Connect with us

HUKUM

Merasa Dipermainkan dan Ditipu Rp27 Miliar, Puluhan Eks Nasabah Solid Gold Berjangka Turun Berdemo

Published

on

Denpasar, JARRAKPOS.com – eks nasabah PT Solid Gold Berjangka (SGB) Cabang Bali yang mengatasnamakan Forum Korban SGB, Kamis (25/6/2020) kembali turun berdemo untuk meminta kejelasan hasil musyawarah mufakat, seperti yang dijanjikan Pjs Kepala Cabang PT Solid Gold Berjangka Cabang Bali, Peter Christian Susanto, setelah aksi sebelumnya dengan tidur di jalan dan mendatangi Kantor PT SGB Cabang Bali yang beralamat di Jl. Merdeka VI No.17-18 Renon, Denpasar, Jumat (19/6/2020). Saat dikonfirmasi, Ketua Forum Korban SGB, I Made Jara, SH., pada kesempatan tersebut mengaku akan terus melakukan aksi demo massa eks nasabah SGB. Setelah gagal dalam mediasi, Senin (8/6/2020) dan aksi tidur dijalan, Jumat (19/6/2020), mereka akan kembali melakukan aksi turun ke jalan dan mendatangi langsung kantor SBG di Bali, sampai uang mereka dikembalikan penuh.

1th-Ik#29/4/2020

Dari hasil pertemuan tersebut, menurut Made Jara mengaku merasa terus dipermainkan, karena pihak PT SGB Cabang Bali belum bisa mengembalikan dana eks nasabah, dan masih berdalih akan melakukan klarifikasi sesuai aturan Bappebti dengan musyawarah mufakat. Dalam proses musyawarah mufakat itu, dikatakan juga harus dilakukan oleh masing-masing nasabah langsung dan bisa didampingi oleh kuasa hukum atau pengacara. Terakhir PT SGB mengaku sudah menjadwalkan untuk menyelesaikan pengaduan nasabah tersebut, namun sampai sekarang belum bisa dipastikan dengan alasan kondisi pandemi Covid-19. “Berulang-ulang SGB mempermaikan Forum Korban SGB. Kita tetap sabar dan semangat menuntut pengembalian uang kami 100 persen bersama Forum Korban SGB,” tandas Made Jara saat dihubungi JARRAKPOS.com.

Karena aksi demo kali ini mau dibatalkan, pihaknya langsung meminta jawaban tertulis dari SGB Pusat lewat SGB Bali, tetang hasil klarifikasi tertulis sesuai Pasal 10 dan 12 Peraturan Bappebti No.125 Tahun 2015 untuk menuju musyawarah mufakat pencairan pengembalian uang korban. “Tapi hanya dapat telponan saja dengan salah satu Direksi SGB, Ahmad Fauzi yang menyampaikan sesuai notulen hasil pertemuan itu. Padahal pertemuan kita tadi dari tuntutan kita tidak dicantumkan,” keluh Made Jara, seraya menyebutkan sebelumnya pada Selasa, 23 Juni 2020, pukul 15.00 Wita, Forum Korban SGB menemui Anggota DPD RI, Arya Wedakarna di Kantor DPD RI Perwakilan Provinsi Bali. “Kita datang untuk Audensi. Diterima Bidang Hukum Senator Arya Wedakarna. Beliau siap bersama Forum Korban SGB,” pungkas Made Jara.

1bl-bn#1/4/2020

Di sisi lain, saat dihubungi terpisah, Pjs Kepala Cabang PT Solid Gold Berjangka Cabang Bali, Peter Christian Susanto, belum bisa angkat bicara. Saat dikirim pesan singkat melalui aplikasi WhatsApp, Jumat (26/6/2020) pagi belum mau juga dibalas sampai berita ini diturunkan. Diketahui gelombang aksi demo eks nasabah PT Solid Gold Berjangka (SGB) kembali berlanjut. Puluhan eks nasabah SGB ini menuding telah ditipu dalam kedok bisnis trading dan pasar modal ini, melakukan aksi tidur di jalan dengan mendatangi kantor yang beralamat di Jl. Merdeka VI No.17-18 Renon, Denpasar, Jumat (19/6/2020). Kedatangan mereka atas nama Forum Korban SGB “Gelombang Kedua” kembali menuntut pengembalian dana investasi yang diduga telah ditipu dengan total sekitar Rp27 miliar yang menimpa 94 orang nasabah/investor SGB.

Ketua Forum Korban SGB, I Made Jara, SH., pada kesempatan tersebut mengaku akan terus melakukan aksi demo massa eks nasabah SGB. Setelah gagal dalam mediasi, Senin (8/6/2020) mereka akan kembali melakukan aksi turun ke jalan dan mendatangi langsung kantor SBG di Bali, sampai uang mereka dikembalikan penuh. “Kita akan terus berdemo biar mereka tahu tuntutan kita. Ini kita sudah merasa ditipu dan belum ada pengembalian uang kita yang mereka janjikan saat kita mau ikut. Kita betul-betul sudah dibohongi,” ungkap Made Jara lewat telpon WhatsApp, Jumat (19/6/2020).

1th-bn#1/2/2020

Dalam aksi itu, juga nampak hadir Pjs Kepala Cabang PT Solid Gold Berjangka, Bali, Peter Christian Susanto mengawasi dan menerima aksi demo dengan sejumlah aparat kepolisian juga nampak berjaga-jaga di depan kantor SBG. Bahkan saat itu, lalu lalang arus lalu lintas di depan Kantor SGB sempat terhenti, karena puluhan eks nasabah SBG tidur terlentang dan telungkup di tengah jalan. Saat diminta tanggapan aksi demo itu, Peter sapaan akrabnya belum merespon dan belum mau memberikan keterangan. “Iya rame. Atur waktu dulu ya broo,” jawabnya singkat lewat pesan WhatsAppnya.

Sebelumnya juga diketahui, kedatangan Forum Korban SGB “Gelombang Kedua” ini, menuntut pihak SGB untuk mengembalikan dana investasi dari 94 eks nasabah SGB. Dijelaskannya aksi kali ini merupakan lanjutan Forum Korban SGB pertama karena menyisakan 14 nasabah yang sebelumnya berjumlah 20 orang yang tercatat belum mendapatkan pengembalian dana investasi. Pada forum pertama ada 101 eks nasabah SGB yang menuntut pengembalian dana, namun yang baru mendapatkan pengemblian investasi berjumlah 81 orang. Tidak diduga dengan menyisakan 14 orang yang belum mendapatkan pengembliam investasi ternyata muncul keluhan sama dari nasabah SGB yang lainnya sehingga saat ini telah berjumlah 94 orang.

Advertisement

1bl-ik#7/4/2020

Menurut Made Jara, awalnya dirinya dan nasabah lainnya ditawari mengikut investasi dengan menyerahkan dana minimal Rp100 juta dengan iming-iming mendapatkan keuntungan Rp1-5 juta per hari. Pihak marketing SGB termasuk managernya juga memastikan dana investasi dikelola dengan aman. Karena tidka kunjung memberikn keuntungan, belakangan pihak SGB berjanji akan mengembalikan dana nasabah melalui surat undangan klarifikasi dan pemeriksaan pengaduan namun pihak SGB terkesan menghindar. “Seandainya tidak Corona kita unjuk rasa besar-besaran,” ungkap pria yang kesehariannya sebagai pedagang di Pasar Seni Sukawati itu.

Sementara itu, (Pjs) Kepala Cabang PT Solid Gold Berjangka, Bali, Peter Christian Susanto usai melakukan pertemuan Ketua Forum Korban SGB, I Made Jara, SH., kembali menyayangkan sikap Peter Christian yang terkesan berbelit-belit dalam menangani pengaduan 94 eks nasabah SGB yang merasa dirugikan dengan nilai total Rp27 miliar. Di sisi lain, Peter juga membenarkan pihaknya telah menerima 94 pengaduan dan telah selesai di klarifikasi. Selanjutnya disampaikan ke pusat dan menunggu keputusan yang akan diambil apakah sama halnya dengan penyelesaian pada forum pertama. “Mereka datang menanyakan proses selanjutnya, musyawah mufakat lagi dikaji kantor pusat. Tujuh hari kerja akan di update lagi. Sudah bisa belum musyawarah mufakatnya, sudah bisa dijalankan belum. Masih dalam proses investigasi,” terang Peter.

1th-ik#1/1/2020

Dijelaskan sebelumnya para forum pertama (Forum Korban SGB) ada 81 sudah berdamai berdasarkan masing-masing kasus (kondisi transaksi). Sisanya 20 nasabah belum melakukan pengaduan hingga saat ini bertambah menjadi 94 nasabah. Peter berasumsi ada kesalahan pada nasabah dalam melakukan pengelolaan dana investasi melalui SGB. Secara pribadi seluruh eks nasabah tersebut dikatakan nilai investasinya sudah habis karena mengalami kerugian. “Untuk mengetahui siapa salah dan siapa yang merugikan ini yang kita lagi kaji sekarang. Kalau Bicara penipuan mungkin kantor kita juga sudah gak ada ya pak. Kalau bicara penipuan, tapi kalau salah persepsi ini mungkin bisa terjadi,” tegasnya.

Piter juga menjelaskan investasi di SGB sangat terukur dari sisi keuntungan dan kerugian. Pihaknya hanya menerima fee (upah) dari transaksi yang dilakukan para nasabah. Ia juga mengungkapkan besaran fee Rp150.000 per transaksi dan seluruh nasabah harus memiliki kemampuan bertransaksi secara mandiri. Untuk itu ia mengasumsikan pada saat eks nadabah ini membuka investasi dana dikelola berdasarkan kepercayaan melalui marketing maupun manager SGB sehingga akhirnya dana nasabah raib (lost). “Dulu bisa jadi yang melakukan tansaksi broker, kadang managernya. Banyak saat klarifikasi dilakukan broker, anak atau suaminya atau istrinya itu juga banyak,” terang Piter. tim/eja/ama

Continue Reading
Advertisement