Connect with us

PARIWISATA

Pemkab Badung Cuek, Warga Protes Tak Aspal Jalan di Kawasan “Gemerincing Dolar”

Published

on


Kuta Utara, JARRAKPOS.com – Warga Kalibul Kangin protes terkait infrastruktur jalan yang masih benyah latig (rusak berat). Padahal berada di kawasan “gemerincing dolar”, namun tak tersentuh infrastruktur berkelas dunia. Di sisi lain, Pemkab Badung yang dituding berwenang menangani persoalan jalan sepanjang 800 meter di Jalan Batan Celagi sebagai jalan penghubung Mengwi dan Canggu itu nampak cuek. Seperti diungkapkan salah satu warga yang protes, Eddy Prabowo jalan di kawasan Banjar Kulibul Kangin, Desa Tibubeneng, Kuta Utara itu dibiarkan merana. Ia menyindir Pemkab Badung yang PAD-nya tertinggi di Bali dari sektor pariwisata, namun ternyata tak bisa memberikan infrastruktur yang merata.

1b#Ik-24/7/2019

Padahal jalur tersebut banyak sekali restoran dan villa yang berdiri, namun akibat jalan yang benyah latig karena tidak pernah diaspal menyebabkan banyak pengendara motor yang terpeleset. Pengusaha Reklame dan Advertising ini mengatakan, jalan rusak tersebut sudah sempat dilaporkan ke keluruhan, camat bahkan juga langsung ke pejabat daerah, tetapi hasilnya tetap nihil dan tidak ada yang menggubrisnya. Edy melanjutkan, akibat kondisi jalan yang rusak dan pastinya berdebu jelas bisa menimbulkan permasalahan kesehatan. Sebab jalan rusak tersebut sangat berdebu yang langsung dihisap oleh warga sekitarnya. “Jalan rusak tersebut sudah sudah bertahun-tahun tidak dihiraukan oleh pemerintah, sehingga banyak motor yang terjatuh akibat banyak lobang di jalan tersebut,” jelasnya.

Baca juga : APBD Badung Defisit, Sampai Tak Mampu Ikut Partisipasi Dana BBTF

Ia juga menjelaskan, sebelumnya Pemkab Badung sudah pernah memberikan bantuan jalan tersebut berupa paving. Tetapi anehnya dana bantuan tersebut ditarik kembali akibat ditolak oleh masyarakat sekitar yang mengingkan jalan tersebut harus diaspal. Karena menurut warga sekitar, jalan sepanjang 800 meter tersebut sebagai jalur alternatif Canggu dan Mengwi, disamping juga banyak restoran dan vila, sehingga dipastikan banyak kendaraan roda empat dan roda dua yang melintas jalur tersebut. “Jadi sangat tidak mungkin jalur tersebut dipaving sebab pasti akan rusak kembali. Dua tahun yang lalu pernah dijanjikan akan diaspal, karena masyarakat minta jangan dipaving, sebab disitu banyak villa jelas akan ramai. Akhirnya dana tersebut ditarik kembali dan sampai sekarang tidak ada kejelasannya,” keluhnya.

1b#Ik-20/7/2019

Dihubungi terpisah, Kadis PUPR Kabupaten Badung, IB Surya Suamba tidak banyak merespon terkait pemberitaan tersebut. Dirinya meminta persoalan tersebut ditanyakan langsung ke Kepala Bappeda Badung, I Made Wira Dharmaja, SH.MM. “Sampaikan ke Kepala Bappeda nggih,” jawabnya singkat. Saat dikontak sayangkan Kepala Bappeda Badung juga belum merespon sampai berita ini diturunkan. tra/ama

Advertisement