Connect with us

EKONOMI

Belum Digarap Maksimal, Terbuka Peluang Ekspor Pasar Sayur Paprika di Bali

Published

on

Denpasar, JARRAKPOS.com – Potensi pasar sayur lokal Bali makin terbuka lebar, setelah resmi diterbitkan Pergub (Peraturan Gubernur) Bali No. 99 Tahun 2018 tentang Pemasaran dan Pemanfaatan Produk Pertanian, Perikanan dan Industri Lokal Bali yang diberlakukan Senin (7/1/2018). Salah satunya sayuran buah paprika yang peluang pasarnya sangat besar. Sayanganya peluang itu belum bisa digarap maksimal di Bali, padahal menjadi kebutuhan ekspor. “Namun petani yang mengembangkan sayuran paprika masih minim di Bali, karena jenis komoditas tersebut membutuhkan tempat yang spesifik daratan tinggi dan suhu dingin,” ungkap Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura Provinsi Bali, Ir. Ida Bagus Wisnuardhana, M.Si di Denpasar, Rabu (13/3/2019).

.

Selain itu dikatakan modal awal pengembangan sayuran paprika juga membutuhkan dana yang tinggi, karena membutuhkan rumah plastik atau kaca. Padahal selama ini permintaan pasar cukup besar datang dari hotel dan swalayan di Bali, sementara pemenuhannya hasil produksi paprika dari petani lokal masih sangat kecil. Kedepannya, pihaknya ingin mendorong pelaku pertanian sayuran tersebut dapat menembus pasar ekspor. “Ada peluang ekspor jika produksi sayuran yang bernilai ekonomi tinggi ini terus ditingkatkan, karena sangat cocok dikembangkan di daerah Bedugul, Kintamani, Sukasada,” katanya.

Baca juga : Birokrat Pertanian Asal Bali Temukan Bio-Inokulum, Terbukti Tingkatkan Produksi Padi 2 Ton per Hektar

Selama ini dibeberkan dari hasil pertanian lokal Bali sudah berhasil meneksport Manggis (Tiongkok), Salak Gula Pasir (Kamboja), Sayuran (Singapura), Daun Mimba (USA), Alang-Alang (Australia), Sarang Burung Walet (Hongkong), DOC (Timor Leste), Kepompong (Singapura), Burung (USA), Reptil (Jepang) dan Kulit (Italia). Sementara itu, pelaku bisnis pertanian sayuran paprika di Bali, Wayan Ada mengakui peluang pasar sayuran paprika sangat menjanjikan. Budidaya relatif mudah, karena tidak mengenal musim dan sistem olah tanah. “Saat ini hasil panen baru dijual sekitar Bedugul dan beberapa hotel dan swalayan di Bali,” ujarnya.

Hasil panen satu tanaman baru mampu menghasilkan 4 kilogram per tahun. Pengembangan sayuran paprika di lahannya baru sekitar 10 ribu pohon. aya/ama

Advertisement