Connect with us

EKONOMI

Distan Pangan Bali Pastikan PKU di Desa Taro Rambah Pasar Swalayan

Published

on

Gianyar, JARRAKPOS.com – Pemerintah Provinsi Bali melalui Dinas Pertanian dan Ketahaan Pangan terus berupaya membantu Pengembangan Korporasi Usahatani (PKU) dengan konsep kegiatan dari hulu sampai hilir sesuai dengan komoditi yang dimiliki. Kegiatan PKU pada tahun 2020 berlokasi di Desa Taro, Kecamatan Tegalalang, Kabupaten Gianyar. PKU didukung bantuan dari pemerintah yang diserahkan kepada masyarakat bagi lima kelompok, masing-masing menerima Rp40 juta untuk budidaya dan pengolahan komoditi cabe dan kacang tanah. Tergabung dalam kelompok tani Tri Buana Sari yang melibatkan kurang lebih 75 orang anggota yang diketuai I Made Neka.

“Pada saat ini cabe yang dikembangkan sudah mulai panen sejak bulan Juli sampai saat ini masih sedang berproduksi,” ujar Kepala Dinas Pertanian dan Ketahananan Pangan Provinsi Bali, Ir. Ida Bagus Wisnuardhana, M.Si., saat meninjau petani di Desa Taro, Kamis (12/11/2020). Ketua kelompok Made Neka mengatakan, produksi cabe PKU telah dipasarkan ke swalayan Tiara Dewata. Di tengah pandemi Covid-19 produksi cabe segar sudah mencapai 200 Kg setiap minggu dengan harga sesuai dengan harga pasar. Bentuk kerjasama pemasaran produk PKU yang menyasar pasar swalayan yang ada di Bali sesuai dengan implementasi pelaksanaan Pergub Bali Nomor: 99 Tahun 2018 tentang Pemasaran dan Pemanfaatan Produk Pertanian, Perikanan dan Industri Lokal Bali.

Kadis Wisnuardhana menjelaskan, memastikan pemasaran produk PKU sebelumnya telah diawali kegiatan Bimtek dan Temu Bisnis yang difasilitasi Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali. Pada kesempatan yang sama Kepala Bidang Ketersediaan, Distribusi dan Cadangan Pangan Ir. I Made Tresna Kumara, MMA., mengatakan bahwa Bimtek dan Temu Bisnis yang telah dilaksanakan untuk meningkatkan kemampuan teknis program pengembangan PKU. “Mempertemukan antara produsen dengan perusahaan mitra atau mitra pasar yang akan memasarkan produk dihasilkan oleh kelompok PKU, dan salah satu perusahaan atau pasar swalayan yang telah merealisasikan kerjasamanya adalah dengan Tiara Dewata,” terangnya.

Produksi PKU Desa Taro selain dipasarkan pada swalayan, sebagian juga di salurkan ke pasar tradisiosal serta ada juga yang diolah. Seperti cabe yang sudah lewat matang tetapi belum sempat dipetik dan dipasarkan dalam bentuk segar diolah menjadi cabe kering yang nantinya bisa diloah menjadi bubuk cabe. Pengolahan cabe menjadi cabe kering untuk diolah menjadi produk turunannya adalah salah satu upaya pada saat harga cabe murah. Selain itu untuk meningkatlkan animo masyarakat akan penggunaan cabe bubuk dalam membuat olahan makanan. Sehingga di saat produksi turun tidak terjadi gejolak harga yang tajam karena tersedianya cabe kering, utamanya menjelang hari-hari besar keagamaan.

Advertisement

Selain komoditas cabe yang dibudidayakan seluas 33 Ha, di kawasan korporasi usatani Desa Taro juga dihasilkan kacang tanah. Selain di jual segar langsung ke pasar, sebagian ada yang diolah menjadi kacang kulit sangrai. “Apabila ada permintaan akan akan kacang asin, kelompok juga mempersiapkan produk dalam bentuk kacang asin,” terang Made Neka. Dalam upaya terus meningkatkan pendapatan masyarakat khususnya kelompok binaan dalam mengoptimalkan Pergub pemasaran produk pertanian lokal Bali, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali akan terus melaksanakan kegiatan untuk meningkatkan produktivitas dan pemasaran hasil. “Melalui bentuk kegiatan-kegiatan lain seperti kegiatan pertanian keluarga dan pemasaraan produk melalui mitra tani atau toko tani yang tersebar di kabupaten kota. Hal tersebut bertujuan meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani khususnya dan masyarakat umumnya,” tutup Wisnuardhana. rim/ama/*

Continue Reading
Advertisement