Connect with us

POLITIK

Covid-19 Bisa Masuk Desa, Kadek Lolak: Pemerintah Provinsi Bali “Gabeng”

Published

on

Denpasar, JARRAKPOS.com – Ketua DPD Partai Hanura Bali, I Kadek Arimbawa menyentil Pemerintah Provinsi Bali yang sudah dinilai “gabeng” (penangan tidak jelas, red) terhadap penyebaran virus Covid-19 atau Corona di Bali. Tanggapan miring mantan anggota DPD RI Dapil Bali dua periode ini, menyorti penanganan tenaga kerja asal Bali yang pulang bekerja dari luar negeri tidak langsung diisolasi atau dikarantina. Padahal sebelumnya, fasilitas karantina sudah disiapkan Pemprov Bali sebelum pekerja Bali diluar negeri ini tiba di Pulau Dewata. “Pemerintah Provinsi Bali sepertinya gabeng. Karena tenaga kerja diluar negeri yang datang ke Bali tidak diisolasi,” sentil seniman berdarah Klungkung yang akrab disapa Kadek Lolak ini, saat ditemui disela-sela membagikan 20 ribu masker gratis di Denpasar, Senin (23/3/2020) siang.

1bl-ik#8/3/2020

Menurut Kadek Lolak, harusnya mereka yang baru pulang dari luar negeri langsung dijemput dan diisolasi, karena fasilitasnya sudah disiapkan. Namun anehnya ternyata kebijakan itu tidak dilakukan, sehingga mereka diduga sudah menyebar ke seluruh pelosok Bali tanpa dikarantina 14 hari terlebih dahulu. “ini kan tenaga kerja kapal pesiar kita yang datang ini sekarang sudah di Karangasem, Bangli ataupun Klungkung sebenarnya baru sampai di Bali harus langsung diisolasi atau dikarantina. Tapi malah langsung ke keluarga masing-masing, sehingga menjadi heboh lagi. Ini yang tadinya di desa tidak rentan ke virus Corona, tapi sekarang bisa masuk langsung ke desa. Ini sangat berbahaya ini sekarang,” sesal Kadek Lolak didampingi sejumlah jajaran pengurus dan kader Partai Hanura.

Untuk itulah, pihaknya juga ikut mendesak agar segera mencari tenaga kerja yang baru pulang dari luar negeri untuk segera dikarantina oleh Pemprov Bali. Jika tidak akan makin rentan membayakan masyarakat Bali tertular virus Covid-19, bahkan sampai ke pelosok desa. “Pemprov Bali harus segera mencari tenaga kerja kapal pesiar ini. Kalau tidak bisa setiap hari lho 150 ditambah lagi 150 tenaga kerja dari luar negeri, karena hampir 2.500 tenaga kerja dari luar negeri yang akan pulang ke Bali. Pemerintah Provinsi Bali tidak boleh gabeng terkait masalah ini, karena sekarang sudah terlanjur di rumahnya, seperti di Klungkung di Desa Tojan sudah ada 8 orang, ini kan sangat rentan sekali menyebarkan virus ini,” tutupnya. tim/ama