Connect with us

DAERAH

Skenario Muscab Dipertanyakan, Saber Pungli Diminta Turun Bongkar Dugaaan Penyelewengan Dana Organda Badung

Published

on


Badung, JARRAKPOS.com – Terpilihnya secara aklamasi AA Ngurah Supartha Djelantik sebagai Ketua DPC Organda Badung ternyata belum bisa berjalan mulus. Gung Djelantik sapaan akrabnya itu, biasa dikenal sebagai seorang dosen atau akademisi di sejumlah perguruan tinggi swasta di Bali, sehingga dituding tidak memiliki usaha di bidang angkutan.

Wajar saja terpilihnya Gung Djelantik dipersoalkan oleh salah satu Pengusaha Angkutan, Drs. I Wayan Suata yang juga mantan Pengurus Organda Badung yang menganggap hasil Muscab Organda Badung, Kamis (31/1/2019) terkesan Gung Djelantik dipaksakan terpilih secara aklamasi. “Ambisi seorang dosen yang ngebet untuk jadi Ketua Organda, ada apa ini?. Padahal jelas-jelas dalam aturan AD/ART bahwa untuk menjadi Ketua Organda adalah wajib hukumnya punya usaha angkutan darat karena ini organisasi profesional yang bergerak di bidang angkutan jasa transportasi darat,” beber Suata yang juga sempat maju menjadi kandidat Ketua Organda Badung saat dihubungi di Badung, Jumat (1/2/2019).

Baca juga :

Muscab Organda Badung Ricuh, Pemilihan Ketua Baru Dituding Hanya Rekayasa

Advertisement

Ketua PTOB (Paguyuban Transport Online Bali) itu kembali menyebut dengan tegas, Gung Djelantik salah satu dosen bergelar doktor di bidang hukum yang tidak memiliki usaha jasa angkutan. Namun sangat disayangkan tetap ngotot dan diterima dicalonkan sebagai kandidat saat pelaksanaan Muscab DPC Organda Badung. Ambisinya untuk memimpin Organda Badung kini memunculkan banyak pertanyaan di kalangan pengusaha angkutan. Berbeda dengan Suata, sebagai salah satu kandidat sudah memenuhi kriteria memiliki KTP dan usaha angkutan di Badung. Namun malah harus bersaing dengan calon lain tapi tidak memiliki usaha transportasi di Badung.

Ik-26/1/2019

“Nah Pak Agung Djelantik adalah seorang akademisi asli yg bergelar doktor hukum dan tidak memiliki usaha jasa angkutan, tetapi kenapa ngotot dan berambisi untuk menjadi ketua Organda Badung. Ada apakah ini?. Apa Gung Djelantik gak malu dengan jabatan doktornya berambisi untuk jadi Ketua Organda.,” tanya Wayan Suata, seraya menuturkan jauh sebelum dicalonkan menjadi calon Ketua DPC Organda Badung, Gung Djelantik pernah menjelaskan bahwa jika mau menjadi Ketua DPC harus pernah ikut duduk di struktur pengurus DPC, bukan di pengurus DPD.

Baca juga :

Kinerja PU Gianyar Dipertanyakan, Proyek Wantilan Pura Puserin Jagat Dituding Mangkrak dan Asal-asalan

Seperti diketahui, Muscab dengan agenda pemilihan Ketua Organda Badung diduga penuh manipulasi dan skenario baik dari pengurus DPD Organda Bali maupun jajaran kepengurusan DPC Organda Badung masa bhakti 2013-2018. Wayan Suata awalnya mensinyalir adanya penyelewengan dana yang dikelola Organda Badung sengaja ingin ditutup-tutupi dengan skenario terpilihnya ketua baru. Karena itu, Suata meminta Satuan Tugas Sapu Bersih Pungutan Liar (Saber Pungli) atau instansi lainnya untuk mengecek aliran dana yang telah dikelola DPC Organda Badung yang dilaporkan minus. “Team Saber Pungli hendaknya mengusut uang yang di bayar oleh semua angkutan baik angkutan barang maupun angkutan orang yang saat ngekeur harus bayar 12 ribu per 6 bulan. Kemana arah keuangan tersebut karena diperkirakan uang masuk dari 10 ribu kendaraan yang ngekeur tiap 6 bulan,” beber Suata. eja/tim/ama

Advertisement