Connect with us

NEWS

Freddy Numberi Sampaikan Keperihatinan Dan Pesan kepada Warga Papua

Published

on


Jakarta, JARRAKPOS.com – Kerusuhan yang berlangsung sejak pekan lalu akibat rasisme di Surabaya dan menyulut kemarahan bumi cendrawasih berdampak perilaku demo makar itu sangat disesalkan mantan menteri era Presiden SBY ini.

“Kembalilah tenang. Percaya pada pemerintah dapat menyelesaikan ini dengan baik demi Papua yang lebih baik,” kata Freddy Numberi dalam konferensi pers di Kementerian Polhukam, Jakarta, Jumat 30/8/2019.

Freddy juga mengungkapkan bahwa banyak warga Papua sedih dengan terjadinya peristiwa tersebut, sejatinya masyarakat ingin hidup tenang dan damai. Oleh karena itu, ia berharap warga Papua tenang dan percayakan pada pemerintah untuk mengatasinya.

Bn-24/8/2019

Mantan Menteri Perhubungan ini berpendapat, cara-cara yang dilakukan masyarakat Papua dengan melakukan pengrusakan tidak tepat karena menciderai hati masyarakat Papua yang butuh persamaan pembangunan.

“Kalau ada masalah, komunikasikan dengan baik. Kami senior selalu bantu karena kita yakin bila negeri ini akan makmur dan negara lain akan takut,” pesan Freddy Numberi.

Advertisement

Baca juga : Jayapura Mencekam, Polsek KP3 Laut dan Pelabuhan Konteiner Dibakar Massa

Freddy menyayangkan kejadian itu karena mengetahui persis pembangunan di Papua maupun Papua Barat. Dia melihat kondisi Papua saat ini sudah lebih baik. Ada yang dikerjakan namun tetap ada sejumlah hal kecil yang belum tersentuh.

“Saya ikut, saya sebelum menteri itu jadi gubernur era Presiden Habibie, sampai dua kali jadi menteri terakhir dengan Pak SBY. Saya tahu betul langkah yang dilakukan terhadap Papua. Pada periode Jokowi ini banyak kemajuan, namun memang ada hal kecil belum tersentuh, tapi pemerintah akui itu dan akan diselesaikan bertahap,” katanya.

1Bl#Bn-20/8/2019

Sementara, Tokoh Papua Samuel Tabuni meminta pemerintah menarik pasukan keamanan dari wilayah Papua dan Papua Barat. Menurutnya, itu bisa membantu meredakan situasi yang memanas sejak pekan lalu. “Tapi terakhir tadi saya minta sama Bapak (Wiranto) bahwa pasukan itu ditarik,” tutur Samuel.

Samuel meminta Wiranto agar sesegera mungkin membentuk tim dimana tim tersebut akan diberi tugas untuk menentukan pasukan apa saja yang perlu ditarik dari Nduga. Tim itu juga perlu menentukan pasukan apa saja yang tidak boleh meninggalkan Nduga untuk menjaga keamanan.

Advertisement

“Karena itu Bapak Menko akan bentuk tim, pasukan mana yang kita tempatkan mana yang kita tarik,” kata Samuel.

Baca juga : Ada “Aroma” Lain Dibalik Reklamasi Pelabuhan Benoa Distop

Samuel kemudian meminta kabinet pemerintahan selanjutnya untuk lebih memperhatikan Papua. Terutama jika ada kasus rasialisme seperti yang terjadi di Surabaya, Jawa Timur beberapa waktu lalu segera ditangani jangan menunggu demo yang berakibat luas seperti ini baru negara hadir.

“Khusus Surabaya kita demo baru ada proses hukum rasisme ini. Sudah lama itu jadi amarah orang Papua hari ini, Hal-hal ini yang mesti negara hadir, proteksi, sehingga orang Papua merasa dianggap sebagai bangsa,” kata Samuel.ama/ade

Advertisement