusus Putra dan Putri asli Papua.

“Terima kasih kepada bapak Kasad yang sudah membantu kami melalui Kodam XVIII/Kasuari.

Saya atas nama pemerintah Provinsi dan juga para Bupati Walikota serta masyarakat Papua Barat menyampaikan penghargaan dan terima kasih untuk bapak Kepala Staf Angkatan Darat yang telah membantu kami 1000 Bintara Otsus ini baru terjadi sekali ini setelah bapak memimpin luar bisa,” ungkap Gubernur Papua Barat, dalam tayangan di channel youtube TNI AD.

Dalam kesempatan tersebut Kasad juga menanyakan tentang respons masyarakat Papua Barat tentang adanya 1.000 putra-putri asli papua yang telan menjadi prajurit Bintara TNI AD.

Advertisement

“Oh kesannya luar bisa, banyak mereka komentar itu pak, dan menurunkan angka pengangguran, di Papua Barat yang cukup tinggi dengan adanya 1.000 Bintara Otsus ini kan sudah mengurangi angka pengangguran angka kemiskinan berkurang, luar biasa,” jawab Gubernur Papua Barat.

Gubernur Papua Barat dikesempatan tersebut menyampaikan permohonan untuk bisa memberikan kuota dengan jumlah yang sama, dalam rekrutmen program Otsus untuk Prajurit TNI AD di tingkat Tamtama.

“Tapi ya sama sesuai prosedur, Saya juga harus meminta ijin kepada Menteri Pertahanan sama seperti waktu itu ya, jadi saya akan tulis surat ke Menteri Pertahanan nanti kalau diperlukan Menteri Pertahanan bertemu langsung nanti pak Gubernur juga datang ya oke, kalau bagi Saya akan merasa terbantu lebih banyak lebih bagus.

Tapi kan hubungannya dengan kemampuan negara atau pemerintah untuk menyediakan anggarannya, nah jadi gitu-gitu tidak ada salahnya kita usulkan saja kalau misalnya 2000 jadi kalau Bintaranya kemarin 1.000 kalau Tamtamanya bisa 2.000 lebih bagus.

Advertisement

Jadi akan lebih banyak lagi menyediakan lapangan kerja. Saya ingin lihat Papua Barat maju loh itu kecintaan saya loh,” ujar Jenderal Andika Perkasa.(red /kur)