Connect with us

POLITIK

Hasil Survei Lolak, Minta Tunda Short Cut dan Perbanyak Bagi Sembako

Published

on

Denpasar, JARRAKPOS.com – DPD Partai HANURA (Hati Nurani Rakyat) Provinsi Bali kembali menunjukkan perhatiannya terhadap upaya percepatan penanganan Covid-19 di Pulau Dewata. Kali ini disampaikan melalui rilis survei yang telah dilaksanakan tanggal 6-9 Juni 2020. Tanpa ada muatan politik, Ketua DPW Partai Hanura, I Kadek Arimbawa, SH., menyampaian hasil survei dipaparkan apa adanya untuk mendukung upaya pemerintah dalam menangani Covid-19. “Kesimpulan dari survei, kami ingin mendapatkan data real, tidak hanya isu atau permainan kata dalam ranah politik,” ujar Arimbawa saat acara Vidcon Uji Publik terhadap Kebijakan Pemprov Bali dalam Penanganan dan Dampak Covid-19 yang melibatkan beberapa narasumber di sekretariat Hanura Bali, Rabu (10/6/2020).

1bl-ik#7/4/2020

Dijelaskan politisi yang akrab disapa Lolak itu, survei dilakukan dengan melibatkan 1.250 responden di seluruh Kabupaten/Kota se-Bali dari berbagai komponen masyarakat. Diterangkan survei kedua ini dilaksanakan atas pertimbangan survei pertama yang dilakukan bulan April 2020. Hasilnya setelah berjalan lebih dari dua bulan didapatkan data hasil survei bahwa ada perbaikan-perbaikan yang sudah dilakukan Satgas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Provinsi Bali. Sebelumnya pada April, hasil survei mengatakan dominan masyarakat mengatakan tidak puas. “Kami ingin menyampaikan apapun hasilnya, puas dan tidak puasnya masyarakat kita tetap sampaikan. Dari hasil survey ini terbukti kepuasan masyarakat cukup tinggi, berarti kinerja Satgas ini meningkat,” terangnya.

Diceritakan Lolak, kritik pedas yang telah ia sampaikan pada bulan April lalu menyatakan Pemprov Bali “Gabeng” tidak optimal melakukan penanganan Covid-19 berdasarkan fakta di lapangan salah satunya karena kelangkaan masker. Tentunya pernyataan tersebut tidak semata-mata ingin menyerang pihak pemerintah namun menyampaikan kondisi sebenarnya yang ada ditengah-tengah masyarakat. Tentunya hal tersebut menjadi masukan yang positif bagi pemerintah untuk meningkatkan upaya penanganan pandemi Covid-19. “Kami Kumpulkan Ketua DPC di seluruh Kabupaten/Kota. Kami melaksanakan survei langsung dengan cara tatap muka dengan berbagai komponen, pertama desa adat, kaum milenial, ibu-ibu, pelaku usaha dan PMI (Pekerja Migran Indonesia),” terangnya.

1bn-ik#28/12/2019

Disampaikan beberapa hasil survei menunjukkan terjadi peningkatan kepuasan di masyarakat terkait program yang dilakukan Satgas Covid. Pada survei juga ada harapan agar proyek-proyek besar di Bali seperti proyek short cut dan parkir di kawasan Pura Besakih ditunda. Dimana ada 20 persen menyatakan sangat setuju dan 39 persen setuju agar anggaran yang ada dialihkan untuk penanganan Covid-19. “Anggaran ini dipakai untuk penanganan Covid, hampir semua khusuanya di kalangan desa adat baik itu pecalang, bendesa menyatakan kesetujuannya,” terang Lolak lanjut menyampaikan tingkat kepuasan juga disampaikan oleh PMI namun dalam survei mereka masih bingung akan nasibnya kedepan. “65 persen PMI belum tahu mau ke mana sekarang,” tambahnya.

Politisi yang berasal dari kalangan seniman ini juga kembali mengingatkan pemerintah bahwa masih akan ada kedatangan PMI, sehingga penanganannya harus dilakukan lebih baik. Jangan sampai ada istilah pemerintah kembali kecolongan dalam melakukan penanganan karena akan ada rubuan PMI akan pulang ke Bali. Selanjutnya dalam survei masyarakat juga meminta khususnya dari kalangan ibu-ibu agar pemerintah lebih banyak membantu desa adat dalam bentuk pembagian Sembako dan pelaksanaan pasar murah. “Keinginan dari pada ibu-ibu, satu untuk diadakan yang namanya pasar murah di desa-desa. Nah inilah yang kami dorong sekarang lewat survei ini. Kami menyampaikan kepada pemerintah provinsi lewat Tim Penggerak PKK. Program ini yang paling tepat, karena dari hasil survei masyarakat meminta ini. Meminta pasar murah,” tutupnya. eja/ama

Advertisement
Continue Reading
Advertisement