Connect with us

POLITIK

Kader Senior Balik Kandang, Demer Sukses Pimpin Golkar Bali

Published

on


Denpasar, JARRAKPOS.com – Setelah putusan Mahkamah Partai Golkar, kepemimpinan Plt Ketua DPD I Partai Golkar Bali, Gde Sumarjaya Linggih alias Demer dinilai lebih sukses dari sebelumnya. Salah satu indikatornya adalah banyak tokoh-tokoh senior yang dulu sempat hengkang dari Golkar, malah memilih kembali Partai Beringin untuk ikut membesarkan dan memajukan partai. “Kita lihat sekarang di era kepemimpinan Plt Ketua DPD Golkar Bali Bapak Sumarjaya Linggih banyak tokoh yang mulai merapat dan kembali ke Partai Golkar,” ungkap Bendahara Umum DPD I Partai Golkar Bali, I Komang Takuaki Banuartha, Sabtu (23/11/2019) di sela-sela peringatan HUT ke-55 Partai Golkar yang diisi Seminar “Kawin Pada Gelahang” di Hotel Nirmala, Denpasar.

1Bn-Ik#18/11/2019

Misalnya mantan kader yang baru saja kembali ke gerbong Golkar Bali adalah Wakil Bupati Karangasem I Wayan Artha Dipa yang juga seperti menampilkan kejutan jelang Pilkada Karangasem 2020. Pasangan Bupati Karangasem IGA Mas Sumatri yang maju lewat Partai NasDem pada Pilkada Karangasem 2015 lalu ini, kini rela meninggalkan Partai NasDem demi kembali merapat ke Partai Golkar. Artha Dipa tiba-tiba hadir dalam rangkaian acara HUT Partai Golkar dan mengungkapkan kepada awak media bahwa dirinya resmi kembali kepada Partai Golkar setelah sekian lama “merantau” keluar dari partai ini. Selain Artha Dipa, tokoh senior lainnya yang terlebih dahulu merapat ke Partai Golkar jelang Pilkada Bangli adalah tokoh Kintamani Made Subrata yang juga adik Bupati Bangli Made Gianyar.

Baca juga : Suyasa Segera Revitalisasi Pengurus, Siap Rangkul Kader Golkar Badung

Subrata mendatangi Kantor DPD Golkar Bali di Jalan Surapati Denpasar, Senin (28/10/2019) untuk meminta restu maju sebagai Bakal Calon Bupati Bangli dari Partai Golkar sekaligus menjadi kader Golkar. Subrata langsung dicatatkan dengan KTA nomor:5106040536820001. Golkar Bali pun menyambut baik kembalinya Artha Dipa dan bergabungnya tokoh-tokoh lain ke partai ini. Sebab Golkar ini tempatnya rakyat tidak boleh melarang siapapun menjadi kader Golkar. “Sebelumnya Pak Subrata. Sekarang Pak Wakil Bupati Karangasem. Jadi para tokoh senior ini yang merapat ke Golkar kami apresiasi dan sambut dengan tangan terbuka. Jangankan yang mantan di Golkar, yang baru dan belum pernah berpartai pun kita terima,” beber Takuaki Banuartha.

6Bn#Ik-19/11/2019

Ia mengakui memang Partai Golkar di Bali sempat mengalami polemik. Tapi di balik polemik itu pun banyak tokoh-tokoh Bali yang ingin bergabung di partai yang sangat demokratis dan terbuka ini. “Banyaknya tokoh-tokoh kembali masuk ke rumahnya sendiri menunjukkan berhasilnya Bapak Plt Ketua DPD Golkar Bali (Sumarjaya Linggih). Jadi kita sangat terbuka,” imbuh Takuaki Banuartha. Dalam konteks Pilkada Serentak 2020 di enam daerah di Bali yakni Badung, Denpasar, Tabanan, Jembrana, Bangli dan Karangasem, Golkar juga sangat terbuka. Sebab memang konstelasi politiknya masih sangat dinamis dan cair. “Bicara Pilkada masih cair. Kalau bisa nomor satu kenapa nomor dua. Tapi belum terlalu dalam membicarakan masalah itu,” tegas Banuartha.

Baca juga : Pasca Keputusan Mahkamah Partai, Demer Dinilai Tak Layak Pimpin Golkar Bali

Advertisement

Sementara itu, sebagai bentuk resminya Artha Dipa masuk Golkar, ia langsung menerima jas Golkar dari Plt Ketua DPD Partai Golkar Provinsi Bali Gde Sumarjaya Linggih yang diwakili oleh Wakil Ketua Bidang Organisasi, Kaderisasi dan Keanggotaan DPD Partai Golkar Provinsi Bali Dr. I Nengah Dauh Wijana. Usai kembali jadi kader Golkar, Artha Dipa mengirimkan sinyal siap maju sebagai Calon Bupati Karangasem jika memang dipercaya dan ditugaskan oleh partai Golkar untuk tarung melawan Mas Sumatri yang dipastikan kembali maju di Pilkada Karangasem lewat Partai NasDem. “Kalau dipercaya ya saya siap (tarung di Pilkada Karangasem). Kader Golkar tidak ada yang tidak siap kalau memang itu ditugaskan dan dipercaya partai,” kata Artha Dipa.

1Th/Ik-5/9/2019

Ia juga mengungkapkan bahwa dirinya resmi kembali kepada Partai Golkar setelah sekian lama “merantau” keluar dari partai ini. “Prinsip saya kembali ke leluhur ingin sama-sama membangun Golkar dan Karangasem. Dalam perjalanannya kalau soal Pilkada, saya serahkan pada pengambilan keputusan di Partai Golkar,” jelasnya. Ia pun menyebutkan diri ibarat kembali pulang ke kandang. Seperti pepatah orang Bali, kemana pun merantau pasti kembali ke leluhur. “Jadi saya kembali ke Golkar, kembali ke leluhur saya. Setelah balik kandang akan ada kesempatan berdialog. Siapa yang paling memungkinkan itu (Pilkada Karangasem) akan disepakati bersama,” kata Artha Dipa didampingi Plt Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Karangasem Gusti Ngurah Setiawan.

Baca juga : Kader Golkar Badung Memanas, Bakar Atribut dan Turunkan Papan Nama Partai

Artha Dipa mengakui dirinya sebenarnya bukan orang baru di Golkar. Ia pernah menjadi kader militan Golkar sebelumnya sejak tahun 1977. Pada periode tahun 1972-1995, ia juga pernah sebagai penatar Golkar. “Golkar tidak asing dan bukan barang baru bagi saya, melainkan bagian kehidupan masa lalu saya. Saya terpanggil karena ada story panjang di Golkar. Inilah saatnya saya kembali ke leluhur saya setelah sekian lama merantau,” ungkap Artha Dipa. Selain karena terpanggil kembali ke “rumah masa lalunya” alasan lain dirinya kembali ke Golkar adalah adanya kesamaan visi misi dalam membangun Karangasem. “Setelah melalui berbagai pembicaraan, kita cocok sama-sama. Visi misi untuk membangun Karangasem sama,” tandasnya. tim/ama

Advertisement