Connect with us

DAERAH

LSM JARRAK Terima Keluhan Wali Murid Protes, SMA N 1 Mengwi Diserbu Pendaftar Bersurat Domisili

Published

on


Badung, JARRAKPOS.com – Ketua BPC LSM JARRAK Kabupaten Badung, I Gede Putu Sunarta menerima keluhan dari puluhan orang tua siswa terkait penerimaan peserta didik baru (PPDB) di SMA 1 Mengwi. Pasalnya pendaftaran siswa melalui jalur zonasi terancam tidak masuk dalam kuota karena menurut informasi digeser oleh puluhan pendaftar baru yang menggunakan surat keterangan domisili. Bahkan salah satu guru setempat mendatangi pria yang akrab disapa Denik ini dengan menyampaikan keterangan bahwa indikasi tersebut benar dan harus segera ditelusuri instansi terkait agar jangan sampai siswa lokal malah bersekolah di luar Mengwi. “Tadi ada salah satu guru mendatangi saya, bahwa memang benar domisili yang jadi masalah sekarang sesuai postingan group Facebook Suara Badung,” ungkapnya, Selasa (2/7/2019).

Ik-18/6/2019

Gede Putu Sunarta lebih lanjut mengatakan, mendapatkan informasi tersebut ia langsung menghubungi pihak desa perihal kebenaran terkait membengkaknya permintaan surat domisili. Bahkan informasi yang ia himpun banyak siswa yang memakai domisili berasal dari luar Mengwi dan baru mengurus surat tersebut. “Setelah saya kros cek ke Perbekel Mengwi lewat telpon memang ada akhir-akhir ini pengeluaran domisili. Ditanya dari mana saja yang minta domisili, dikatakan atas permintaan kelihan yang datang. Jawabannya tidak jelas,” ungkap pria plontos ini, lanjut berharap PPDB tahun ini agar benar-benar independen dan tidak terkesan ada yang dipaksakan sehingga yang jelas telah masuk zonasi agar diprioritaskan. “Kalau sampai permainan domisili, jelas masyarakat yang masuk zonasi akan tersingkir,” imbuhnya.

Baca juga : Pantau Verifikasi PPDB Online, Pendaftaran SMA/SMK Membludak

Karena adanya indikasi puluhan siswa mendaftar dengan memakai surat domisili yang disinyalir lewat pintu belakang ini, ia meminta pihak Dinas Pendidikan Provinsi Bali segera turun mengecek langsung proses PPDB di SMA Negeri 1 Mengwi. Jangan sampai kisruh ini berbuntut panjang karena para wali murid yang mengetahui anaknya sudah ada di urutan siswa yang akan diterima malah berada di urutan belakang karena digeser siswa dengan surat domisili. Bahkan diungkapkan Gede Putu Sunarta ada wali murid yang mengadu, posisi urutan zonasi anaknya digeser oleh siswa yang diketahui baru lulus dan langsung mengurus surat domisili karena ingin anaknya sekolah di negeri (SMA Negeri 1 Mengwi). “Supaya ditelusuri Dinas Pendidikan Provinsi Bali, harus turun ke SMA 1 Mengwi. Masyarakat sudah mengeluh dengan penerimaan siswa seperti sekarang. Saya tanya juga dengan guru tadi memang ada pembengkakan masalah domisili masuk, sementara orangnya dari jauh, dari Sempidi. Itu yang membuat orang tuanya mengeluh,” ungkap Denik. Sampai berita ini diturunkan pihak sekolah belum bisa dikonfirmasi berapa akan menerima siswa baru. eja/ama

Advertisement