Connect with us

DAERAH

Muscab Organda Badung Ricuh, Pemilihan Ketua Baru Dituding Hanya Rekayasa

Published

on


Badung, JARRAKPOS.com – Setelah sempat mengalami kebuntuan selama satu bulan, DPC Organda Kabupaten Badung akhirnya menggelar Musyawarah Cabang (Muscab) di Ruang Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Badung, Kamis (31/1/2019). Awal pembukaan Muscab yang sudah rada-rada panas itu akhirnya berlangsung ricuh, saat pemilihan Ketua DPC Organda Badung periode 2019-2013. Kisruhnya Muscab dipicu oleh salah satu calon ketuanya memilih walk out, karena menilai cara pemilihan tidak sesuai AD/ART saat sidang yang dipimpin Ketua Komotra Bali Taxi, H. Hasbi, SH, karena dituding sarat pesanan.

Sebagai salah satu kandidat calon ketua, Wayan Suata merasa dikibuli oleh mekanisme pemilihan yang seakan-akan sudah diatur. Karena itu, Ketua Koperasi ASAP Bali itu memilih keluar dari Muscab, mengingat pemilihan Ketua Organda Badung disebut sudah menyalahi AD/ART organisasi. Menurutnya sesuai aturan Organda pusat, kandidat harus memiliki KTP dan usaha di Kabupaten Badung. “Karena sudah dikondisikan DPD dan DPC supaya pak Agung Djelantik jadi ketua DPC Organda. Padahal beliau tidak punya izin usaha di Badung dan tidak sebagai pengusaha angkutan. Baru kali ini akan ada ketua Organda Badung yang dipimpin oleh orang yang tidak punya izin angkutan, Itu sangat menyalahi aturan dasar Organda pusat,” jelasnya.

Baca juga :

Kinerja PU Gianyar Dipertanyakan, Proyek Wantilan Pura Puserin Jagat Dituding Mangkrak dan Asal-asalan

Advertisement

Mantan Ketua PTOB itu mengaku tidak berambisi menjadi Ketua Organda Badung, karena sudah mengetahui ada skenario besar dari pengurus DPC dan DPD Organda Bali untuk menjadikan AA Ngurah Supartha Djelantik sebagai ketua baru. “Saya pengusaha transportasi murni. Saya walk out karena sudah diatur oleh ketua DPC (ketua lama, Ketut Ngurah Sutharma, red), skenario Pak Eddy Dharmaputra (Ketua DPD Organda Bali, red) supaya pak Agung Djelantik jadi Ketua DPC Badung,” ujarnya seraya ketika ditanya kenapa berani menyebutkan hal itu, Suata menjawab pernah dihubungi oleh Ketua DPD Organda Bali yang membeberkan skenario itu. “Saya pernah ditelpon Pak Eddy (Ketua Organda Bali, red) jangan maju jadi calon Organda DPC berikan pak Agung Djelantik,” bebernya.

Melihat kondisi ini Suata memilih lebih baik mundur, daripada tetap ngotot maju namun tidak bisa menjadi Ketua Organda Badung. Setelah Suata walk out, Pimpinan Sidang, H. Hasbi langsung menetapkan AA Ngurah Supartha Djelantik sebagai ketua DPC Organda Badung masa bhakti 2019-2023, karena sudah menyatakan diri mundur dari pencalonan yang diterima peserta Muscab. “Bukan walk out, tadi dia mundur sebagai calon. Mundurnya terhormat. Mungkin karena tidak siap bertanding, karena ada dua calon, jadi tetap sah dan kita sudah sepakat semua,” jelas H. Hasbi. Sayangnya, selaku Ketua Organda Bali, Ketut Eddy Dharmaputra belum bisa dikonfirmasi terkait tudingan skenario itu. Bahkan Ketut Ngurah Sutharma selaku Ketua Organda Badung sebelumnya memilih tak berkomentar banyak.”Gaen tulisan ane luung brow??? (Buat tulisan yang bagus???, red). Kone paang demokratis, sing ade rekayasa nto??? (Katanya biar demokratis, tidak ada rekayasa itu???,” bantahnya.

Baca juga :   Koperasi KBSM Terapkan Teknologi Terbaru Produk Uang Digital

Usai ditetapkan sebagai ketua terpilih, AA Ngurah Supartha Djelantik tidak mau ambil pusing terkait mundurnya Suata. Ia justru ingin fokus membentuk kepengurusan DPC Organda Badung hingga dua bulan kedepan. Mewujudkan visi-misi Organda sebagai organisasi di bidang transportasi dengan mengedepankan kepentingan masyarakat menyiapkan sarana transportasi publik dan memerangi kemacetan. “Kita akan mendorong memanjukan transportasi publik untuk membangun transportasi yang efesien dan pelayanan yang baik,” jelasnya. eja/ama

Advertisement