Connect with us

DAERAH

Pelayanan Diacungi Jempol, Namun Sayang Toilet RS Mangusada Rusak dan Jorok

Published

on

[socialpoll id=”2539079″]


Denpasar, JARRAKPOS.com – Pelayanan di Rumah Sakit (RS) Mangusada, Badung terus mendapatkan apresiasi dari masyarakat. Keberhasilan ini tidak terlepas dari kerja keras pemerintah Kabupaten Badung sehingga mampu mewujudkan RSUD Kelas B Pendidikan. Seperti yang disampaikan tokoh masyarakat Abian Semal, Anak Agung Gde Gerana Putra. “Luar biasa program Bupati Badung, salut saya bisa diacungi jampol, terutama di bidang kesehatan. pelayanan medis dan administrasi cepat, tanggap, ramah kendatipun pakai BPJS. Tapi sangat di sayangkan toiletnya rusak semua dan jorok,” ungkapnya saat berada di RSD Mangusada, Selasa (19/2/2019).

Insert foto : Politisi Partai Golkar yang juga calon Anggota DPRD Kabupaten Badung, Anak Agung Gede Gerana Putra, SH.

Rumah sakit yang terakreditasi Paripurna KARS 2012 ini menurutnya sangat mendukung sekala prioritas pembangunan di bidang kesehatan. Masyarakat Badung tidak saja dimanjakan dengan layanan Krama Badung Sehat (KBS) namun juga diberikan santunan penunggu pasien. Inilah yang menjadi barometer keprihatinan ditengah sempurnanya pelayanan dan perhatian pemerintah di bawah kepemimpinan Bupati Nyoman Giri Prasta justru toilet atau WC yang semestinya menjadi bagian terpenting dalam pelayanan justru terabaikan. Dijelaskan pria yang akrab disapa Gung Gerana ini sudah mendapati kondisi toilet di RS Mangusada selalu jorok dan kotor. “Saya berkali-kali ke RS sejak seminggu yang lalu. Tidak sedikit orang buang air kecil dan BAB tidak disiram karena air macet. Terlebih ada yang tidak isi ember itu penyebabnya,” jelas Caleg nomer urut 8 dari Partai Golkar ini.

Baca juga :  Masyarakat Jadi Manja, Iming-Iming Bansos Rusak Citra Demokrasi

Selain masalah toilet calon anggota PPRD Kabupaten Badung Dapil Abiansemal ini juga prihatin dengan kondisi para penunggu pasien karena belum ada ruang tunggu yang memadai. Gung Grana berharap besarnya PAD Kabupaten Badung mampu mendukung pihak rumah sakit untuk mewujudkan ruang tunggu yang representatif. Bahkan bisa diupayakan dengan membangun ruang tunggu layaknya wantilan sehingga para penunggu pasien tidak meluber seperti saat ini. Dimana banyak penunggu pasien harus menggelar tikar di lorong rumah sakit. “Kalau bisa saya usulkan buat ruang tunggu pasien yang besar, seperti wantilan dan ada wifi. Sehingga penunggu sedikit betah, tidak seperti sekarang penunggu pasien lebih jelek dari pengungsi. Karena bisa berdampak buruk bagi penunggu apalagi anak-anak dari sisi kesehatan,” beber salah satu tokoh dari Puri Gerana Selat Sangeh ini.

Advertisement

Gung Grana berharap usulan ini segera didengar Bupati Badung sehingga pelayanan kesehatn di RSD Mangusada bisa benar-benat berkualitas dari seluruh sisi. Terbangun toilet yang bersih didukung tempat tunggu bagi penunggu pasien yang representatif akan menjadikan salah satu rumah sakit rujukan Faskes (fasilitas kesehatan) tingkat 2 di Bali ini semakin dicintai masyarakat. Dengan PAD yang luar biasa besarnya di Kabupaten Badung, dipastikan bukan menjadi hal yang sulit diwujudkan Bupati yang dikenal kerap melontarkan kata-kata CGT itu. Jangan sampai fasilitas bagi penunggu pasien yang kurang baik malah membuat masyarakat menjadi sakit. Diakuinya toilet selalu jorok bukan karena tidak dibersihkan petugas di rumah sakit namun akibat kembali kotor karena kondisi toilet yang tidak berfungsi dengan baik. “Toilet rusak dan jorok. Penunggu pasien gelar tikar ini kan bisa bikin mereka jadi sakit. Saya saja sampai harus cari toilet di luar rumah sakit. Jangan sampai ada yang bilang menunggu pasien di RS Kapal tapi kencingnya di warung atau di tempat pembelian BBM,” bebernya. Sayangnya sampai berita ini diturunkan, pihak RS Mangusada belum bisa dikonfirmasi. eja/ama