Connect with us

NEWS

Wagub Cok Ace Terima Bantuan 4.000 APD Covid-19 untuk 11 Rumah Sakit Rujukan

Published

on

Denpasar, JARRAKPOS.com – Pemprov Bali telah menerima bantuan 4.000 Alat Pelindung Diri (APD) dari Pemerintah Pusat yang langsung didistribusikan di 11 rumah sakit rujukan yang telah ditentukan di Bali, Rabu (23/3/2020). “Kemarin sore Pemprov Bali juga sudah menerima bantuan 4.000 Alat Pelindung Diri (APD) dari Pemerintah Pusat yang langsung didistribusikan ke 11 rumah sakit rujukan yang telah ditentukan,” ujar Ketua Satgas Penanggulangan Covid-19 di Provinsi Bali, Dewa Made Indra, Selasa (24/3/2020).

1bl-bn#24/3/2020

Dijelaskannya, bantuan APD dari BNPB Pusat untuk Provinsi Bali langsung diterima Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati (Cok Ace) didampingi Pangdam IX Udayana Mayor Jenderal TNI Benny Susianto. Bantuan tersebut diangkut menggunakan Pesawat Boing B737-400, yang mendarat pukul 15.30 WITA di Base Off Lanud Ngurah Rai. Pangdam IX/ Udayana Mayjen TNI Benny Susianto mengatakan untuk alat rapid test akan dikirim beberapa hari ke depan.

Saat menerima bantuan tersebut Wagub Cok Ace juga menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak, salah satunya atas kinerja dan pengorbanan para dokter dan tim medis sebagai garda terdepan dalam memberikan layanan kesehatan di masyarakat. Para tenaga kesehatan juga diingatkan agar tetap menjaga kesehatan dan keselamatan nyawanya (keselamatan diri) dalam menjalankan profesi. “4.000 APD ini segera didistribusikan ke rumah sakit rujukan penanganan Covid-19 di Bali,” ujar Cok Ace saat menerima bantuan waktu lalu.

1bl-ik#20/3/2020

Ketua Satgas Dewa Indra juga menyampaikan bahwa telah mendistribusikan disinfektan sebanyak 350 liter (70 galon) dan masker 200 box (10.000 pcs ) kepada kabupaten/kota se-Bali di bawah koordinator BPBD kabupaten/kota. Terkait pelaksanaan rapid test, Sekda Dewa Indra juga berharap segera bisa dilakukan karena menurut informasi akan tiba di Bali pada 28 Maret 2020. “Rapid test akan diutamakan bagi pekerja migran yang di karantina, orang dalam pengawasan serta tenaga medis dan paramedis,” jelasnya. eja/ama