Connect with us

POLITIK

Jangan Harap Terpilih, Caleg Tak Berani Tampil di Depan Publik

Published

on

[socialpoll id=”2542672″]


Denpasar, JARRAKPOS.com – Tahapan kampanye terbuka resmi dibuka KPU Bali di Lapangan Bajra Sandhi Renon, Denpasar, Minggu (27/3/2019). Kegiatan ini diisi Deklarasi Kampanye Damai yang diikuti Tim Pemenangan kedua Capres-Cawapres, Parpol peserta Pemilu dan Caleg DPD RI Dapil Bali. Namun sangat disayangkan, kesempatan ini tidak diikuti dengan antusias oleh seluruh Parpol peserta Pemilu termasuk dalam kesempatan tersebut hanya tampak beberapa Caleg yang hadir. “Karena ini juga sekalian sosialisasi tetapi ini kan sebuah komitmen. Ini adalah momentum partai memiliki integritas untuk menyatakan komitmennya menjaga Pemilu ini secara damai. Ini kurang dianggap, kurang bermamfaat menyampaikan itu tapi ini sebuah komitmen, komitmen itu dibutuhkan,” kritik salah satu Caleg Partai NasDem A.A. Ngurah Gede Widiada di Denpasar, Rabu (27/3/2019).

Penglingsir Puri Paguyangan Denpasar ini menilai kegiatan yang difasilitasi KPU Provinsi Bali patut diapresiasi. Hanya saja tidak terkondisikan dengan baik di jajaran partai politik hingga kader dan simpatisan di akar rumput, maka kegiatan tersebut terlihat sepi peserta. Begitu juga dengan Caleg DPD RI yang nampak hadir hanya beberapa saja. Sehingga beberapa booth atau stand bagi para peserta Pemilu, yakni Timses Capres dan Cawapres, Parpol peserta Pemilu dan Caleg DPD RI Dapil Bali terlihat banyak kosong. Deklarasi Kampanye Damai menurutnya sudah tepat dilakukan di kawasan tersebut hanya saja terlihat tidak diminati. “Seakan-akan acara ini dadakan. Tempatnya sudah tepat di Bajra Sandhi di sentral publik area tentu kehadiran daripada respon seluruh partai sebagaimana Ketua NasDem katakan ini masih kelihatan gamang,” jelasnya.

Baca juga : Dukungan Ismaya Terus Mengalir, Keluarga Besar Puri Kukuh Pelopor Dukung “Keris” Maju DPD RI

Advertisement

Pria yang akrap disapa Gung Widiada ini juga menduga mungkin saja banyak elit partai melihat acara ini hanya seremonial belaka tanpa melihat lebih luas dari makna pelaksanaan acara. Bisa saja kondisi ini disebabkan proses kampanye yang dirasa telah berjalan sangat panjang sehingga para Caleg memilih dekat dengan konstituennya atau kepada pemilihnya langsung. Yang juga patut disayangkan menurutnya, banyak wakil rakyat yang sudah terpilih dan kembali mencalonkan diri malah tidak hadir. Mereka semestinya harus memberi contoh kedewasaan dalam berdemokrasi untuk menunjukkan tanggung jawab ikut menciptakan Pemilu Damai. “Kita tidak menilai ini efektif atau tidak tetapi ini tanggung jawab kita untuk memberikan keteladanan dalam proses berdemokrasi kepada rakyat,” ungkapnya.

Masa kampanye yang panjang, namun baru ditandai dengan kampanye besama secara tidak langsung juga memberi kritikan bahwa acara yang dilakukan KPU Bali kurang sempurna. Sebagai salah satu Caleg ia mengaku sudah sangat berkeringan seperti halnya Caleg lain dalam meraih dukungan masyarakat. “Hanya saja ketidakhadiran para jajaran pimpinan partai secara penuh begitu pula para Caleg dalam kegiatan tersebut menunjukkan lemahnya komitmen untuk benar-benar mendukung terciptanya Pemilu yang berkualitas. Bisa saja acara ini dianggap kurang penting karena para Caleg sudah memiliki agenda lain untuk turun langsung ke masyarakat,” bebernya.

Baca juga : Kelima Kalinya Caleg DPR RI, Wakil Rakyat “Sejuta Traktor” Pantang Menyerah Wujudkan Ketahanan Pangan

Sebagai politisi senior ia justru menilai ketidak hadiran para Caleg sangat merugikan elaktibikitas Caleg itu sendiri. Akan lahir pemikiran dari masyarakat yang belum menentukan pilihan bahwa Caleg yang disuruh tampil kedepan publik malah tidak datang bagaimana mereka nantinya benar-brnar bisa tampil didepan memperjuangkan aspirasi masyarakat. “Dalam kontek ini kita mau membangun demokrasi yang lebih bagus dan bermartabat yang bisa dinilai dengan akal sehat ya pencerdasan kepada masyarakat. Jangan kita berharap masyarakat datang melihat kita kalau kita saja sudah tidak datang,” sentilnya kepada Caleg yang tidak mau tampil didepan publik. eja/ama

Advertisement