Connect with us

SUARA PEMBACA

3 Cara untuk Mengetahui Tingkat Volatilitas Valuta Asing

Published

on

Jakarta, JARRAKPOS.com – Mengukur volatilitas valuta asing adalah salah satu strategi yang dapat digunakan para trader untuk mengetahui tingkat gangguan atau pergerakan yang dikaitkan dengan pasangan mata uang tertentu. Strategi yang sama juga dapat digunakan untuk mengidentifikasi peluang transaksi yang paling menguntungkan pada rentang waktu tertentu. Ketika terjadi peningkatan volatilitas mata uang, hal ini biasanya terkait terkait dengan perubahan besar yang terjadi di sektor keuangan di negara tempat mata uang tersebut berlaku.

Dengan kata lain, dapat dikatakan bahwa mengetahui volatilitas mata uang adalah salah satu kemampuan dasar dan strategi utama yang harus diketahui oleh setiap trader. Dengan mengetahui volatilitas valuta asing, trader dapat mengetahui risiko yang terlibat dalam setiap transaksi, juga peluang keuntungan yang dapat diperoleh. Oleh karena itu, kemampuan ini sangat penting untuk dimiliki. Untuk bisa melakukan hal ini, terdapat tiga cara yang dapat dilakukan para trader. Berikut adalah ketiga cara tersebut.

Nilai Sesungguhnya Rata-rata (ATR – Average True Range)

Nilai sesungguhnya rata-rata atau ATR adalah sebuah strategi yang menghitung rentang pip yang terjadi dalam kurun waktu tertentu dan kemudian menetapkan nilai rata-rata dari rentang tersebut. Sebagai contoh, jika nilai ATR yang berlaku pada suatu grafik harian adalah 15, maka angka ini mengindikasikan rentang transaksi rata-rata selama 15 hari terakhir. Indikator ini sekaligus menyajikan informasi pada saat ini terkait volatilitas dari pasangan mata uang terkait.

Advertisement

Apabila pada waktu tertentu, indikator ini mengalami penurunan, hal ini mengindikasikan penurunan volatilitas pasangan mata uang. Sebaliknya, ketika terjadi kenaikan, hal ini juga mengindikasikan kenaikan volatilitas pasangan mata uang tersebut. Penting untuk diketahui bahwa indikator volatilitas valuta asing ini tidak memberikan informasi terkait tren pergerakan harga mata uang, namun hanya sebatas tingkat volatilitas dari tinggi ke rendah untuk suatu hari tertentu.

Garis Bollinger

Garis Bollinger adalah cara kedua yang dapat digunakan untuk mengetahui tingkat volatilitas valuta asing. Cara ini bahkan dikategorikan sebagai cara yang sangat efektif dalam melakukan tugas tersebut. Secara umum, garis Bollinger terdiri dari dua buah garis yang menunjukkan dua simpangan baku masing-masing di atas dan di bawah dari sebuah nilai rata-rata selama rentang waktu tertentu.

Sebagai contoh, apabila Anda menetapkan nilai garis Bollinger sebanyak 30, maka Anda akan disajikan tampilan dari nilai rata-rata bergerak sederhana selama 390 hari terakhir. Adapun dua garis yang digambarkan masing-masing berupa simpangan baku +3 di atas garis tersebut serta -3 yang ditempatkan di bawah garis yang sama. Garis Bollinger yang ditampilkan sifatnya sangat dinamis. Hal ini tidak terlepas dari pergerakannya yang menyesuaikan dengan tingkat volatilitas pasangan mata uang yang dipilih. Ketika volatilitas mengalami peningkatan, maka rentang dari grafik ini juga akan mengalami pelebaran, demikian pula sebaliknya ketika terjadi penurunan volatilitas valuta asing.

Advertisement

Nilai rata-rata bergerak

Indikator volatilitas valuta asing lainnya yang tidak kalah penting dan akurat adalah nilai rata-rata bergerak. Bahkan jika dibandingkan dengan dua indikator sebelumnya, indikator ini dapat dikatakan sebagai salah satu yang paling konvensional. Namun berkat akurasinya, indikator ini masih digunakan secara luas dan disarankan oleh banyak trader profesional hingga kini untuk berbagai pasangan mata uang.

Secara umum, nilai rata-rata bergerak adalah garis yang digambarkan pada suatu grafik untuk menampilkan harga rata-rata dari suatu titik tertentu pada kurun waktu tertentu. Sebagai contoh, nilai rata-rata bergerak 30 akan ditampilkan pada basis harian dan menampilkan informasi pergerakan rata-rata pasar selama 30 hari terakhir. Hingga kini, ada beragam jenis rata-rata yang digunakan, namun terdapat 3 yang paling umum. Ketiganya adalah Divergensi Konvergensi Rata-rata Bergerak (MACD), Nilai Rata-rata Bergerak Berpangkat (EMA), dan Nilai Rata-rata Bergerak Sederhana (SMA).

Seluruh jenis nilai rata-rata ini menyajikan fungsi yang sama sehingga hasilnya pun tidak jauh berbeda. Fungsi utamanya terletak pada meminimalisasi gangguan yang terkait dengan pergerakan harga harian serta tren valuta asing maupun informasi lainnya di grafik. ***

Advertisement
Continue Reading
Advertisement