Connect with us

DAERAH

Pasek: Kalau Gubernur yang “Nantang” akan Saya Ladeni

Published

on

Denpasar, JARRAKPOS.com – “Kalau Gubernur yang nantang akan saya ladeni karena akan ada manfaatnya. Kita akan tunjukkan dimana lemahnya perlu diperbaiki, kita tunjukkan bukti kecolongannya untuk segera ditutupi, kita akan berikan contoh kepala daerah lain yang masalahnya lebih kompleks tapi lebih kreatif untuk bisa mensugesti optimisme warganya, kita tunjukkan bagaimana cara agar tidak selalu tergantung uluran tangan pusat dalam hal bantuan APD dll,” itulah cuitan awal dari pesan singkat WhatsApp Gede Pasek Suardika (GPS), belum lama ini menanggapi “tantangan” dari salah satu Tim Kelompok Ahli (Pokli) Gubernur Bali untuk diskusi soal penanggulangan virus Corona atau Covid-19 di Bali.

I1bl-ik#18/3/2020

Sekjen DPP Partai Hanura itu menegaskan rasanya akan percuma menerima tantangan dari Pokli Gubernur Bali, karena tidak bisa menyelesaikan masalah. Bahkan, mantan Ketua Komisi III DPR RI ini menuding mereka tidak punya otoritas dan tidak bisa mengambil keputusan apapun. “Kalau hanya Pokli yang hanya untuk jadi bemper Gubernur itu tidak selesaikan masalah kalau diskusi. Paling-paling biar kesannya sudah bekerja bela Gubernur saja tapi manfaat untuk rakyat tidak ada. Mereka tidak punya otoritas dan tidak bisa ambil keputusan. Mereka nantang diskusi kan biar kelihatan sudah pasang badan saja tapi tidak berarti apa2 untuk inti penanganan masalahnya,” demikian ketikan pesan singkat GPS.

1lb-ik#12/3/2020

Mantan Anggota DPD RI Dapil Bali ini pun kembali meminta agar Gubernur Bali, Wayan Koster sendiri yang mengundang untuk berdiskusi menyelesaikan persoalan Covid-19 ini bercermin dari Italia yang dinilai gagal menuntaskan dengan cepat penyebaran virus yang meresahkan tersebut. “Kalau Pak Koster yang nantang akan saya terima tantangannya. Ini demi cara penyelamatan penanganan rakyat Bali dari wabah Covid 19. Kita tidak mau Pemimpin di Bali nanti bersikap seperti pemimpin Itali yang akhirnya menangis angkat tangan akibat keteledoran penanganan di awal. Kalau nggak siap dikritik jangan jadi pemimpin, apalagi ini urusan nasib banyak orang. Termasuk juga nasib nyawa saya, anda dan kita semua karena virus ini bisa menyebar dari sekitar kita,” tutupnya. tim/ama