Connect with us

PARIWISATA

Bantah Jadi Hunian Gay, The Elysian Boutique Villa Hotel Nyatakan Izin Lengkap

Published

on


Badung, JARRAKPOS.com – The Elysian Boutique Villa Hotel yang diduga izin belum lengkap dan tersandung iklan promosi tempat untuk gay memenuhi pemanggilan Satpol PP Badung, Jumat (13/1/2020). Dari empat akomodasi wisata yang diduga melanggar dan dipanggil Satpol PP Badung itu, ternyata hanya dihadiri oleh satu akomodasi wisata saja. Sementara itu tiga akomodasi wisata lainnya, yaitu Balangan Paradise Sunset Warung yang terindikasi melanggar sempadan pantai dan Garden Bay View Villas (Formerly Tjendana Villas Nusa Dua) yang terindikasi melanggar tebing masih mangkir dari panggilan, tanpa ada keterangan yang jelas. Termasuk Villa Dilen yang disinyalir juga mengiklankan sebagai tempat khusus gay juga mangkir dari panggilan.

1mg-bn#9/1/2020

Saat dikonfirmasi, Kabid Penegak Perda Satpol PP Badung, AA Oka Ambara Dewi menerangkan, untuk pihak The Elysian Boutique Villa Hotel sudah mengklarifikasi perizinan yang dimiliki. Dimana perizinan akomodasi terkait diketahui sudah lengkap dan sesuai dengan peruntukannya. Pihak The Elysian Boutique Villa Hotel juga mengklarifikasi, sekaligus membantah vila terkait tidak peruntukan untuk gay, tapi sifatnya umum. “Pihak Elysian sudah membawa dokumen perizinan lengkap. Setelah kita cek semua terpenuhi dan tidak ada pelanggaran. Mereka juga sudah mengklarifikasi bahwa tempat mereka untuk umum, bukan untuk gay,” jelasnya. Sedangkan untuk 3 akomodasi lainnya yang mangkir dari panggilan, pihaknya mengaku akan segera melayangkan Surat Panggilan kedua. Dimana rentang waktu pemberian surat pemanggilan pertama itu rentangnya dalam waktu seminggu.

Baca juga : Izin Tidak Lengkap, Elysian Boutique Villa Hotel Disinyalir Jadi Tempat Hunian Gay

Namun jika usaha tersebut tetap mangkir dari panggilan, maka surat peringatan ketiga siap dilayangkan. “Jadi kami mengecu kepada SOP yang berlaku, tegasnya. Secara terpisah, Kasatpol PP Badung, IGAK Surya Negara, menerangkan yang menjadi fokus pemeriksaan pihaknya adalah pengecekan pada kelengkapan perizinan akomodasi terkait. Hal itu mengacu pada ranah dari pol PP yang menyasar penertiban berdasarkan Perda dan Perbup ketertiban umum. Sementara terkait apakah usaha tersebut diperuntukkan untuk gay, hal itu menyangkut pelanggaran nilai norma sosial dan benturan dengan adat budaya masyarakat timur. Hal itu diakuinya tentu sulit untuk ditindaklanjuti pihaknya, sebab secara regulasi hal itu tidak ada yang mengaturnya dan bukan menjadi ranah pihaknya.

1bn-ik#28/12/2019

Kendati demikian pihaknya mengaku tetap mengatensi hal itu, namun mengacu kepada kelengkapan perizinan. “Kalau untuk menyangkut pelanggran norma sosial, itu yang lebih pas memberikan pembinaan adalah Pariwisata, asosiasi vila dan PHRI. Karena itu menyangkut ranah privasi dan individu, kalau kita di ranah perizinan dari aspek legal hukum,” tambahnya. Berawal dari hal tersebut, pihaknya berharap instansi dan lembaga terkait juga ikut bergerak menindaklanjuti hal tersebut. Sebab promosi semacam itu dinilai kurang cocok dan bertentangan dengan norma sosial dan adat budaya di Bali. Dimana pariwisata Bali berlandaskan adat, budaya dan alam.

Baca juga : Villa “Terowongan Cinta” Sambut Nataru Perdana Tahun 2020

Advertisement

“Kami harap agar tidak ada promosikan seperti itu, sebab pada dasarnya akomodasi wisata itu secara umum. Kita juga berharap agar akomodasi wisata ini masuk kedalam asosiasi, sehingga ada pembinaan dan arah promosi yang jelas. Bukan malah menjual hal yang tidak sesuai norma dan budaya kita,” terangnya. Saat dikonfirmasi terpisah, pihak The Elysian Boutique Villa Hotel melalui Kuasa Hukum Manajemen, Andini mengakui sudah melakukan klarifikasi ke Satpol PP Badung, sekaligus membantah pemberitaan selama ini. “Tadi pagi (Senin, red) dari pihak the elysian sudah melakukan klarifikasi ke pol pp dan tdk terbukti usaha mereka seperti yang dituduhkan oleh jarak pos,” ungkapnya saat menghubungi via pesan WhatsApp, Senin (13/1/2020).

1bn-Ik#22/12/2019

Selain itu, menurut Andini pihaknya merasa keberatan dengan kehadiran jurnalis dan pemberitaan mengenai akomodasi wisata gay. “Mengenai The Elysian. Ibu Mika tdk pernah diinfo mengenai kehadiran jurnalist dan dengan gampang foto beliau diunggah di media. Beliau merasa tdk nyaman krna dituduh bekerja di tempat yang pol pp dan dimuat jurnalist sebagai akomodasi Gay,” ujarnya singkat. tim/net/ama