Connect with us

EKONOMI

Perkuat Inovasi dan Layanan, Bank BPD Bali Bukukan Laba Tumbuh 6,11 Persen di Tahun 2019

Published

on


Denpasar, JARRAKPOS.com – Bank Pembangunan Daerah (Bank BPD) Bali menunjukkan pertumbuhan dan pencapaian kinerja positif dibanding tahun sebelumnya. Hal tersebut ditunjukkan pada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahun Buku 2019 yang dilaksanakan Rabu (11/3/2020) siang yang diisi pengesahan atas Laporan Tahunan, Laporan Keuangan Perseroan dan Laporan Pengawasan Dewan Komisaris Tahun Buku 2019. Seperti diungkapkan, Direktur Utama (Dirut) Bank BPD Bali, I Nyoman Sudharma, SH.,MH. menyampaikan sampai dengan Desember 2019, BPD Bali berhasil membukukan laba setelah pajak sebesar Rp 569,86 miliar atau tumbuh 6,11 persen dibandingkan Desember 2018, yakni sebesar Rp 537,03 miliar. Sementara, dilihat dari sisi aset, BPD Bali menembus angka Rp 24,66 triliun, atau tumbuh 9,80 persen dibandingkan Desember 2018 sebesar Rp 22,45 triliun. “Pertumbuhan aset yang cukup signifikan ini didorong oleh penyaluran kredit sebesar Rp 18,41 triliun pada Desember 2019, atau tumbuh sebesar 11,92 persen dari Rp 16,45 triliun pada Desember 2018,” jelas Sudharma.

1th-ik#5/2/2020

Sesuai dengan visi dan misi Bank BPD Bali, yaitu menjadi bank yang kuat, berdaya saing tinggi, dan terkemuka dalam melayani UMKM serta berkontribusi bagi pertumbuhan perekonomian daerah, imbuhnya secara nyata diwujudkan melalui peningkatan kredit produktif sehingga mencapai 43,32 persen dari total portofolio kredit pada Desember 2019. “Guna memenuhi kebutuhan masyarakat yang semakin dinamis, Bank BPD Bali telah melakukan peningkatan kualitas produk dan layanan dengan semakin aktif mengembangkan program-program yang inovatif dan bernilai tambah bagi para nasabah, seperti pengembangan Layanan Gerakan Nasional Non Tunai (QRIS dan Kartu Debit), Aliansi dengan Pemda dan Pihak Lainnya (PHR, E-Ticketing, E-Retribusi, Mobile Pos PHR dan E-Link LPD), Pengembangan Infrastruktur (CRM) dan Pengembangan Biller (baik Daerah maupun Nasional),” papar Sudharma. Upaya tersebut membuahkan pertumbuhan dana pihak ketiga yang cukup signifikan, yaitu sebesar 11,40 persen atau dari Rp 18,01 triliun pada tahun 2018 menjadi Rp 20,06 triliun pada tahun 2019.

Peningkatan dimaksud terdistribusi dari peningkatan giro sebesar 63,52 persen (dari Rp 1,73 triliun pada 2018 menjadi Rp 2,84 triliun pada 2019, red) dan tabungan mengalami peningkatan sebesar 10,77 persen; dari Rp 9,07 triliun pada 2018 menjadi Rp 10,05 triliun pada 2019. Sejalan dengan kinerja keuangan yang baik, rasio-rasio keuangan juga menunjukkan pencapaian pada tingkat yang baik. Rasio kecukupan modal (CAR) terjaga pada level 22,48 persen. Sedangkan rasio profitabilitas, yaitu ROA dan ROE masing-masing mencapai angka 3,08 persen dan 18,18 persen. Lebih lanjut, dari sisi pengelolaan kredit bermasalah, BPD Bali berhasil menurunkan NPL (non performing loan) dari 3,17 persen per Desember 2018 menjadi 2,61 persen per Desember 2019. Sementara itu, rasio likuiditas, yaitu BOPO per Desember 2019 sebesar 91,72 persen dan rasio efisiensi, yaitu BOPO terjaga pada level 70,87 persen. Dari sisi kepatuhan, tidak ada pelanggaran BMPK, GWM, dan PDN yang dilakukan oleh Bank BPD Bali.

1bl-ik#8/3/2020

“Dalam RUPST, pemegang saham telah menerima RBB Bank BPD Bali tahun 2020. Di samping itu, dalam rangka pencapaian RBB bank dan peningkatan peran bank sebagai agen pembangunan daerah, pemegang saham menegaskan agar sektor produktif tetap menjadi prioritas utama dengan tetap menjaga kualitas kredit yang diberikan dan kerjasama dengan Lembaga Perkreditan Desa (LPD) dapat ditingkatkan serta terus meningkatkan kapasitas Teknologi Informasi dan Sumber Daya Manusia agar sesuai dengan kebutuhan pasar,” tutup Sudharma. Di sisi lain, Komisaris Utama Bank BPD Bali, Ida Bagus Putu Anom Redhi dalam kesempatan yang sama mengatakan, sehatnya Bank BPD Bali sudah diawali dari sisi pengawasan dari jajaran komisaris. Hal ini sebagai bentuk sinergi bisnis partner dengan jajaran direksi. Sangat disadari kesuksesan Bank BPD Bali tidak akan bisa diwujudkan bila fungsi masing-masing tidak dijalankan dengan baik dan seimbang. “Karena bagaimanapun juga sebuah organisasi yang sehat itu harus seiring antara gas dan rem supaya seimbang. Tugas kami sebagai strategic business partner untuk menemani direksi untuk berekspansi,” ungkapnya lanjut memuji kinerja Bank BPD Bali mampu menjadi BPD terbaik di Indonesia tahun 2019. eja/ama