Connect with us

NEWS

Dirikan “Ormas Keris”, Ismaya Resmi Mundur dari Laskar Bali

Published

on


Denpasar, JARRAKPOS.com – Keputusan Ketut Putra Ismaya Jaya resmi mundur per 8 Mei 2019 dari posisinya sebagai Sekjen Ormas Laskar Bali sedikit membuat Ormas dibawah Komando Gung Alit bergejolak di akar rumput. Pria yang akrap disapa Keris ini sesuai komitmennya saat maju DPD RI ingin ngayah nindihin krama Bali, sehingga ia menegaskan kedepan tidak ingin mengcewakan 39 ribu pendukungnya di Bali untuk melanjutkan perjuangan ngayah tanpa harus bernaung di bawah bendera Ormas Laskar Bali. “Saya ingin menunjukkan kepada masyarakat, ketika saya memakai slokan ‘Siap Nindihin Gumi Bali’, slogan itu janganlah karena jadi pejabat kamu (Keris, red) pakai slogan itu kamu gunakan. Dan terakhir saya berfikir tanpa menjabatpun saya bisa lakukan untuk nindihin gumi Bali,” jelas Ismaya di Denpasar, Kamis (9/5/2019).

.

Anak dari salah satu pensiunan polisi (almarhum) ini menegaskan sudah banyak memakan asam garam di dalam Ormas Laskar Bali. Bahkan Ismaya yang bergabung sejak awal dan tercatat sebagai salah satu pendiri Ormas Laskar Bali sejak 2001 akhirnya harus keluar dari sistem organisasi di tahun 2007. Karena banyak anggota Laskar Bali yang menginginkan ia kembali bergabung akhirnya setelah sempat melakukan kegiatan sosial secara pribadi bahkan telah menjadi Jero Mangku Tapakan di Pura Candi Narmada di tahun 2009 ia kembali dirayu masuk Ormas Laskar Bali. Akhirnya membuatnya bergabung kembali di Ormas Laskar Bali tahun 2013 hingga dipercaya untuk mengemban tugas sebagai Sekretaris DPP (Sekjen). “Saya vakum karena saya memegang amanat untuk nama baik saya dan lebih banyak melakukan kegiatan sosial ngayah di pura. Saya jadi jero mangku tahun 2009 dan membantu umat tanpa memakai simbol organisasi saya melakukan itu,” ungkapnya.

Baca juga : Ditolak Warga Non Hindu, Ismaya Turun Mediasi Bangun Pura di Bekasi

Masuknya Ismaya ke struktur teratas Ormas Laskar Bali dengan tiga keinginan besar yang dijelaskannya terdiri, pertama ingin membantu masyarakat dan krama Bali termasuk yang tertindas yang tidak punya uang namun benar dan menginginkan sebuah keadilan. Kedua, ingin mendamaikan dua Ormas besar yakni antara Laskar Bali dan Baladika. Ketiga, sekaligus ingin mumulihkan nama baik dirinya bahwa benar telah membawa roda organisasi sesuai aturan. “Ketiga saya memulihkan nama baik karena dulu saya diduga tidak adil, mereka tau akhirnya saya adil. Ketika tugas itu sudah saya laksanakan. Akhirnya menggerakkan saya maju DPD RI dengan menguatkan perjuangan saya untuk alam dan masyarakat Bali,” bebernya. Seraya mengatakan majunya dirinya sebagai Caleg didukung semeton dan Kesatria Keris bersama 39 sulinggih dan tokoh lintas agama sehingga ia murni maju dengan kekuatan sendiri kendati ada dibawah bendera Ormas Laskar Bali untuk bisa mendulang dukungan. “Intinya perjuangan saya memang dari awal sampaikan saya bukan butuh jabatan, saya butuh kepatutan,” tandasnya.

.

Semuanya itu disebutkan yang menguatkan dirinya untuk mundur dari Ormas Laskar Bali, ketika usai Pileg 2019 akan segera mendirikan Ormas baru yang bernama “Ormas Keris”. Sehingga siapapun yang telah mendukungnya akan ia rangkul sebelumnya dalam ikatan Kesatria Keris. Ia juga memastikan semua pihak yang telah memberikan dukungan dan suara pada Pileg 2019 tidak akan terhenti dan akan menjadi sebuah gerakan dalam sebuah ikatan organisasi kemasyarakat yang diharapkan segera memiliki legalitas yang jelas. “Mari semeton Hindu Bali semeton NKRI yang ada di tanah Bali saya tidak menutup dan tidak memandang agama apapun tapi wajib bagi saya agama Hindu bersatu dulu untuk menjaga tanah kelahiran dan budaya kami. Ketika saya keluar dari organisasi Laskar Bali, saya juga berterima kasih kepada pendukung-pendukung saya setia Keris. Saya mengajak orang-orang saya untuk melakukan kegiatan yang positif karena saya memang kebanyakan di jiwa sosial,” jelasnya.

Baca juga : “Sing Main-Main” Maju DPD RI, Detik-detik Terakhir Semua Lintas Agama Dukung Ismaya

Advertisement

Melalui Kesatria Keris ia menjelaskan akan menghimpun para anggotanya untuk melakukan berbagai kegiatan yang pada intinya untuk turut menjaga tanah Bali. Mencari dan membuka peluang untuk penyerapan tenaga kerja dari level terbawah hingga menengah atas di berbagai segmen usaha. Begitu juga untuk mendirikan sebuah lembaga penyediaan tenaga keamanan (scurity sistem). Menguatkan roda organisasi, Ismaya juga menjelaskan akan banyak menggandeng pihak hingga pensiunan jendral untuk menguatkan wadah Kesatria Keris. “Saya ajak Semoton Keris dan NKRI dengan porsi tetap 70 persen orang Hindu Bali yang sisanya mari kita berbagi karena ini tanah NKRI. Saya ingin menghasilkan dan berguna untuk menjaga tanah Bali. Dengan restu Ida Bhatara Bhatari siapapun yang masuk dan ikut bergabung tidak hanya memikirkan materi sehingga berjuang tanpa pamrih,” tutupnya. eja/ama

Continue Reading
Advertisement
1 Comment

1 Comment

  1. Iwayan suwita ariana

    11/05/2019 at 7:57 am

    Patut pisan jro.. Dumogi jagat bali ajeg tur nenten kapiambeng.. Sampun sepatutne nindihin gumi bali mangde bali meduwe roh jiwa kesatrya.. Matur suksme dumogi jaya ..svaha


Warning: Undefined variable $user_ID in /home/jarrakpos/public_html/wp-content/themes/zox-news/comments.php on line 49

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply