Connect with us

DAERAH

Mulai Tahun 2019, Pelajar dan Mahasiswa Gratis Naik Bus Trans Sarbagita

Published

on


Denpasar, JARRAKPOS.com – Menyikapi pernyataan Anggota Komisi III DPRD Provinsi Bali, I Made Dauh Wijana, terkait 25 unit bus Trans Sarbagita yang dikandangkan menyebabkan layanan transportasi di Bali terus menurun diitanggapi langsung Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Bali, IGA Ngurah Sudarsana. Dijelaskan pada dasarnya bus Sarbagita tetap beroperasi, namun hanya 10 unit bus yang diberikan Kementerian Perhubungan dalam kondisi masih terbaru, sedangkan sisanya 25 unit bus kondisinya tidak maksimal, sehingga terpaksa dikandangkan.

Ik-20/12/2018

Birokrat asal Gianyar itu menjelaskan, 10 bus tersebut sudah diterjunkan di Koridor 1 yaitu jalur I Gusti Ngurah Rai dan GWK, serta di Koridor 2 jalur Batubulan dan Nusa Dua. Dimana masing-masing koridor beroperasi hanya 4 bus saja dan 1 bus lagi menjadi cadangan. Artinya Trans Sarbagita dengan Koridor 1 dan 2 tetap berjalan, bahkan sesuai kebijakan Gubernur Bali, Wayan Koster di tahun 2019, khusus bagi pelajar dan mahasiswa yang naik bus Sarbagita digratiskan. “Asal mereka sudah bawa Kartu Mahasiswa dan Kartu Pelajar pasti gratis,” Tegasnya Sudarsana ketika ditemui di Denpasar, Selasa (15/1/2019).

Baca juga :

https://jarrakpos.com/2019/01/13/era-mangku-pastika-tinggal-kenangan-bus-trans-sarbagita-dikandangkan/

Tidak hanya itu, jadwal keberangkatan juga lebih dipercepat, dimana saat jam padat pagi dan sore, di interval setiap 30 menit dipastikan bus Sarbagita berjalan. Jadi penumpang tidak harus menunggu sampai 1 jam. “Kita akan pepetkan waktu keberangkatan bus 1 dan bus 2 di jam sibuk yaitu pagi dan sore menjadi lebih cepat. Jadi nanti anak sekolah semuanya sudah bisa naik bus Sarbagita agar tidak berdesakan mengingat keberangkatan bus 1 dan 2 hanya jeda 30 menit saja,” tandasnya seraya berharap kebijakan Gubernur Koster menggratiskan pelajar dan mahasiwa bisa segera direspon masyarakat luas.

Advertisement

Selain itu diharapkan, agar Trans Sarbagita bisa berjalan maksimal para supir feeder (pengumpan) harus kembali dihidupan untuk melayani penumpang sebagai moda trasportasi massal, khususnya di Kota Denpasar dan Badung yang tingkat kemacetannya sangat tinggi. “Untuk menarik penumpang agar mau naik bus Sarbagita sayangnya tidak didukung oleh angkutan pengumpan. Contoh bila ada penumpang yang turun di Pesanggrahan terus ingin melanjutkan perjalanan, angkutan pengumpannya tidak ada. Ini yang menjadi permasalahan sebenarnya begitu juga dengan trayek dari 17 koridor juga harus dihidupkan lagi,” tegasnya. tra/ama

Continue Reading
Advertisement
1 Comment

1 Comment

  1. cynthia

    19/05/2019 at 4:31 pm

    sy pemakai setia sarbagita, tapi terakhir ini waktu tunggu sarbagita koridor2 kurang efektif.
    waktu tunggu yg terlalu lama, sehingga konsumen tidak antusias memakai bus,
    akhirnya penumpang lebih suka pakai kendaraan sendiri atau naik ojek online.
    jika terus seperti ini, sarbagita mgkn akan ditinggalkan penumpang, dan karena orang memilih kendaraan sendiri, rencana mengurai macet wajah Bali tinggal angan2.
    mass transport sebaiknya pny waktu yg lebih convinience, apalagi yg lewat airport, penumpang biasanya concern dengan waktu, sy sudah beberapa kali rencana naik sarbagita, tapi saya batalkan karena menunggu bis datang lama sekali, ujungnya saya lebih pilih ojek.


Warning: Undefined variable $user_ID in /home/jarrakpos/public_html/wp-content/themes/zox-news/comments.php on line 49

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply