Connect with us

DAERAH

Pegadaian Kanwil Denpasar Tumbuh Agresif, Target Pertumbuhan OSL Rp10,25 Triliun di Tahun 2023

Published

on


Denpasar, JARRAKPOS.com – Pemilu serentak 2019 di Provinsi Bali tidak memberikan dampak yang signifikan bagi lembaga keuangan alternatif seperti Pegadaian. Pimpinan PT. Pegadaian (Persero) Kanwil VII Denpasar, Nuril Islamiah, menafsirkan kondisi ini terjadi karena para Caleg sudah melakukan persiapan anggaran selama masa kampanye, sehingga tingkat peminjaman atau penggadaian cenderung kecil. “Dampak Pemilu bagi kami tidak banyak pengaruh. Awal saja, sekarang sudah perencanakan tidak signifikan dampaknya,” terang di sela-sela pelaksanaan Dharma Shanti Nyepi Caka 1941 Karyawan-karyawati PT. Pegadaian (Persero) Kawil VII Denpasar, di Sanur, Minggu (21/4/2019).

.

Menyiasati pencapaian target, Nuril mengatakan pihaknya cenderung melakukan evaluasi pada internal, misalnya secara ekspondensial dengan menargetkan pertumbuhan OSL pada angka 16,7 persen dari tahun 2018. Tahun ini, ia menargetkan 4,45 triliun, dan hingga bulan April ini OSL sudah mencapai 4,368 triliun, sehingga kekurangannya sekitar 50 miliar. Tidak hanya menyasar target, ia juga memasang target tantangan pada enam area dengan memasang target pertumbuhan OSL diatas 105%. “Nah kalau itu terjadi maka tahun 2019 ini teman-teman Kanwil Denpasar yang enam area ini harus bisa menyumbangkan OSL sekitar Rp 4,7 triliun. artinya ada kenaikan satu triliun tiap tahun,” ujarnya.

Baca juga : Aksi Maresik di Pura Besakih, Serangkaian HUT Ke-57 Bank BPD Bali

Lebih lanjut, Nuril mengungkap bahwa dengan lompatan pertumbuhan itu, akan menjadi modal bagi Kanwil Denpasar dengan pertumbuhan OSL mencapai 10,25 triliun, pada tahun 2023. Sebab, lima tahun terakhir, pertumbuhan sudah mampu mencapai 4 hingga 4,5% dan di yahun 2018 pertumbuhannya sudah berada di angka 10,29%. Perhitungan ini menjadi modal besar agar di tahun 2019 pertumbuhan minimal di angka 16,7%. Dijelaskan Nuril, bahwa sektor gadai masih mendominasi dibanding non gadai. Pada tahun 2017 persentase sektor gadai dan non gadai masih pada 92% berbanding 8% persen. Trend itu cenderung stabil, pada tahun 2018 memasuki persentase 85% persen dan 15%. Sedangkan tahun ini diprediksi 80% berbanding 20%.

Kondisi inikah yang memacu kinerja Pegadaian untuk menstabilkan pertumbuhan pada sektor gadai dan non gadai. Tentunya diwujudkan dengan melakukan ekspondensial secara linier terhadap sektor non gadai, melalui inovasi seperti pembiayaan pada sektor pertanian dan juga kredit kendaraan bermotor. Potensi pembiayaan ini dipastikan mampu tetap dikreasikan agar tumbuh dengan maksimal berdasarkan luasnya pasar yang belum tergarap. Selain kemudahan-mudahan disamping produk pembiayaan kendaraan bermotor roda dua maupun roda empat produk Pegadaian juga didukung dengan adanya pembiayaan bagi petani. Peningkatan ini untuk memenuhi target 1,3 juta nasabah dimana masih ada kekurangan sekitar 100 ribu nasabah saja. Dijelaskannya, hingga pada tahun 2018 lalu, perusahaan berhasil menunjukkan kinerja yang baik, yang ditandai dengan laba bersih sebesar Rp 2,775 triliun, serta memberikan kontribusi kepada negara dengan menyetorkan pajak sebesar Rp1,441 triliun dan dividen Rp1,005 triliun. Melalui era tranformasi Pegadaian, target laba berlipat di tahun 2023 dapat mencapai Rp 10,25 triliun. eja/ama

Advertisement
Continue Reading
Advertisement
1 Comment

1 Comment

  1. putta ar

    22/04/2019 at 6:10 pm

    Opimis bisa.yakin bisa dan pasti Bisa. Misi dan visi kami jelas.


Warning: Undefined variable $user_ID in /home/jarrakpos/public_html/wp-content/themes/zox-news/comments.php on line 49

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply