Connect with us

INTERNASIONAL

Kisah Dr Connie, Seorang Muslim Indonesia, Ikut Ritual Jalan Salib Agama Katolik di Israel

Published

on

JAKARTA , JARRAKPOS.COM , Dr. Connie Rahakundin Bakrieah (56 tahun), seorang analis pertahanan Universitas Jenderal Ahmad Yani, Bandung.

dalam pengamatannya tentang kerukunan hidup beragama di Israel, ketika menjadi Senior Research Fellow di Institute of National Security Studies (INSS) Tel Aviv.

 

Dalam pengamatannya terkesan kontraproduktif di tengah-tengah kita memperhatikan Israeli Defense Forces (IDF) dari matra Israeli Air Forces (IAF) dalam meluluh-lantakkan puluhan bangunan bertingkat yang diklaim sebagai basis pertahanan teroris Gerakan Pertahanan Islam (Hamas) dan Jihad Islam Palestine (JIP) di Gaza, Palestina, sejak Senin, 10 Mei 2021.

Advertisement

 

The Jerusalem Post, Reuters dan Al Jazeera, Rabu pagi, (19/5 ) , melaporkan, setidaknya 218 warga Palestina, termasuk 63 anak-anak, telah tewas di Gaza sejak serangan dimulai. Sekitar 1.500 warga Palestina terluka. Dua belas orang di Israel tewas, termasuk dua anak, sementara setidaknya 300 lainnya luka-luka.

 

Mantan Perdana Menteri Palestina, Ismail Hanniyeh (59 tahun), sudah keburu kabur ke Doha, Qatar, menyusul tokoh lainnya, Khaled Mashal (64 tahun) yang hidup dengan bergelimang harta pribadi Rp36,400 triliun (US$2,6 miliar).

Advertisement

 

Gubernur Gaza, sekaligus sebagai Komandan Hamas, Yahya Al Sinwar (55 tahun), menghilang setelah kediamannya dibombardir rata dengan tanah di Gaza, Palestina, Minggu, 16 Mei 2021.

 

“Masalah toleransi hidup beragama, ada baiknya Indonesia, belajar dari Israel. Cuma, masyarakat di Indonesia, kesannya, belum sepenuhnya mendapat informasi yang utuh tentang Israel,” kata Connie.

Advertisement

 

Israel memiliki wilayah seluas 22.145 kilometer persegi dan dihuni tidak lebih 11 juta jiwa, Palestina seluas 6,020 kilometer persegi dengan populasi sekitar 5 juta jiwa, sementara Indonesia sekitar 5 juta kilometer persegi dan dihuni 167 juta jiwa.

 

Selama berada di Israel, Connie tertarik akan kerukunan hidup beragama. Pemeluk agama Yahudi di Israel (74,2 persen), Islam (17,8 persen), Nasrani (Katolik dan Kristen) 2 persen, Druze (1,6 persen) dan lain-lain (4,4 persen).

Advertisement

 

Masyarakat di Israel dapat dijadikan contoh, bagaimana dalam mengimplementasikan hidup beriman, menggunakan logika dan akal sehat, dimana seseorang mesti mengedepankan kesalehan sosial.

 

Dalam menghargai keberagaman, menghormati orang lain, tidak menganggap diri dan kelompoknya saja paling benar, demi menjaga ketenteraman dan ketertiban masyarakat, serta tidak menganggap orang lain sebagai musuh, hanya lantaran berbeda sumber keyakinan.

Advertisement

 

Dengan tidak mengenal orang mabuk agama .Orang di Israel tidak menjadikan doktrin sumber keyakinan imannya dijadikan rujukan menilai orang lain.

 

Israel mengumumkan kemerdekaannya pada 11 Mei 1947, dan atas dukungan Amerika Serikat, diterima menjadi anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tanggal 11 Mei 1949.

Advertisement

 

Merupakan negara di kawasan Timur Tengah yang industrinya, terutama industri manufaktur, relatif paling maju sejak 1970-an, saat negara-negara Arab masih mengandalkan sumber uang dari minyak.

 

Selain industri manufaktur, sektor pertanian di Israel adalah termasuk yang paling maju di dunia dengan produktivitas lahan yang sangat tinggi karena memanfaatkan teknologi tinggi.

Advertisement

 

Menurut kompas.com, Israel adalah salah satu negara pengekspor alat-alat pertanian dan peternakan canggih terbesar secara global. Perusahaan teknologi Israel juga merupakan negara di mana perusahaan-perusahaan teknologi tumbuh sangat subur.

Dan pada tahun 1980 , banyak orang yang bekerja di Silicon Valley bermigrasi ke Israel. perusahaan-perusahaan teknologi Amerika Serikat, seperti Microsoft, IBM, dan Intel.

 

Advertisement

Perusahaan-perusahaan baru di sektor teknologi terus bermunculan bak jamur di musim hujan. Kondisi ini membuat ranking penelitian dan pengembangan (R&D) Israel selalu menempati peringkat 10 besar dunia.

 

Israel banyak mendapatkan pendanaan untuk pengembangan riset dan teknologi dari negara lain, seperti Amerika Serikat, Kanada, Italia, Austria, Perancis, Irlandia, Belanda, Spanyol, China, Turki, India, dan Jerman.

 

Advertisement

Situs Global Fire Power tahun 2021, Israel berada di peringkat 20 dunia. Dengan populasi 8.675.475 orang, Israel memiliki pasukan militer sebanyak 643.000 orang.

 

Negara berbendera bintang daud ini memiliki 595 pesawat udara yang meliputi lebih dari 250 pesawat tempur. Sebanyak 23 pesawat udara digunakan untuk misi khusus serta 48 helikopter serbu.

 

Advertisement

Kekuatan darat Israel juga cukup banyak, yakni 1.650 tank, 7.500 kendaraan tempur, 650 artileri, serta 100 pelontar roket.

 

Apabila dibandingkan kekuatan udara dan darat, persenjatan laut Israel terbilang sedikit. Israel memiliki empat unit corvette, lima kapal selam, dan 48 kapal patroli.

 

Advertisement

Global Fire Power menempatkan Indonesia pada peringkat 16 kekuatan militer dunia atau empat tingkat di atas Israel. Indonesia tercatat memiliki 1.080.000 pasukan militer aktif dengan 400.000 personel aktif.

 

Indonesia memiliki 458 pesawat udara dengan di antaranya 79 pesawat tempur. Sebanyak 17 pesawat udara untuk misi khusus serta 188 helikopter. Indonesia juga memiliki 332 tank dan 1.430 kendaraan tempur, 153 artileri dan 63 pelontar roket.

 

Advertisement

Kunci utama dari kemajuan Israel, adalah nasionalisme dari sejarah peradaban orang-orang Israel.

Secara fisik akar peradaban Israel, salah satunya dalam bentuk Tembok Ratapan. Adalah tempat suci bagi Agama Yahudi, simbol peradaban orang Israel, dimana sekarang dikenal di seluruh dunia, sebagaimana Kota Medinah dan Kota Mekah di Arab Saudi yang dikenal sebagai tempat suci bagi umat Islam dari seluruh dunia.

 

Panjang Tembok Rapatan, aslinya sekitar 485 meter, dan sekarang sisanya hanyalah 60 meter. Orang Yahudi percaya bahwa tembok ini tidak ikut hancur sebab di situlah berdiam “Shekhinah” (kehadiran ilahi). Jadi, berdoa di situ sama artinya dengan berdoa kepada Tuhan. di situ orang Yahudi berdoa dan meratapi dosa-dosa mereka dengan penuh penyesalan. Selain mengucapkan doa-doa mereka, orang Yahudi juga meletakkan doa mereka yang ditulis pada sepotong kertas yang disisipkan pada celah-celah dinding .

Advertisement

 

Tembok Rapatan, dibagi dua dengan sebuah pagar pemisah (mechitza) untuk memisahkan laki-laki dan perempuan.

Orang Yahudi Ortodoks percaya bahwa mereka tidak boleh berdoa bersama-sama dengan kaum perempuan.

 

Advertisement

Sejarah pembangunan Bait Suci tidak bisa dilepaskan dari konteks Kerajaan Israel kuno dan keyakinan akan keberadaan Tabut Perjanjian yang dibawa oleh Musa, sosok sentral dalam agama Yahudi.

Dalam Perjanjian Tabut berisi 10 Perintah Tuhan yang diturunkan kepada Musa dan menjadi narasi keagamaan Yahudi kemudian dipindahkan di beberapa tempat-tempat yang diyakini suci oleh para penerusnya.

 

Dan pada masa Daud memilih sebuah bukit bernama Gunung Moriah, tempat yang diyakini dalam keyakinan Yahudi sebagai lokasi Abraham membangun altar ketika hendak mengorbankan anaknya Ishak.

Advertisement

 

Anaknya Salomo-lah yang membangun sebuah Bait Suci yang selesai pada 957 SM. Bait Suci yang pertama dibangun ini berfungsi utama sebagai tempat tinggal Tabut Perjanian dan perkumpulan seluruh rakyat.

 

Bangunan Ratapan, tidak besar, tapi halamannya luas. Bangunan menghadap ke timur, berbentuk persegi panjang dan terdiri dari tiga kamar yaitu teras, ruang utama sebagai ibadah, dan ruang mahakudus tempat Tabut Perjanjian disimpan.

Advertisement

Bangunan Bait Suci pertama atau juga umum disebut Bait Suci Salomo ini hancur ketika Raja Nebukadnezar II dari Kekaisaran Babilonia menyerang Yerusalem.

 

Pada 559 SM Raja Koresh mulai menata kembali kota Yerusalem. Pada 515 SM bangunan Bait Suci Kedua yang direstorasi ini selesai dilakukan. Ketika itu, Kekaisaran Babilonia telah jatuh dan mengizinkan para tawanan Yahudi yang selama ini dibawa ke Babilonia untuk membangun reruntuhan dari Bait Suci Salomo itu dengan versi yang lebih sederhana.

 

Advertisement

Connie mengatakan, melihat negara Israel, dalam kondisi sekarang ini , terutama, saat muncul konflik dengan teroris Hizbullah di Lebanon, serta teroris Hamas dan teroris Jihad Islam Palestina di Gaza, Palestina, harus dilihat dari status Israel, pemenang perang, dari segala konsekuensi hukum internasional.

 

Akar konflik Israel dengan negara tetangganya, dalam perkembangan terakhir selalu bermuara dari kondisi yang terjadi di Yerusalem timur, dimana ada Tembok Rapatan dan Masjid Al Aqsa.

 

Advertisement

Kemerdekaan Israel tahun 1947, mengundang kemarahan kolektif negara-negara Arab, karena menginvasi wilayah negara tetangganya. Pada 1956, Israel menginvasi Semenanjung Sinai, dengan salah satu tujuan untuk membuka kembali Selat Tiran yang ditutup bagi industri pelayaran Israel oleh Mesir sejak tahun 1950.

 

Pertempuran, Israel selama 6 hari dan berhasil menduduki Jalur Gaza dan Semenanjung Sinai di Mesir, Dataran Tinggi Golan di Suriah, serta Tepi Barat dan sektor Arab di Yerusalem Timur, keduanya sebelumnya di bawah kekuasaan Yordania.

 

Advertisement

Pada saat gencatan senjata Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mulai berlaku pada 11 Juni, Israel telah menggandakan kekuatannya.

 

Pada hari-hari berikutnya, Presiden Gamal Abdu Nasser terus menggetarkan pedang. Namun, pada 22 Mei 1967, Gamal Abdul Nasser menghalangi proses pengiriman keperluan Israel dari Selat Tiran, jalur laut yang menghubungkan Laut Merah dan Teluk Aqaba. Seminggu kemudian, Nasser menyegel pakta pertahanan dengan Raja Hussein dari Yordania.

 

Advertisement

Ketika situasi di Timur Tengah memburuk, Presiden AS saat itu, Lyndon B. Johnson, memperingatkan kedua belah pihak agar tidak melepaskan tembakan pertama. Ia juga berusaha mengumpulkan dukungan untuk operasi maritim internasional untuk membuka kembali Selat Tiran.

 

Namun, rencana itu tidak pernah terwujud. Pada awal Juni 1967, para pemimpin Israel melawan militer Arab dengan meluncurkan serangan pendahuluan. Pada 5 Juni 1967, Pasukan Pertahanan Israel memprakarsai Operasi Fokus, serangan udara terkoordinasi terhadap Mesir.

– Dikutip – bergelora.com

Advertisement

– Editor – /*jrp/klk/TD*/

 

 

Advertisement
Continue Reading
Advertisement
Click to comment

Warning: Undefined variable $user_ID in /home/jarrakpos/public_html/wp-content/themes/zox-news/comments.php on line 49

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply