Connect with us

DAERAH

Optimis Target Tak Meleset, Demokrat Badung Pertahankan 7 Kursi

Published

on

[socialpoll id=”2540016″]

[socialpoll id=”2540018″]

[socialpoll id=”2540019″]

[socialpoll id=”2540020″]

Advertisement

Mengwi, JARRAKPOS.com – Makin panas tensi suhu politik di Badung akibat “perang” bansos, membuat para Caleg yang maju harus terus melakukan pemetaan. Bahkan, sekelas Caleg incumbent pun mengatur ulang strategi menghadapi Pileg yang berbarengan dengan Pilpres 17 April 2019, agar target kursi tidak meleset. Seperti diungkapkan, Ketua DPC Demokrat Badung, I Made Sunartha tetap optimis bisa bertahan meraih 7 kursi, seperti di Pileg 2014. Meskipun nantinya target tetap meleset, namun Sunartha memperkirakan masih dalam tahap wajar.

“Bila nanti berkurang hanya 1 target saja. Artinya 7 target tersebut bisa diraih dengan pebandingan kurang dari satu atau pun bisa nambah menjadi satu,” paparnya di Mengwi, Badung, Senin (25/2/2019). Wakil Ketua DPRD Badung itu menambahkan untuk mencapai target 7 kursi, Partai Demokrat telah memasang kader militan di setiap kecamatan menjadi Caleg kuat untuk maju. Selain itu, waktu untuk melakukan sosialisasi juga masih dinilainya cukup panjang, apalagi selama ini politik sangat dinamis yang bisa berubah kapan saja. “Kita tetap optimis target 7 kursi dari DPC Demokrat Badung kita bisa diraih. Sebab sifatnya politik kan dinamis dan mengikuti arah mata angin,” tuturnya.

Baca juga :

Deklarasi Paket 01-1-5-1 Menggema di Perayaan Setahun Eka Center, Bulatkan Tekad Mendukung dan Menangkan Paket 01-1-5-1

Advertisement

Politisi senior asal Mengwi ini, juga menegaskan di Demokrat Badung sendiri memasang strategi untuk kader yang menjadi Caleg dibebaskan tandem dengan siapa pun, atau bebas memilih paketnya sendiri. “Nanti terserah Caleg sendiri dengan siapa mereka enaknya tandem. Saya sendiri tidak memaksakan mereka dengan siapa pun tandem. Tapi dengan syarat harus orang dari Partai Demokrat sendiri,” tegasnya seraya menyebutkan meskipun ada strategi dari Caleg partai lain yang mengunci suara tidak mengendorkan semangatnya mendulang dukungan suara. Mengingat mengkipun Calegnya incumbent pun belum tentu masyarakat mau memilihnya.

Pasalnya, dikatakan masing-masing Caleg tersebut tentunya mempunyai kemampuan yang berbeda, seperti halnya adanya link atau hubungan kedekatan dengan pejabat setempat, misalnya lurah maupun bendesa. Namun, setiap hajatan Pileg dengan Pilpres jelas hasilnya akan berbeda, sebab saat Pileg kebebasan masyarakat memilih tidak bisa di belenggu. “Seperti halnya ada salah satu banjar yang mengunci suara caleg incumbent. Tetapi ketika Caleg yang mencalonkan diri adalah saudaranya sendiri, sudah jelas Caleg tersebut yang akan mencoblosnya,” tandasnya. tra/ama