Connect with us

NEWS

Bantah Jual-Beli Kamar Tahanan, Kalapas Cipinang: Kami Pastikan Layanan Terbaik untuk Warga Binaan

Published

on

JAKARTA – Kepala Lembaga Pemasyarakatan (KLP) Kelas 1 Cipinang, Tonny Nainggolan, membantah kabar praktik jual-beli kamar tahanan bagi Warga Binaan Pemasyrakatan (WBP) di Lapas Cipinang, Jatinegara, Jakarta Timur. Tonny mengaku informasi yang beredar tidak benar dan cenderung fitnah.

Sebelumnya, beredar kabar praktik jual-beli kamar tahanan di Lapas Kelas 1 Cipinang. Seorang WBP Cipinang mengaku harus menyerahkan sejumlah uang untuk mendaptkan kamar. Bahkan menurutnya, pengutan ini sudah lama terjadi hingga menjadi pemasukan oknum petugas.

Menanggapi itu, Tonny memastikan tidak ada pungutan liar untuk mendapatkan fasilitas di lembaga pemasyarakatan. Termasuk, lanjutnya, fasilitas untuk tempat tidur. Informasi yang beredar tentang pungutan sejumlah uang itu tidak sahih.

“Tidak ada praktik jual beli kamar di Lapas Cipinang. Justru, kami fokus untuk memberikan pelayanan terbaik dan layak untuk warga binaan. Semua WBP berhak mendapatkan fasilitas yang sama. Karena itu, tidak ada transaksi jual-beli untuk itu,” terang Tonny saat dihubungi redaksi pada Jumat (5/2).

Advertisement

Bahkan, lanjut Tonny, sejumlah gambar yang menampilkan warga binaan tidur beralas kardus bukan di Lapas Cipinang. Pihaknya sudah lakukan pengecekan dengan menyisir seluruh ruangan dan area di Lapas Cipinang.

“Hasilnya ya tidak ada. Di Lapas Cipinang kami cek semua, tidak ada yang tidur beralas kardus. Sudah saya tanyakan bahkan ke beberapa warga binaan, memang mereka tidak mengenali area itu. Ini untuk memastikan bahwa kabar itu tidak benar,” ujarnya.

Meski begitu, Tonny mengakui terjadi kelebihan kapasitas di Lapas Kelas 1 Cipinang. Dari seharusnya diisi 880 orang, Lapas Cipinang kini memuat 3.206 warga binaan dari sejumlah kasus.

“Problemnya sebenarnya di situ. Tetapi, kami berusaha melakukan adaptasi dan inovasi daya tampung Lapas untuk memastikan ketersediaan fasilitas dan pelayanan untuk semua warga binaan pemasyarakatan,” ujar Tonny.

Advertisement

Strategi Penanganan Over Capacity

Dijelaskan Tonny, warga binaan pemasyarakatan (WBP) Lapas Kelas 1 Cipinang memang melebihi kapasitas. Tentu, kata dia, ada sejumlah upaya yang dilakukan pihaknya untuk memastikan ketersedian daya tampung, utamanya berkaitan dengan tempat tidur.

“Over kapasitas Lapas memang berimbas pada minimnya daya tampung sehingga menyebabkan sejumlah WBP tidur di area lorong, tetapi meski begitu kita telah lengkapi dengan matras dan karpet, tidak ada yang beralas kardus,” kata Tonny.

“Kami berupaya untuk memastikan WBP yang di lorong ini untuk mendaptkan area layak, meski memang membutuhkan waktu. Strateginya, misalnya, kita turunkan sekira 190 lebih warga binaan dari blok admisi orientasi ke blok kamar dan hunian,” lanjutnya.

Advertisement

Blok admisi orientasi kemudian dilakukan pengecetan dan pemasangan sejumlah fasilitas lain, seperti karpet, matras, dan kipas angin. Blok ini, kata dia, lalu digunakan bagi sejumlah WBP yang tidur di lorong.

“Termasuk aula-aula yang berada di blok lain, akan difungsikan secara maksimal supaya bisa menjadi daya tampung WBP yang tidur di area lorong. Tetapi, sekali lagi, hal tersebut membutuhkan proses. Karena memindahkan warga binaan dari aula itu tidak mudah. Mesti mengatur secara cermat mereka harus ditempatkan ke mana,” terang dia.

“Kami juga menempatkan warga yang pidana 5 tahun ke bawah di blok khusus, yakni Blok Bersinar, ini sekaligus menjadi program kerjasama Lapas Cipinang dengan BNN,” lanjutnya.

Menurut Tonny, memastikan ketersediaan kamar dan tempat layak untuk warga binaan pemasyarakatan tengah menjadi concern-nya. “Over capasitas membuat daya tampung kamar binaan tidak ada. Kami sedang melakukan inovasi dan improvisasi supaya semua mendapatkan fasilitas yang setara,” pungkasnyua.

Advertisement

 

Continue Reading
Advertisement
Click to comment

Warning: Undefined variable $user_ID in /home/jarrakpos/public_html/wp-content/themes/zox-news/comments.php on line 49

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply