Connect with us

NEWS

Terpaksa Harus Bayar Les Mahal, Orang Tua Murid Keluhkan Matematika Tak Masuk Mata Pelajaran Sekolah

Published

on


Badung, JARRAKPOS.com – Aneh bin ajaib, itulah pribahasa yang patut diberikan terhadap salah satu pelajaran yang tidak masuk mata pelajaran di sekolah tingkat dasar. Bagaimana tidak matematika yang menjadi mata pelajaran ujian nasional selama wajib belajar 12 tahun itu, tak masuk dalam pelajaran sekolah. Hal itulah dikeluhkan orang tua murid di salah satu SD negeri dibilangan wilayah Badung. Mereka protes kenapa pelajaran matematika tidak masuk dalam mata pelajaran sekolah sedangkan saat ujian nasional nanti matematika salah satu mata pelajaran yang diujikan.

1b#Ik-21/7/2019

“Ini negara aneh, kok kita cek di pelajaran sekolah ga ada mata pelajaran matematikanya. Terus pas ujian nasional nanti khan ada mata ujiannya. Terus gimana caranya jawab kalau pelajarannya saja ga ada. Makin aneh sekarang. Cari sekolah sudah sudah. Sudah sekolah juga makin susah. Ini memaksakan secara halus anak kita harus ikut les di luar sekolah. Trus untuk apa ada sekolah sekarang? Gurunya kerjanya apa?,” keluh Nana, salah satu orang tua siswa yang anaknya baru naik kelas VI SD di salah satu SD negeri di Bumi Keris, Badung, Sabtu (27/7/2019) siang.

Baca juga : Apa Kabar Saber Pungli? Sekolah Negeri di Bali Kok Pungut Uang Komite

Orang tua lainnya menuturkan, sebenarnya dalam tematik pelajaran matematika dimasukan, cuma biasanya soal-soal yang keluar dikatakan berbeda jauh dengan pelajaran matematika yang diujikan. Karena itu, orang tua kelas VI SD sebelumnya yang anaknya tamatan tahun ini memilih memberi les tambahan di luar sekolah untuk meyakinkan anaknya bisa menjawab ujian nasional untuk mata pelajaran matematika. Sayangnya bukan pendidikan gratis yang dijanjikan seperti digembar gemborkan pemerintah, namun malah harus membayar mahal paket les tambahan di luar sekolah.

1b#Ik-19/7/2019

“Bayar paket les di luar sekolah saja untuk kelas VI bisa 1,9 juta per semester. Coba bayangkan. Ini pelajaran di sekolah gratis, tapi ga ada jam pelajarannya. Terpaksa di luar sekolah kita bayar les mahal-mahal. Ini sama dengan bohong, anak-anak sekarang hanya dipakai bisnis pendidikan. Aneh, di mana peran pemerintah ini?,” sentilnya sembari mewanti-wanti meminta namanya jangan disebutkan. Sayangnya lagi, pihak sekolah belum bisa dikonfirmasi terkait keluhan itu. Saat dikirim pesan WhatsApp pun belum dibalas. Sebelumnya diketahui, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy menilai, pelajaran matematika sangat penting.

Baca juga : LSM JARRAK Terima Keluhan Wali Murid Protes, SMA N 1 Mengwi Diserbu Pendaftar Bersurat Domisili

Advertisement

Tapi sayang, menurut dia, pelajaran hitung-hitungan itu masih dianggap menakutkan bagi siswa. “Pelajaran matematika adalah pelajaran yang sangat penting tapi sayang masih dianggap menakutkan. Merujuk kepada hasil PISA (Programme for International Student Assessment) terakhir di tahun 2015,” kata Muhadjir saat menghadiri pelatihan pemanfaatan kalkulator ilmiah dalam mendukung pelajaran, Senin (7/5/2019), disampaikan dalam rilis resmi Kemendikbud. tim/net/ama

Continue Reading
Advertisement
1 Comment

1 Comment

  1. Mudiarcana

    28/07/2019 at 2:46 pm

    Ganti mendiknas nya dg orang nasionalis.
    Kembalikan pelajaran pokok untuk SD yaitu :
    1. Menulis (bahasa)
    2. Berhitung (matematika)
    3. Pengetahuan Alam
    4. Pengetahuan umum (sosial)


Warning: Undefined variable $user_ID in /home/jarrakpos/public_html/wp-content/themes/zox-news/comments.php on line 49

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply