Connect with us

POLITIK

Tak Pilih Jalan Pintas, Ismaya Lanjutkan “Politik Dharma” Sambangi Kantong Suara

Published

on

[socialpoll id=”2540016″]

[socialpoll id=”2540018″]

[socialpoll id=”2540019″]

[socialpoll id=”2540020″]

Advertisement

Denpasar, JARRAKPOS.com – Calon Anggota DPD RI Dapil Bali nomor urut 32, Ketut Putra Ismaya mungkin bisa disebut satu-satunya calon Sanator asal Bali yang menjalankan “politik dharma”. Berbeda jauh dengan politisi lainnya, wakil rakyat senayan newcomer itu memang mengakui perjalanannya untuk mengisi salah satu dari kursi DPD RI Perwakilan Bali tidak mudah. Bahkan, putra pensiunan polisi asal Singaraja kelahiran Karangasem ini, masih kerap dicap sebagai pentolan preman, lantaran hingga kini masih menjabat Sekjen Laskar Bali yang disebut-sebut sebagai Ormas terbesar ketiga di Asia itu. Meski demikian, Ismaya ternyata mengaku tidak berambisi dengan jalan pintas politik praktis membagi-bagi uang kepada pemilih. Sehingga menurutnya masyarakat jangan selalu berfikiran negatif, karena individu orang berbeda dan harusnya mencoba juga memilih pejabat dari organisasi siapa tahu bisa membawa perubahan.

Karena itu, pria berbadan kekar dengan selendang khas poleng tridatu ini, malah lebih memilih jalan politik dharma dengan terjun langsung ke kantong-kantong suaranya sembari mensosialisasikan agar masyarakat menjadi pemilih yang cerdas, tidak menjual suara untuk uang tak seberapa. Intinya adalah menurut Ismaya yang juga biasa berdharmawacana saat kehadirannya di setiap kabupaten merasa bersyukur bisa mengingatkan bhakti doa dengan Awatara. Apalagi menurut Ismaya, politik praktis merupakan pola lama, yang sejatinya sudah tidak layak jual karena masyarakat sudah melek politik. “Politik sebelumnya memang seperti itu, tapi sekarang sudah berubah ketika milenial sudah melek politik. Generasi muda tahu mana yang patut mereka pilih,” ujarnya tokoh spiritual nusantara yang akrab dikenal Keris ini ditemui di Denpasar, Sabtu (9/3/2019).

Baca juga : “KERIS” Maju ke Senayan, Ratusan Sopir Bus se-Bali Kompak Usung Ismaya ke DPD RI

Selain itu, daripada merebut simpati, Ismaya lebih sering menemui tokoh adat, tokoh puri, pengamat budaya, pakar spiritual hingga pejabat setara anggota DPD untuk mendiskusikan apa yang menjadi tugasnya kelak saat terpilih. Di setiap sowannya, Ismaya selalu menekankan bagaimana masyarakat Bali menghadapi perkembangan zaman ke depan, khususnya di soal lapangan kerja untuk kesejahteraan masyarakat. “Saya dari pengalaman melihat Bali sangat riskan karena hanya bertumpu di sektor pariwisata. Kedepan, bagaimana kita membangun SDM dengan daya saing yang tinggi. Itu akan berdampak pada keyakinan berbudaya dan beragama,” terangnya.

Advertisement

Seperti sekarang lanjut Ismaya, banyak yang menjual tanah, namun tidak bisa mengelola sehingga habis di arena judi. Maka dari itu, Ismaya mengajak seluruh masyarat Bali untuk bersatu padu menyumbangkan aspirasinya membangun Bali. “Saya sudah sowan enam kabupaten di Bali, Denpasar, Badung, Tabanan, Singaraja, Gianyar Klungkung dan karangasem. Persoalan kesejahteraan tetap menjadi topik utama,” ujarnya seraya ingin memecahkan masalah tersebut, dari hasil sowan yang diperoleh kembali didiskusikan bersama pakar terkait.

Baca juga : Ismaya : Kami yang Memiliki Tanah Bali, Wisata Halal Tak Bisa Dipaksakan di Bali

“Solusinya memang harus tepat sasaran dan masyarakat Bali tetap sejahtera. Jadi tidak hanya mendiskusikan solusi sekala, secara niskala saya juga matur kepada beberapa sulinggih,” bebernya. ira/ama

Advertisement
Continue Reading
Advertisement
Click to comment

Warning: Undefined variable $user_ID in /home/jarrakpos/public_html/wp-content/themes/zox-news/comments.php on line 49

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply