Connect with us

EKONOMI

Berantas Tengkulak, Mesin Penggiling Padi Portable Siap Bantu Petani Lokal Bali

Published

on


Denpasar, JARRAKPOS.com – Pesatnya kemajuan teknolog diantisipasi oleh Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Bali yang terus melakukan terobosan dan inovasi untuk memajukan para petani lokal di Bali. Salah satunya, melalui teknologi mesin penggilingan padi portable yang disiapkan untuk memudahkan para petani untuk pengolahan hasil produksi di pasca panen, sekaligus menghemat biaya produksi. Selain itu, para petani sendiri bisa langsung menjual hasil berasnya kepada para konsumen, tanpa harus lewat tengkulak terlebih dahulu.

6Bn#Ik-18/10/2019

Saat ditemui, Kadis Tananam Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Bali, Ir. Ida Bagus Wisnuardhana, M.Si menjelaskan sejalan dengan visi misi Gubernur Bali, Wayan Koster terus mendorong peningkatan nilai dan daya tambah pendapatan para petani lahan sawah. Karena itu, pihaknya akan menumbuhkan kelompok panen padi dimana nantinya para petani untuk pengelolaan gabah bisa memproduksi beras secara mandiri. Di samping itu, para petani nantinya bisa langsung menjual produksi beras, bukan lagi gabah yang dijual, sehingga para petani bisa langsung menjual beras untuk meningkatkan pendapatan. Sebab harga gabah ketika dijual lebih murah dibandingkan menjual langsung beras hasil panennya.

Baca juga : Pasca Dilantik, Made Urip Gelontorkan 5 Unit Kendaraan Pengangkut Sampah

“Untuk memajukan para petani di Bali diharapkan nanti para petani bisa langsung menjual beras hasil tanamnya langsung, tanpa harus menjual gabah kepada penebas (tengkulak, red),” ucapnya di Denpasar, Rabu (30/10/2019). Tidak hanya itu saja, dari segi penjualan beras para petani bisa sangat diuntungkan, karena daripada padi di lahan sawah dibeli tengkulak dengan perbandingan harga yang jauh lebih murah. Seperti ketika menjual beras bisa mendapatkan harga Rp10 ribu perkilogram, sedangkan jika menjual padi di lahan sawah hanya dihargai Rp3 ribu saja. Karena itu, akan segera didatangkan alat penggilingan padi portable ini, dimana alat tersebut nantinya bisa digunakan keliling di persawahan yang sedang panen.

1Th/Ik-5/9/2019

Apalagi proses pengerjaannya sangat sederhana dan hanya perlu satu operator saja yang mengerjakan. Bahkan harga mesin penggiling portable tersebut juga cukup murah atau sekitar Rp50 juta. “Dengan adanya mesin penggiling portable ini diharapkan para petani bisa menjual berasnya langsung. Apalagi yang membuat mesin penggilingan padi ini dari orang lokal juga,” ujarnya. Pada kesempatan itu, Perancang Mesin Penggiling Padi Portable, One Krisnata mengatakan teknologi mesin penggiling padi portable di dunia baru ada dua saja yang menggunakan, yaitu Jepang dan Indonesia, khususnya di Prambanan, Jogyakarta, Jawa Tengah. Mesin buatannya tersebut diberi nama Krisnata Rice Mill dengan sistem infaller, karena butiran berasnya akan utuh tidak ada yang terbelah.

Baca juga : Produksi Pertanian Petani Lokal Bali Berorientasi Pasar dan Ekspor

Advertisement

“Dengan mesin portable ini, hasil gabah yang masuk ketika menjadi beras akan utuh, kecil kemungkinan beras retak ataupun patah, karena mesinnya tidak menggunakan sistem press,” ucapnya, seraya menyebut dalam sehari mesin ini bisa bekerja selama 10 jam dengan menghasilkan 1,5 ton gabah atau 1 ton beras. Pengoperasian mesin tersebut sangat mudah dan bisa menggunakan bahan bakar bensin ataupun gas elpiji, sehingga tidak akan mencemari lingkungan karena juga dilengkapi dengan penyerap debu dan limbah,” paparnya saat didampingi Kepala UPT Sipadu Provinsi Bali, Dr. I Wayan Sunada, SP.M.Agb. tra/ama