Connect with us

PARIWISATA

Festival Air Suwat 2019 Bangkitkan Tradisi Lama

Published

on

[socialpoll id=”2522805″]


Gianyar, JARRAKPOS.com – Festival Air Suwat (FAS) yang diselenggarakan oleh masyarakat Desa Suwat, Kabupaten Gianyar ini, Selasa (1/1/2018) tetap eksis di tengah gempuran tren kekinian. Meski kegiatan itu untuk membangkitkan tradisi lama, namun warga Desa Suwat dari berbagai usia baik anak-anak, remaja dan dewasa tampak antusias, penuh semangat mengikuti festival yang menggunakan air tersebut. Suasana gembira yang diiringi gambelan menyelimuti pelaksanaan Festival Air Suwat. Dimana, satu sama lain saling menyiram air dengan gayung yang telah disediakan oleh pihak panitia.

Ketua Panitia, Ngakan Made Wisnu Prayuda mengatakan bahwa FAS digelar setiap tahun tepatnya pada saat perayaan tahun baru. Saat ini berlangsungnya FAS bertujuan untuk menghindarkan generasi muda dari kegiatan yang kurang baik ketika merayakan tahun baru. Jro Bendesa Suwat, Ngakan Putu Sudibya menyatakan tradisi yang telah menjadi ritual untuk mengangkat kesucian air tersebut bisa dibilang dapat membawa pengaruh positif bagi warga Desa Suwat karena melalui festival itu, terjadi interaksi antara sesama penduduk pada perayaan tahun baru. Pada momen ini mereka berkumpul dalam satu tempat dengan suasana penuh kegembiraan. Sehingga kedepan dapat melangkah ke arah yang lebih baik.

Baca juga :   Penataan Tak Tuntas, Objek Wisata Bedugul Hanya Bisa Uji Coba Operasi

Advertisement

“Festival ini juga memberi makna bahwa kami mendoakan alam agar lebih baik. Dalam hal ini tidak hanya alam di Suwat saja yang didoakan juga Bali dan seluruhnya. Karena bangsa kita sedang menghadapi berbagai bencana. Harapannya mulai dari Suwat karena FAS ini mendatangkan energi yang baik,” ucap Ngakan. Bali kata dia adalah pulau yang bertaksu. Sedangkan Taksu ini dibuat dari Niskala. Ngakan berharap supaya Taksu Bali tetap hidup di zaman globalisasi yang penuh tantangan. “Kalau tidak sanggup menghadapi globalisasi serta tidak bisa menjadi orang yang menang maka akan bisa kalah. Kita ingin Suwat bisa memberi vibrasi positif ke seluruh arah,” harapnya.

Festival Air Suwat diawali dengan sembahyang bersama di depan Kantor Perbekel Desa Suwat dan dimeriahkan dengan tarian kolosal bertema Dwi Amertha. “FAS ini sudah yang keempat. Budaya ini sebenarnya sudah ada lama. Karena memang dulu air kami memiliki kualitas yang sangat baik sehingga para raja-raja dulu ingin mendapatkan air dari Tukad Melangge,” terangnya. yes/ama

Continue Reading
Advertisement
Click to comment

Warning: Undefined variable $user_ID in /home/jarrakpos/public_html/wp-content/themes/zox-news/comments.php on line 49

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply