Connect with us

NEWS

100 Ribu Bibit Mangrove Kembali Tertancap di Pesisir Pelabuhan Benoa

Published

on


Denpasar, JARRAKPOS.com – Pelindo III di Pelabuhan Benoa terus mewujudkan komitmen untuk memberikan dampak positif bagi masyarakat, lingkungan dan alam Bali. Kali ini kembali ditunjukan dengan penanaman 50 ribu bibit pohon mangrove tahap dua di pesisir kawasan Pelabuhan Benoa, Senin (2/9/2019). CEO Regional Bali Nusa Tenggara, I Wayan Eka Saputra menjelaskan bahwa Pelindo III telah berkomitmen untuk menjaga kelestarian lingkungan, terutama perluasan habitat bakau. “Dari Awal Saya sudah menyampaikan bahwa Pelindo III berkomitmen untuk menjaga kelestarian lingkungan,” ungkap pria asal Bangli ini.

Bn-24/8/2019

Diungkapkan, penanaman 50 ribu mangrove tahap pertama dilaksanakan pada tanggal 23 Januari 2019 melibatkan elemen masyarakat dan lintas institusi diantaranya unsur pemerintah Provinsi Bali yakni Dinas Kehutanan, Dinas Lingkungan Hidup, Taman Hutan Raya Ngurah Rai, KSOP Pelabuhan Benoa, Distrik Navigasi Pelabuhan Benoa, Polisi Air, Imigrasi, Bea Cukai, Camat Denpasar Selatan, Lurah Pedungan, serta dari unsur adat dan dinas Banjar Sanggaran. Dalam kesempatan tersebut Wayan Eka menjelaskan bahwa Pelindo III telah mendapatkan rekomendasi dari Puslitbang Hutan Bogor atas sejumlah spesies mangrove yang cocok dan kini total tertancap 100 ribu mangrove di kawasan tersebut. Meliputi jenis mukronata, bulgoera dan jenis apikulata. Dalam pelaksanaanya Pelindo III menggandeng UPTD Tahura Ngurah Rai Denpasar dalam mendampingi, mengawasi dan memonitoring tumbuh kembang mangrove.

Baca juga : Ada “Aroma” Lain Dibalik Reklamasi Pelabuhan Benoa Distop

Pada penanaman perdana Januari lalu, Selain menanam pihaknya juga telah menugaskan sebuah tim untuk melaksanakan perawatan dan pengawasan agar bibit bakau yang sudah ditanam dapat tumbuh dengan baik. Bahkan penanaman tahap pertama keberhasilan tumbuh mencapai 90%, sehingga dengan penanaman tahap kedua ini kawasan sekitar pelabuhan semakin hijau. “Pembangunan di Pelabuhan Benoa telah kami persiapkan sedemikian rupa agar dapat selaras dengan keharmonisan lingkungan sekitar, baik alam, budaya maupun sumber daya manusianya.” ungkapnya.

3b#Ik-14/6/2019

Vp Corporate Communication Pelindo III, Wilis Aji Wiranata dalam kesempatan tersebut menyampaikan, Pelindo III telah menyiapkan satu hektar area untuk pembangunaan lokasi upacara melasti sebagai bentuk penghormatan terhadap krama Bali. “Amdal untuk pembangunan lokasi upacara melasti sudah kami siapkan, saat ini sedang persiapan proses pembangunannya.” Ungkap Wilis Aji.

Baca juga : Berkedok KEK Kepariwisataan, LSM JARRAK Pertanyakan Dukungan Koster Disinyalir Memuluskan Reklamasi Pulau Penyu

Advertisement

Dibalik pembangunan dumping satu dan dua, tidak banyak diketahui masyarakat umum, bahwa Pelindo III di area pesisir Benoa wilayah barat jalan dan pintu masuk Pelabuhan Benoa telah mengembangkan area konservasi hutan mangrove seluas lebih dari 18 hektar. Pengembangan tersebut telah dipersiapkan Pelindo III di Benoa sebagai gerbang laut masuknya turis mancanegara ke Bali, tidak bisa dilepaskan dari pelestarian lingkungan sekitar pelabuhan. “Karena dalam industri pelayaran pariwisata kapal pesiar, tentunya selain faktor keamanan yang harus kondusif, faktor kelestarian lingkungan sekitar pelabuhan juga menjadi perhatian. Karena sangat mempengaruhi kualitas kesehatan dan keindahan pelabuhan itu sendiri. Karena itu Pelabuhan Benoa terus dikembangkan dengan konsep pelabuhan ramah lingkungan (green port), agar bisa berkelanjutkan dalam memberikan manfaat ekonomi ke masyarakat dan pariwisata Bali,” imbuhnya. eja/ama