Connect with us

INTERNASIONAL

Akhirnya Bali “Lockdown”, Seluruh Akses akan Ditutup

Published

on

Denpasar, JARRAKPOS.com – Dipastikan bertepatan dengan Hari Raya Nyepi, Rabu (25/3/2020) di seluruh Bali akan “Lockdown” atau diisolasi dari setiap penjuru manapun. Namun, Nyepi kali ini akan terasa berbeda, karena tidak saja saat Nyepi seluruh masyarakat dilarang keluar, namun sehari setelah Nyepi atau Ngembak Geni juga tidak ada satupun yang diizinkan ke luar rumah untuk menekan penyebaran virus Covid-19 atau Corona. Hal itu dipertegas dengan turunnya surat edaran dari seluruh kabupaten/kota se-Bali yang melarang seluruh warganya ke luar dan tetap tinggal di rumah, karena seluruh akses jalan ditutup. Saat dikonfirmasi, Gubernur Bali, Wayan Koster menegaskan arahan dari surat edaran tersebut harus diikuti oleh seluruh krama Bali, agar tetap diam di rumah hingga Ngembak Geni. Bahkan, seluruh desa adat se-Bali akan ikut mengawal arahan tersebut.

I1bl-ik#18/3/2020

“Mohon diberitakan himbauan yang sangat penting ini. Memang sudah ditugaskan Desa Adat untuk melaksanakan dan mengawal di desa adat,” ungkap Gubernur Koster, Selasa (24/3/2020). Seluruh Kapolsek juga sudah koordinasikan dengan Muspika, bendesa adat, perbekel, kelian banjar, ketua pecalang, ketua teruna turuni se-Bali untuk melaksanakan surat edaran tersebut. Termasuk saat Malam Pengerupukan dipastikan tidak ada pawai ogoh-ogoh dan tidak ada masyarakat yang berkumpul terlalu banyak, dan setelah selesai giat pengerupukan secara terbatas agar dihimbau masyarakat untuk kembali ke rumah. Untuk Ngembak Geni pada 26 Maret 2020 juga dipastikan warga tidak ada yang keluar rumah, tidak ada toko, warung dan pasar yang yang buka. Giat Ngembak Geni (pembersihan diri) dapat dilaksanakan di rumah masing-masing.

Seluruh akses jalan, terutama menuju pantai ditutup dan dijaga anggota Polri, TNI, Satpol PP dan pecalang, karena aparat akan turun ke desa, banjar dan lokasi kegiatan. tim/ama