Connect with us

INTERNASIONAL

Pemerintah Pusat Gagap dan Lambat, Supadma Rudana Desak Gubernur Bali Pertama Lakukan “Lockdown”

Published

on

Jakarta, JARRAKPOS.com – Politisi muda asal Bali, Putu Supadma Rudana, MBA., alias PSR kembali mendesak pemerintah pusat dan daerah, khususnya Gubernur Bali, Wayan Koster segera melakukan “Lockdown” untuk menuntaskan penyebaran wabah virus Covid-19 atau Corona. Sebelumnya Supadma Rudana yang kini duduk dua periode sebagai Anggota DPR ini juga sempat mengusulkan agar Lockdown segera dilakukan oleh pemerintah pusat maupun daerah, karena melihat perkembangan pandemi virus corona yang semakin ganas penyebarannya. “Lockdown. Bali posisi sangat parah penyebaran dan yang tertular, karena Bali paling rawan dan jadi pintu gerbang dunia ke Indonesia. Jadi Bali yang harus pertama lakukan Lockdown,” tegas Ketua Umum AMI (Asosiasi Museum Indonesia) lewat pesan WhatsApp kepada JARRAKPOS.com, Sabtu (21/3/2020).

1lb-ik#12/3/2020

Selain itu, putra mantan Anggota DPD RI Dapil Bali, Nyoman Rudana ini, sebelumnya menyebutkan beberapa negara telah melakukan Lockdown, termasuk negara tetangga Malaysia yang melakukan Lockdown hingga 31 Maret dan Prancis selama 15 hari. “Saya melihat, social distancing yang disarankan presiden Jokowi kurang efektif, justru malah menimbulkan keramaian yang mempermudah penyebaran virus di tempat umum ataupun sarana transportasi. Antrean yang menumpuk, masyarakat diliburkan malah pergi berlibur, perusahaan yang masih memperkerjakan karyawannya, ini artinya pemerintah telah gagal mengontrol masyarakatnya untuk melakukan perang dengan corona. Saran saya segera Lockdown, saya tidak tidak rela jika Presiden, Wapres dan Menteri lainnya juga terkena corona,” tandas Anggota Komisi VI DPR RI asal Ubud, Gianyar ini.

Menurut wakil Ketua Badan Kerjasama Antar-Parlemen ini, lockdown jangan dipahami secara berlebihan oleh pemerintah, karena lockdown mempunyai 3 kategori, yaitu Total Lockdown, Partial Lockdown, Local Lockdown. Dikatakan Supadma Rudana, ketiga kategori Lockdown itu memerlukan koordinasi antara pemerintah pusat dan daerah, salah satu contoh DKI Jakarta dan Pusat, DKI mengambil sikap proaktif cepat tapi pemerintah pusat terkesan gagap dan lambat sehingga kedua pihak tidak dapat bersinergi dan sinkronisasi. “Karena itu terjadilah kondisi dimana masyarakat yang dirugikan karena lemahnya koordinasi. Disinilah peran presiden menjadi dirijen agar melakukan orchestrasi nasional dalam menangkal pandemi Corona ini. Nah, karena itu sekarang Bali yang harus pertama lakukan Lockdown,” beber Wasekjen DPP Partai Demokrat ini.

1bl-ik#8/3/2020

Selain itu, terbukti saat ini kasus Covid-19 terus meningkat tajam di Indonesia hingga pada Sabtu (21/3/2020) sudah terdata 450 orang positif, 38 orang meninggal dan hanya 20 orang sembuh. Sementara itu, kasus Corona di Bali terdata 4 orang positif, 2 orang meninggal dan 0 orang sembuh. tim/jmg/ama